TEMPO.CO, Jakarta - Justin Timberlake, penyanyi yang terkenal dengan kariernya di boyband NSYNC sebelum menjadi bintang solo dan aktor, mengakui kesalahannya atas pelanggaran lalu lintas berupa mengemudi dalam keadaan tidak sadar. Sebuah pelanggaran ringan yang dapat dikenai denda dan penangguhan SIM.
Dikutip dari CNA, Timberlake hadir di Pengadilan Desa Sag Harbor untuk mengajukan pembelaan resminya. Menurut seorang sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, Timberlake setuju untuk mengakui pelanggaran ini, yang berpotensi dikenai denda antara 300 hingga 500 dolar Amerika serta penangguhan SIM selama 90 hari. Meskipun rincian perjanjian tersebut belum sepenuhnya diungkapkan, keputusan ini menunjukkan Timberlake telah mengambil tanggung jawab atas tindakan yang membahayakan dirinya dan orang lain.
Insiden ini terjadi pada 18 Juni, ketika Timberlake dihentikan oleh polisi setelah menerobos rambu berhenti dan keluar dari jalurnya di pusat desa. Petugas yang menanganinya mencatat bahwa Timberlake, yang berusia 43 tahun, terlihat memiliki mata merah dan berkaca-kaca serta bicara dengan lambat. Setelah gagal dalam tes kesadaran, Timberlake mengakui telah meminum satu martini. Meski begitu, ia menolak untuk melakukan tes Breathalyzer, yang mengakibatkan penangguhan otomatis SIM-nya.
Meskipun Timberlake belum secara terbuka membahas insiden ini secara detail, dia mengisyaratkan kesulitannya selama konser di Chicago pada 21 Juni. "Minggu ini berat," katanya kepada penonton. Meski tengah menghadapi masalah hukum, Timberlake tetap melanjutkan turnya untuk mempromosikan albumnya.
Dilansir dari Variety, kasus Timberlake menarik perhatian media, namun ia menekankan kepada publik agar belajar dari kesalahan yang ia buat. Setelah mengakui bersalah di pengadilan, Timberlake diwajibkan untuk membayar denda sebesar 500 dolar Amerika dan melakukan pengabdian masyarakat antara 25 hingga 40 jam.
Selain itu, dia juga diminta untuk membuat pernyataan keselamatan publik, yang ia lakukan di luar gedung pengadilan.
"Meskipun Anda hanya minum satu gelas, jangan mengemudi," pesannya, mengingatkan pentingnya menggunakan alternatif transportasi seperti Uber atau taksi.
Kasus ini menyoroti bahwa penangguhan SIM Timberlake di New York dapat memengaruhi kemampuannya untuk mengemudi di negara bagian lain. Sistem hukum di Amerika Serikat memungkinkan informasi penangguhan SIM untuk dibagikan di antara negara bagian melalui Perjanjian Lisensi Pengemudi antarnegara bagian.
Namun, Justin Timberlake yang memiliki sumber daya memadai diperkirakan tidak akan terlalu terpengaruh karena dia dapat dengan mudah mengatur pengemudi pribadi.
Pilihan editor: Justin Timberlake Akui Kesalahan Mengemudi dalam Keadaan Mabuk