Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perjalanan 83 Tahun Goenawan Mohamad, Wartawan yang Sastrawan

image-gnews
ekspresi Goenawan Mohamad saat membacakan narasi cerita Den Kisot diiringi Musik Bambu Deka sebagai bagian dari  pameran Sejauh Ini...di Lawangwangi Creative Space, Bandung, Jawa Barat, 15 Februari 2024. Den Kisot ditulis oleh Goenawan Mohamad dengan sutradara Endo Suanda berdasarkan cerita Don Quijote de la Mancha karya Miguel de Cervantes. TEMPO/Prima Mulia
ekspresi Goenawan Mohamad saat membacakan narasi cerita Den Kisot diiringi Musik Bambu Deka sebagai bagian dari pameran Sejauh Ini...di Lawangwangi Creative Space, Bandung, Jawa Barat, 15 Februari 2024. Den Kisot ditulis oleh Goenawan Mohamad dengan sutradara Endo Suanda berdasarkan cerita Don Quijote de la Mancha karya Miguel de Cervantes. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGoenawan Mohamad atau akrab disapa GM lahir pada 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah. Ia merupakan budayawan, sastrawan, jurnalis, dan pendiri Majalah Tempo. Rasa cintanya terhadap sastra telah tampak sejak sekolah dasar lantaran sering mendengar acara puisi dalam RRI. Memasuki usia remaja, tepatnya pada 19 tahun, ia menggubah puisi penyair perempuan asal Amerika ke bahasa Indonesia. 

GM melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Selama kuliah, pada 1960-an, ia mulai dikenal dalam kalangan intelektual. Setelah itu, ketika Orde Lama mulai berakhir, ia menyusun Manifes Kebudayaan (Manikebu) pada 1964. Tidak sendiri, ia menginisiasi kelompok tersebut bersama rekan-rekannya, yaitu Trisno Sumardjo, Wiratmo Soekito, Taufiq Ismail, Arief Budiman, dan HB Jassin. 

Saat itu, Manikebu dilarang Sukarno lantaran dianggap menyeleweng dan menyaingi Manifesto Politik 1964. Larangan ini mendesak GM untuk tidak menulis lagi di berbagai media umum. Akibatnya, ia memilih melanjutkan pendidikan ke College of Europe, Belgia. 

Saat tiba kembali di Indonesia, ia memulai karier sebagai wartawan di harian Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan ditunjuk menjadi redaktur harian pada 1969-1970. Selain itu, ia juga menjadi redaktur Majalah Horison (1969-1974), mendirikan Majalah Ekspres, dan pemimpin redaksi (1970-1971).

Pada 1971, GM bersama beberapa rekannya memisahkan diri dari majalah Ekspres dan mendirikan Majalah Tempo. Secara rutin, dalam Majalah Tempo, ia menulis rubrik Catatan Pinggir untuk menyampaikan kritik terhadap agenda politik di Indonesia era Soeharto. Tak hanya itu, ia juga menjadi Pemimpin Redaksi Tempo pada 1992-1994. Namun, kritik yang sering ditujukan pada pemerintah Orde Baru membuat Tempo dianggap sebagai oposisi dan merugikan sehingga dibredel pada 1994. 

Saat Tempo terbit kembali pada 1988, GM “mengawal” Tempo selama satu tahun saja. Setelah itu, tampuk kepemimpinan diserahkan kepada Bambang Harymurti. Sejak 1989 sampai sekarang, GM menjadi komisaris utama PT Tempo Inti Media Tbk. Selain itu, ia juga menjabat sebagai redaktur senior di Majalah Tempo. Saat ini, ia juga merawat Komunitas Salihara, wadah berkesenian di kawasan Salihara, Pasar Minggu. 

GM telah menghasilkan beberapa karya, seperti:

  • Parkesit (1971),
  • Interlude (1973),
  • Kesusastraan dan Kekuasaan (1993),
  • Setelah Revolusi Tak Ada Lagi (2001),
  • Tuhan dan Hal-hal Yang Tak Selesai (2007),
  • Don Quixote (2011),
  • Tujuh Puluh Puisi (2011), 
  • Fragmen, Sajak-Sajak Baru (2017)
  • Wisanggeni (1995),
  • Alap-alapan Surtikanti (2002), dan
  • Penulis skenario drama tari Panji Sepuh.

Berkat kontribusinya dalam dunia sastra dan jurnalis, Goenawan Mohamad meraih beberapa penghargaan, yaitu Louis M. Lyons untuk Hati Nurani dan Integritas dalam Jurnalisme dari Universitas Harvard Nieman Fellowship (1997), Penghargaan Kebebasan Pers Internasional dari Committee to Protect Journalists (1998), dan Editor of the Year dari World Press Review (1999).

Bahkan, Goenawan Mohamad juga mendapatkan anugerah Hamengku Buwono IX dari UGM (2011) yang diberikan langsung oleh Rektor UGM, Sudjarwadi seperti tertulis dalam ugm.ac.id.

RACHEL FARAHDIBA R  | MOHAMMAD HATTA MUARABAGJA

Pilihan Editor: Goenawan Mohamad Bicara Pentingnya Kepercayaan dan Etik dalam Profesi Jurnalistik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Calon Rektor UI yang Lolos Tahap Penyaringan

1 hari lalu

Ilustrasi Kampus Universitas Indonesia. (DOK. HUMAS UI)
7 Calon Rektor UI yang Lolos Tahap Penyaringan

Panitia Khusus Pemilihan Rektor Universitas Indonesia (UI) mengumumkan tujuh calon terpilih yang lolos tahap penyaringan untuk menjadi Rektor UI


Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Tulang Hewan Sebagai Filter Pembersih Air Limbah

1 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Tulang Hewan Sebagai Filter Pembersih Air Limbah

Tim mahasiswa UGM mengembangkan inovasi pemanfaatan limbah gigi dan tulang hewan sebagai sarana filtrasi air limbah untuk irigasi.


Chatib Basri Sebut Faisal Basri Tak Hanya Berani Mengkritik: Pemikirannya Cemerlang, Pandangannya Segar

2 hari lalu

Chatib Basri dan Faisal Basri. Instagram
Chatib Basri Sebut Faisal Basri Tak Hanya Berani Mengkritik: Pemikirannya Cemerlang, Pandangannya Segar

Wafatnya ekonom senior Faisal Basri hari ini membawa ingatan Eks Menteri Keuangan, Chatib Basri, kembali ke masa lampau.


Terkini: Faisal Basri dalam Kenangan Anies Baswedan, Chatib Basri, dan Goenawan Mohamad; Jokowi Terima Bos Vale Indonesia di Istana

2 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Terkini: Faisal Basri dalam Kenangan Anies Baswedan, Chatib Basri, dan Goenawan Mohamad; Jokowi Terima Bos Vale Indonesia di Istana

Kepergian Faisal Basri meninggalkan duka, bukan hanya bagi keluarga, tapi dari sejumlah tokoh di Indonesia.


Faisal Basri dalam Kenangan Anies Baswedan dan Novel Baswedan

2 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjenguk sepupunya yang juga penyidik senior KPK Novel Baswedan di kediaman Novel, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Selatan, 25 Februari 2018. TEMPO/Caesar Akbar
Faisal Basri dalam Kenangan Anies Baswedan dan Novel Baswedan

Anies Baswedan dan Novel Baswedan punya kenangan terhadap Faisal Basri yang meninggal dunia pada hari ini.


Mengenal Konsep Ekonomi Kerakyatan yang Dicetuskan Prof Mubyarto

2 hari lalu

Prof Mubyarto. Foto : Wikipedia
Mengenal Konsep Ekonomi Kerakyatan yang Dicetuskan Prof Mubyarto

Program-program yang diluncurkan Prof Mubyarto termasuk ekonomi kerakyatan bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan berantas kemiskinan.


Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

2 hari lalu

Prof Mubyarto. Foto : Wikipedia
Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila


Profil Ekonom Senior Faisal Basri yang Wafat pada Hari Ini

2 hari lalu

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji
Profil Ekonom Senior Faisal Basri yang Wafat pada Hari Ini

Ekonom dan politikus senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, wafat pada hari ini. Seperti apa profil dan rekam jejaknya?


Wartawan Bocor Alus Tempo Kembali Diteror, IM57+ Institute: Negara Gagal Lindungi Pilar Demokrasi dan Pemberantasan Korupsi

3 hari lalu

Kerusakan yang terjadi di kaca mobil jurnalis Tempo.
Wartawan Bocor Alus Tempo Kembali Diteror, IM57+ Institute: Negara Gagal Lindungi Pilar Demokrasi dan Pemberantasan Korupsi

IM57+ Institute menilai teror terhadap wartawan mesti dilihat dalam spektrum yang lebih luas, khususnya ihwal serangan terhadap pegiat anti korupsi.


UGM Luncurkan Drone Palapa S-1 yang Dilirik Prabowo, Dipesan KLHK

4 hari lalu

Ketua Tim Riset Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Gesang Nugroho, saat peluncuran drone atau UAV Palapa S-1, Selasa 3 September 2024. FOTO/MUH. SYAIFULLAH
UGM Luncurkan Drone Palapa S-1 yang Dilirik Prabowo, Dipesan KLHK

Drone ini bisa dikembangkan untuk kebutuhan militer dan membawa bom. Uji telah dilakukan tim riset UGM untuk pemetaan kawasan.