TEMPO.CO, Jakarta - Diva Indonesia, Rossa petang ini akan meluncurkan video musik The Heart You Hurt atau Hati yang Kau Sakiti dalam Bahasa Korea di kanal Youtubenya. Ia menggandeng Lee Dong Hae Super Junior dan Dion Wiyoko untuk membintangi video musik yang dikerjakan di Seoul, Bali, dan Jakarta itu.
Dalam konferensi pers yang digelar Rossa secara virtual, Rabu, 31 Maret 2021, Rossa menuturkan, dalam video itu, Lee Dong Hae atau Donghae dikisahkan sebagai sahabat baiknya yang menetap di Seoul. "Musik video ini dibuat anak-anak muda Indonesia. Lee Dong Hae adalah bestfriend di Seoul dan Dion kekasih aku tinggal di Jakarta. Tapi setiap saat lebih dekat dengan Dong Hae, sama-sama nyimpan perasaan, jadi friend zone," kata Rossa menjelaskan.
Juri Indonesian Idol ini menjelaskan, dalam video itu, Dong Hae tidak menyumbangkan suaranya sama sekali. Sesuai kesepakatannya dengan SM Entertainment, label yang kini menaunginya bersama Super Junior, Rossa menunda single bersama.
Baca juga: Cerita Rossa Gandeng Lee Dong Hae dan Dion Wiyoko Bintangi Video Musiknya
Donghae Super Junior (dok. asiatoday.co.kr)
"Kalau saya dan Super Junior mengeluarkan single, nanti benar-benar boom yang digarap sangat matang," ujarnya.
Menurut Rossa, keterlibatan Dong Hae dalam video musik ini amat membantu. Mereka kirim bertukar pikiran melalui pesan dan video call. "Dong Hae banyak memberikan masukan," katanya.
Kendati tidak bernyanyi satu larikpun dalam Heart You Hurt atau Sangcheo Badeun Maeum ini, tetap di bagian akhir, muncul suara Lee Dong Hae, yang kerap bertindak sebagai penulis lagu di Super Junior. "Ada di bagian ending, Dong Hae mengirimkan voice note, lihat saja nanti," katanya dengan tersenyum.
Peluncuran video musik dari single yang sudah dirilis tahun lalu itu, kata Rossa, menandai 25 tahun dia berkarya di industri musik Indonesia. "Aku berterima kasih kepada SM Indonesia yang selalu mebantu dan SM Entertainment selalu welcome. Tahun ini 25 tahun aku berkarier, semoga bisa melakukan sesuatu yang lebih besar, biasanya di tiga negara (Indonesia, Singapura, dan Malaysia), minimal ke depan empat negara (plus Korea Selatan)," ujarnya.
