TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi, Kunto Aji kembali dengan koleksi lagu baru yang terangkum dalam album terbaru berjudul Pengantar Purifikasi Pikir. Pada album ketiganya ini, Kunto Aji menggabungkan eksplorasi bermusik yang lebih luas dengan lirik yang semakin personal dan intim.
Walau butuh lima tahun untuk kembali merilis album, sebenarnya Kunto Aji sudah memikirkan apa yang kelak menjadi Pengantar Purifikasi Pikir. Ia sebuah judul yang menurutnya tiba-tiba muncul dengan begitu saja di kepala, bahkan sejak album Mantra Mantra baru dilepas ke publik lma tahun lalu.
“Jarak dari Mantra Mantra memang lima tahun, cuma selama lima tahun itu saya juga selalu memikirkan album berikutnya mau seperti apa. Baru ketemunya pas tahun ketiga, jadi album ini dikerjakan selama dua tahun,” katanya.
Kunto Aji Bertumbuh di Album Pengantar Purifikasi Pikir
Tema besar di album Pengantar Purifikasi Pikir adalah pertumbuhan. Penyanyi asal Yogyakarta yang kini bermukim di Jakarta itu mengatakan kalau Mantra Mantra adalah benih yang ditanam untuk refleksi dan mencintai diri sendiri sehingga ia berpikiri langkah selanjutnya untuk album terbaru adalah bertumbuh.
“Pemilihan tema ini berjalan natural. Saya mencoba menangkap apa yang dirasakan di lima tahun terakhir, dan dorongan terbesar adalah apa yang membuat saya tumbuh serta tetap bisa dan mau menjalani hidup," katanya.
Kunto Aji Libatkan Teman-teman Terdekat
Diproduseri oleh Kunto Aji sendiri bersama Afif Gifano dan Pandji Akbari serta dirilis oleh Rancang Rencana Records pada Kamis, 14 September 2023. Keduanya adalah kibordis dan gitaris yang sudah mengiringi Kunto Aji di panggung menjelang album pertamanya, Generation Y, dilepas pada 2015.
“Karena apa yang saya tulis itu semakin personal dan bergerak dari dalam diri sendiri, akhirnya merasa kenapa enggak sekalian bekerja dengan orang-orang di ring satu saya untuk album ini?” kata Kunto Aji. "Toh mereka memang musisi yang mumpuni dan bagus, dengan pengalaman yang sangat tinggi juga.”
Seluruh instrumen di Pengantar Purifikasi Pikir direkam Kunto Aji, Afif dan Pandji, kecuali drum pada lagu Rona Merah Langit yang bernuansa nu-soul dan Perjalanan Menawar Racun dengan rasa alternative rock-nya yang masing-masing diisi oleh dua musisi yang juga tidak asing di lingkungan kolaborasi Kunto Aji, yakni Dimas Pradipta dan Enrico Octaviano.
Kunto Aji Keluar dari Zona Nyaman
Dari segi vokal, Kunto Aji mencoba keluar dari zona nyamannya dengan mengambil inspirasi dari sumber tak terduga. “Inspirasi saya dari politisi, kayak Barack Obama, Pak Gita Wirjawan, Pak Jokowi. Mereka dilatih bicara untuk meyakinkan orang. Saya mempelajari sendiri cara omongan mereka bisa sampai ke orang dan mencoba menerapkan bagaimana caranya bernyanyi tapi kayak berbicara," katanya.
Hasil eksplorasi tersebut dapat disimak dari gaya vokal Kunto Aji yang terasa lebih intim dan lembut di lagu-lagu yang berangkat dari pengalaman pribadinya. Dengan beredarnya Pengantar Purifikasi Pikir, akhirnya Kunto Aji bisa bernafas lebih lega tanpa harus memikirkan lagi beban ekspektasi yang datang sendiri akibat menghasilkan album sebesar Mantra Mantra.
“Tekanan pasti ada di awal-awal setelah efek bola salju Mantra Mantra makin kelihatan,” katanya. “Balik ke titik nolnya yang susah, untuk merasa enggak terbebani apa pun di belakang dan enggak punya ekspektasi apa pun di depan.”
Kunto Aji tidak punya ekspektasi yang terlalu muluk untuk Pengantar Purifikasi Pikir. “Semoga album ini bisa bikin saya semangat menjalankan hidup dan bikin karya lagi,” katanya.
Pilihan Editor: Kunto Aji Tuangkan Kenangan Bersama Keluarga di Lagu Salam Pada Rindu