TEMPO.CO, Jakarta - Rapper asal Amerika Serikat, Travis Scott, kembali menjadi sorotan setelah terlibat dalam insiden di sebuah hotel mewah di Paris. Pada Jumat pagi, 9 Agustus 2024, Travis ditangkap oleh pihak kepolisian Paris setelah terlibat keributan dengan seorang petugas keamanan di Hotel Georges V, tempatnya menginap.
Menurut informasi yang dirilis oleh Kantor Kejaksaan Paris, Travis Scott, yang dikenal dengan nama asli Jacques Bermon Webster II, diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang satpam hotel yang berusaha melerai perselisihan antara dirinya dengan pengawal pribadinya.
"Petugas keamanan telah turun tangan untuk memisahkan rapper itu dari pengawalnya," ujar perwakilan kantor tersebut pada Jumat, 9 Agustus 2024, dikutip melalui The New York Times.
Kronologi Pertikaian Travis Scott di Hotel George V
Laporan dari Variety mengatakan, pada Jumat pagi, sekitar pukul 5 waktu setempat, Travis dilaporkan terlibat pertengkaran dengan pengawal pribadinya di lobi Hotel George V. Beberapa sumber yang dekat dengan Travis mengungkapkan bahwa perkelahian tersebut dipicu oleh rasa frustrasi sang rapper karena merasa tidak mendapatkan perlindungan yang memadai dari pengawal pribadinya.
Selama beberapa hari, Travis dilaporkan terus dikejar dan diganggu oleh paparazzi serta penggemar, yang membuatnya semakin tertekan. Dalam upaya meredakan situasi, seorang petugas keamanan hotel mencoba melerai pertikaian antara Travis dan pengawalnya, namun justru menjadi korban kekerasan dari sang rapper. Insiden ini diperparah dengan kondisi Travis yang diduga sedang mabuk saat kejadian berlangsung.
Setelah insiden tersebut, pihak keamanan hotel segera menghubungi polisi, yang kemudian menangkap Travis dan membawanya ke tahanan. Meski demikian, tidak ada tuntutan resmi yang diajukan oleh pihak berwenang setempat, dan Travis dibebaskan setelah menjalani penahanan selama 24 jam. Kantor Kejaksaan Paris menyatakan bahwa tidak ada cukup bukti untuk melanjutkan kasus ini ke pengadilan, sehingga Travis dibebaskan tanpa tuntutan lebih lanjut.
Sikap Pihak Hotel dan Pernyataan Travis Scott
Hotel George V, yang terletak di dekat Champs Elysees, menolak memberikan komentar lebih lanjut terkait insiden ini. Melansir dari Variety, seorang perwakilan hotel hanya menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung dan pihaknya akan bekerja sama dengan otoritas setempat untuk menyelesaikan masalah ini. "Penyelidikan sedang berlangsung,” ujar perwakilan mereka.
Di sisi lain, pengacara Travis Scott juga telah merilis pernyataan resmi. Mereka menyatakan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi langsung dengan otoritas lokal di Paris untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Mereka juga menegaskan bahwa tidak ada kekerasan fisik yang terjadi selama pertengkaran tersebut, dan rapper berusia 33 tahun itu hanya terlibat dalam pertikaian verbal.
"Kami berkomunikasi langsung dengan pihak berwenang setempat di Paris untuk segera menyelesaikan masalah ini dan akan memberikan informasi terbaru jika diperlukan,” ujar pengacara Travis.
Travis Scott berada di Paris untuk menghadiri Olimpiade Musim Panas dan sempat terlihat menyaksikan pertandingan semifinal bola basket putra antara Amerika Serikat dan Serbia pada Kamis malam, 8 Agustus 2024. Dalam sebuah unggahan di akun Instagram-nya, ia bahkan membagikan momen dari pertandingan tersebut, memperlihatkan foto-foto bintang NBA seperti LeBron James dan Stephen Curry.
Insiden di Paris ini bukanlah kali pertama Travis tersangkut kasus hukum akibat perilakunya. Pada Juni 2024, ia juga sempat ditangkap di Miami Beach, Florida, setelah terlibat dalam insiden kekerasan di sebuah kapal pesiar. Pada saat itu, Travis dituduh mabuk dan melakukan pelanggaran masuk tanpa izin. Meski akhirnya dibebaskan dengan jaminan, insiden ini menambah daftar panjang masalah hukum yang pernah dialami oleh rapper tersebut, terutama karena mabuk.
THE NEW YORK TIMES | VARIETY
Pilihan Editor: Travis Scott Minta Diberhentikan dari Tuntutan Kejadian Konser Maut Astraworld