Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Review Film Kaka Boss: Serba Amazing!

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
Poster film Kaka Boss. imajinari
Poster film Kaka Boss. imajinari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kaka Boss akhirnya ditayangkan di bioskop di seluruh Indonesia. Bagi yang sudah menonton film keluaran Imajinari Pictures ini pasti tahu betul dari mana atau dari siapa ungkapan "amazing!” pertama kali terucap. Ungkapan pujian sederhana yang rupanya berperan penting dalam kisah Ferdinand Omakare atau Kaka Boss (Godfred Orindeod) dan upayanya menjadi ayah yang dapat dibanggakan oleh putri semata wayangnya, Angel (Glory Hillary).

Sebagaimana yang bisa diharapkan dari film dengan genre komedi-keluarga, unsur komedi yang mengundang sudah diselipkan bahkan sejak film dimulai. Disisipkan dengan rapi dalam adegan intens yang meliputi aksi pukul-pukulan. Upaya “amazing” yang tentunya tidak lepas dari campur tangan Arief Brata yang dipilih sebagai comedy consultant

Meski demikian, Arie Kriting yang duduk di kursi sutradara tetap mampu membangun citra penuh kharisma dari sosok Kaka Boss bahkan sejak adegan pertama. Kaka Boss diceritakan hadir sebagai penengah dari dua kelompok tari yang sedang mempertaruhkan harga diri mereka. Dipimpin oleh Chun, aksi unjuk tari yang nyentrik dari tim Funky Papua melawan tim tari lainnya menjadi pembuka yang menyegarkan. 

Arie Kriting, Putri Nere, Glory Hillary, dan Godfred Orindeod di acara konferensi pers sekaligus penayangan official trailer film Kaka Boss yang diadakan di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Hanin Marwah

Bagi komika 39 tahun itu, film merupakan wadah dalam wujud audio visual yang bisa menggabungkan berbagai macam kesenian. Mulai dari seni peran, sinematografi, tata rias, tata musik, termasuk seni tari di dalamnya yang masih jarang dijadikan sorotan, kecuali di dalam jenis film musikal. Semua unsur yang hadir menjadi satu kesatuan dalam film Kaka Boss telah ia perhitungkan dengan matang, sehingga unsur tarian di dalam film ini tidak hadir sebagai pemanis cerita saja, tetapi bahkan menjadi sajian utama yang memberi pengaruh besar bagi alur cerita, sebagaimana yang dimimpikan Arie Kriting. 

"Saya kepingin sekali membuat sebuah adegan tari yang mungkin belum se-proper itu, kita masih bisa membuat yang lebih baik, tapi setidaknya kita mulai untuk membuat seni tari ini tidak hanya sebagai pelengkap, tapi sajian utama," kata Arie dalam konferensi pers Kaka Boss yang digelar di Jakarta Selatan, Kamis, 22 Agustus 2024 lalu.

Permainan Kamera yang Amazing! 

Seperti yang dikatakan Arie, sinematografi juga menjadi unsur yang tidak bisa dipisahkan dari pembuatan sebuah film. Dalam Kaka Boss, Kristo Immanuel yang mendapuk posisi co-director menjadi dalang dari segala permainan kamera yang cenderung eksperimental namun tidak berlebihan. Benar-benar kinerja yang “amazing”!

Beberapa pengambilan gambar memang akan terasa tidak biasa, tetapi hal itu yang justru menjadi daya tarik dari cara pria berdarah Ambon tersebut menangkap setiap suasana hingga emosi para karakter di dalam film. Salah satu adegan yang cukup membuat terkejut adalah ketika seorang anggota grup tari Funky Papua sedang menunjukkan kemampuan breakdance di mana ia memutar seluruh anggota tubuhnya dengan posisi kepala menjadi tumpuan. Tanpa diduga, sudut pandang kamera diambil dari ujung sepatu penari, sehingga penonton seakan diajak ikut berputar seiring gerakan break dance tersebut.

Chemistry yang Amazing!

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Godfred Orindeod (tengah) bersama Arie Kriting, Putri Nere, Glory Hillary, dan Ernest Prakasa pada acara konferensi pers film Kaka Boss di Epicentrum XXI, Kamis, 22 Agustus 2024. TEMPO/Hanin Marwah

Kaka Boss bercerita tentang keluarga dari Indonesia Timur yang tinggal di Jakarta, film yang diproduseri Ernest Prakasa dan Dipa Andika ini menonjolkan hubungan antara ayah dan anak perempuannya. Ferdinand yang dikenal sebagai seorang penagih utang yang disegani berusaha mengubah arah kariernya menjadi penyanyi demi membahagiakan anak semata wayangnya, Angel. Dengan kemampuan bernyanyinya yang “amazing”, ia mengupayakan segala cara agar sang putri tidak lagi merasa malu dengan profesi ayahnya.

Namun, bukan hanya tokoh Kaka Boss dan Angel yang menampakkan chemistry yang kuat, melainkan juga antar sesama pemain yang lain. Mungkin darah Indonesia Timur yang mengaliri sebagian besar pemain, menjadi salah satu alasan kuat yang membuat interaksi di antara mereka dapat dirasakan ketulusannya dalam suasana kekeluargaan. Sehingga tangis maupun tawa penonton pun lahir dengan tulus.

Naskah yang Amazing!

Salah satu hal lainnya yang cukup menarik perhatian adalah bagaimana narasi yang dibawakan para pemain, khususnya Kaka Boss terdengar indah karena dipenuhi dengan rima. Kaka Boss berdialog dengan aksen Timur yang kental seperti seakan sedang membacakan sajak puisi.

Diketahui bahwa Arie sengaja menyusun dialog di dalam naskahnya sedemikian rupa dalam rangka menebalkan karakter para tokoh yang memang dikisahkan dari Indonesia Timur. Ia ingin memberikan pengalaman yang utuh tentang bagaimana orang-orang Timur berdialek dengan mempertimbangkan batas-batas yang mampu membuat penonton yang tidak berasal dari daerah Timur Indonesia mampu untuk tetap memahami jalan cerita. Lagi-lagi, upaya yang “amazing” hingga menghasilkan film "amazing" yang sudah mulai tayang di bioskop.

Pilihan Editor: Ernest Prakasa Lega dengan Respons Penonton di Penayangan Spesial Kaka Boss 17 Agustus

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Rekomendasi Film Indonesia di Vidio, Kisah Remaja hingga Aksi Menegangkan

1 jam lalu

Sejumlah pemeran film 22 Menit foto bersama di sela premier film 22 Menit di XXI Cinema Epicentrum, Jakarta, Senin, 16 Juli 2018. Film 22 Menit merupakan adaptasi dari kisah nyata teror ledakan bom Thamrin, Jakarta, pada 14 Januari 2016. Film ini diperankan Ario Bayu, Ade Firman Hakim, Mathias Muchus, Hana Malasan, Ardina Rasti, serta Taskya Namya. TEMPO/Nurdiansah
7 Rekomendasi Film Indonesia di Vidio, Kisah Remaja hingga Aksi Menegangkan

Deretan film Indonesia terbaru di Vidio, mulai dari cerita anak remaja, romansa anak muda, komedi, hingga aksi yang menegangkan.


Serba-serbi Film I, the Executioner: Pencapaian 2 Juta Penonton dalam 3 Hari

18 jam lalu

Film I, the Executioner. Dok. CJ ENM
Serba-serbi Film I, the Executioner: Pencapaian 2 Juta Penonton dalam 3 Hari

Film I, the Executioner atau Veteran 2 menembus 2 juta penonton dalam waktu tiga hari sejak peluncuran di bioskop Korea Selatan pada 13 September 2024


Sinopsis Love Stuck Film Thailand di Prime Video yang Tayang 17 Oktober 2024

1 hari lalu

Film Love Stuck dibintangi Teeradon Supapunpinyo (James). Dok. Prime Video
Sinopsis Love Stuck Film Thailand di Prime Video yang Tayang 17 Oktober 2024

Film Love Stuck dibintangi Teeradon Supapunpinyo (James) dan Plearnpichaya Komalarajun (Junei), tentang remaja yang terjebak dalam lingkaran waktu.


Yunita Siregar Ungkap Adegan Tersulit di Film Home Sweet Loan

1 hari lalu

Yunita Siregar pemeran Kaluna dalam film Home Sweet Loan saat diwawancara di Kantor Tempo, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Yunita Siregar Ungkap Adegan Tersulit di Film Home Sweet Loan

Yunita Siregar mengungkapkan beberapa adegan di film Home Sweet Loan sangat menguras emosi dan energinya.


Risty Tagor Kembali Main Film Setelah 15 Tahun: Mulai dari Nol Lagi

1 hari lalu

Risty Tagor pemeran Tanisha dalam film Home Sweet Loan saat diwawancara di Kantor Tempo, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Risty Tagor Kembali Main Film Setelah 15 Tahun: Mulai dari Nol Lagi

Setelah vakum 15 tahun, Risty Tagor akhirnya kembali main film layar lebar dengan berperan sebagai Tanish di Home Sweet Loan.


Review Film Lembayung: Menyoroti Sensivitas Pengemasan Kekerasan Seksual di Layar Lebar

1 hari lalu

Poster film
Review Film Lembayung: Menyoroti Sensivitas Pengemasan Kekerasan Seksual di Layar Lebar

Film horor Lembayung merupakan debut Baim Wong sebagai sutradara. Dijadwalkan tayang di bioskop 19 September 2024.


Film Danyang: Mahar Tukar Nyawa Terinspirasi dari Kisah Nyata tentang Pesugihan

1 hari lalu

Teaser poster Danyang: Mahar Tukar Nyawa. Dok. Castle Film Production
Film Danyang: Mahar Tukar Nyawa Terinspirasi dari Kisah Nyata tentang Pesugihan

Dibintangi Wulan Guritno, film Danyang: Mahar Tukar Nyawa mengisahkan tentang bagaimana cinta bisa membuat seseorang melakukan pesugihan.


Para Pemeran Film Officer Black Belt

2 hari lalu

Kim Woo Bin dalam film Officer Black Belt. Dok. Netflix
Para Pemeran Film Officer Black Belt

Kim Woo Bin berperan sebagai Lee Jung Do, pria biasa dengan kemahiran taekwondo, kendo, dan judo dalam film Officer Black Belt


Speak No Evil: Sinopsis dan Para Pemerannya

3 hari lalu

Film Speak No Evil. Foto: Universal Pictures Canada
Speak No Evil: Sinopsis dan Para Pemerannya

Speak No Evil yang dirilis pada 2024 memuat beberapa perubahan dengan cerita yang versi sebelumnya


MNC Mengakuisisi Multivision Senilai Rp 309,71 Miliar, Profil Hary Tanoesoedibjo dan Raam Punjabi

4 hari lalu

Hary Tanoesoedibjo.  ANTARA/Muhammad Adimaja
MNC Mengakuisisi Multivision Senilai Rp 309,71 Miliar, Profil Hary Tanoesoedibjo dan Raam Punjabi

MNC mengakuisisi Multivision. Dua perusahaan besar ini dimiliki Hary Tanoesoedibjo dan Raam Punjabi, simak profilnya.