TEMPO.CO, Jakarta - Grup rock Indonesia, Direct Action, akhirnya meluncurkan lagu terbaru mereka berjudul Blush Blush pada pertengahan April 2017. Grup di bawah naungan Sinjitos Records tersebut juga secara resmi meluncurkan klip video musik dari lagu pertama mereka di Youtube.
Judul lagu terbaru Direct Action sebenarnya mengandung metafora sederhana sifat dan perasaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Video klip itu disutradarai oleh para pengajar dari UNIC SSR yaitu Patrick Tadashian dan David Jimenez dan disunting sendiri oleh salah satu personil Direct Action yaitu Joseph Saryuf.
“Kami berusaha menciptakan lagu yang bisa membuat orang-orang ingin mendengarkannya setiap saat. Kita senang membuat musik, dan kita ingin pendengar musik kita juga merasakan hal yang sama,” ujar Joseph Saryuf seperti dikutip dalam siaran persnya, Rabu, 26 April 2017.
Meski sudah terbentuk sejak 2009, Direct Action yang beranggotakan Joseph Saryuf (Vokal, Keyboard dan Gitar) lalu Tyo Nugros sebagai Drummer dan juga Sulung Koesuma untuk Art Director, mengaku sempat mengalami kendala sepanjang karir musik mereka. Direct Action pertama kali terbentuk tahun 2009-2012, beranggotakan Joseph Saryuf (Santamonica) dan Sulung Koesuma (C'mon Lennon).
Duo ini tampil beberapa kali dengan format DJ set & Live PA, membawakan remix lagu dari Bayu Risa, The Brandals dan lainnya. Pada bulan April pada 2013, Joseph Saryuf memutuskan untuk meneruskan proyek ini menjadi musik dengan aliran Rock dengan nama Direct Action dan merilis sebuah single free download di situs soundcloud yang berjudul The Chills dengan dibantu oleh Sulung Koesuma sebagai Art Director dari project ini.
Hingga akhir 2016, Joseph Saryuf bertemu dengan Tyo Nugros dan mereka berdua serta Sulung Koesuma memutuskan untuk melanjutkan proyek ini, karena kesamaan visi dan jenis musik yang mereka sukai, yaitu penggabungan dari beberapa genre di antaranya electronic rock, post rock dan math rock.
“Secara konsep, video Blush Blush ini terinspirasi oleh nuansa tahun 90-an, efek-efek pernuh warna dan kita mencoba memasukan tema women boxing, karena sekarang ini MMA [Mixed Martial Arts] selain disukai kaum pria juga telah menjadi tren bagi para wanita. Selalu nantikan tema yang berbeda dari kami, karena kami akan selalu keluar dari zona nyaman bermusik untuk kreativitas yang berbeda," kata Tyo. *
