TEMPO.CO, Jakarta - Charli XCX bekerja sama dengan Billie Eilish untuk proyek remix dari single ketiga berjudul Guess dari album Brat. Charli pertama kali merilis teaser remix Guess dengan mengunggah foto dia berdiri bersama Billie Eilish di Instagram pribadinya.
Profil Charli XCX
Dikutip dari RollingStone, Charlotte Emma Aitchison atauCharli XCX, lahir di Cambridge, Inggris, pada 2 Agustus 1992. Perjalanan karier bermusik Charli XCX dimulai pada 2008, ketika ia masih remaja. Saat itu, ia mulai merilis musiknya di platform MySpace, situs media sosial yang banyak digunakan oleh musisi independen untuk membagikan karya mereka.
Upaya dia menunjukkan bakat musiknya melalui Internet membawanya pada kesempatan untuk tampil di pesta-pesta rave di Essex, Inggris. Performa energiknya di rave-rave ini membantu membangun basis penggemar dan membawa Charli mendapatkan kontrak rekaman dengan Asylum Records.
Baca juga:
Charli mulai mengerjakan album debutnya True Romance, karya yang menampilkan gaya musik dark-electro yang menjadi ciri khasnya saat itu.
Namun, sebelum True Romance dirilis, Charli XCX sudah pernah berkolaborasi dengan duo asal Swedia, Icona Pop. Lagu I Love It yang ia tulis dan dinyanyikan bersama menjadi hit global pada 2012, mencapai posisi nomor tujuh di Billboard Hot 100 dan menjadi nomor satu di berbagai negara.
Kesuksesan ini diikuti oleh kolaborasi dengan rapper asal Australia, Iggy Azalea, dalam lagu Fancy pada 2014. Lagu ini bukan hanya menjadi hit, tetapi juga membawa Charli XCX ke puncak Billboard Hot 100, sekaligus mendapat dua nominasi Grammy untuk Record of the Year dan Best Pop Duo-Group Performance.
Namun, kesuksesan komersial besar pertamanya datang dengan album keduanya, Sucker, yang menampilkan single hit Boom Clap. Lagu ini mencapai Top 10 di berbagai negara dan menjadi soundtrack film The Fault in Our Stars.
Pada 2016, ia merilis Vroom Vroom yang diproduseri oleh Sophie, DJ dan produser yang terkenal dengan pendekatan musik hyperpop yang eksperimental. Selanjutnya, dia merilis mixtape Number 1 Angel dan Pop 2 pada 2017, yang menampilkan kolaborasi dengan berbagai artis dan produser, termasuk A.G. Cook dari PC Music.
Setelah beberapa tahun bereksperimen dengan suara baru, Charli XCX kembali ke jalur arus utama pop dengan album Charli pada 2019. Album ini menampilkan kolaborasi dengan artis-artis seperti Lizzo, Christine and the Queens, dan Troye Sivan.
Pada 2020, Charli merilis album How I’m Feeling Now, yang sepenuhnya dibuat selama masa karantina akibat pandemi Covid-19. Album ini melibatkan interaksi dengan para penggemarnya melalui media sosial, Charli meminta masukan mereka selama proses pembuatan lagu.
Album kelima Charli, Crash, dirilis pada 2022 dan menunjukkan pengaruh musik pop dari era '80-an, '90-an, dan 2000-an. Album ini mencapai puncak tangga lagu di Inggris dan Australia serta nomor tujuh di Amerika Serikat.
Album terbaru Charli XCX, Brat yang dirilis pada 2024, menandai kembalinya Charli ke akar musiknya yang dipengaruhi oleh budaya rave. Namun, ada sentuhan modern yang memadukan berbagai elemen dari seluruh kariernya.
Dikutip dari AllMusic, Charli XCX telah bekerja dengan berbagai artis dan produser terkemuka, dari Taylor Swift hingga BTS, dan dari Gwen Stefani, Tiësto. Dia juga mendirikan label rekamannya sendiri, Vroom Vroom, yang memungkinkan dia untuk terus bereksperimen dan menyokong artis-artis baru.
Pilihan Editor: Di Medan, Rapper Amerika Armani White akan Naik Panggung