Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
Poster film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Foto: Instagram Hanung Bramantyo.
Poster film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Foto: Instagram Hanung Bramantyo.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa yang diproduksi oleh MVP Picture dengan durasi 117 menit, resmi meluncurkan poster dan trailer pada Selasa malam, 30 April 2024. Film ini juga akan segera tayang serentak di bioskop Indonesia pada Rabu, 22 Mei mendatang.

Beberapa Adegan Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Sengaja Dipotong

Sutradara Hanung Bramantyo mengatakan, film yang diadaptasi dari novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin Dahlan itu mulanya hadir delam dua versi. Novelnya sendiri  bercerita tentang kekerasan seksual seorang perempuan bernama Kiran di sebuah Pondok Pasantren.

Versi yang pertama itu dikatakan Hanung merupakan 21 tahun ke atas, yang juga sempat ditayangkan pada penayangan spesial. Namun, untuk memperluas segmentasi penonton, ia harus memotong beberapa adegan atau scene di dalamnya untuk ditayangkan versi reguler di bioskop dengan batas usia penonton 17+ atau 17 tahun ke atas.

"Kita potong beberapa bagian untuk versi reguler di bioskop, namun pemotongan bagian itu tidak akan melunturkan makna dan pesan yang akan kita sampaikan dalam film ini," kata Hanung dalam Konferesni Pers di Epicentrum XXI, Jaakarta Selatan pada Selasa malam, 30 April 2024.

Target Penonton Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Hanung mengatakan, ada hal yang mendasarinya, mengapa harus melakukan pemotongan dan memperluas segmentarsi penonton. Sebab kata Hanung, kaum yang rentan dalam kasus-kasus kekerasan seksual adalan usia-usia muda dimulai dari 17 tahun ke atas.

"Karena ternyata kasus-kasus yang menimpa Kiran itu justru terjadi di usia-usia ABG. Jadi para korban dan penyintas ini berada di posisi ambigu, bingung. Dari situ kemudian kita memang menghadirkan film ini sebagai penyampai pesan juga," kata Hanung melanjutkan.

Pergantian Judul Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak hanya pemotongan adegan saja, Hanung juga mengatakan, film ini sempat mengadopsi judul asli dari karya novelnya yaitu Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur. Namun, ia juga harus mengubah judulnya menjadi Tuhan, Izinkan Aku Berdosa dikarenakan penggunaan kata pelacur yang terkesan negatif di kalangan masyarakat Indonesia.

"Iya, penggunaan kata pelacur itu berkonotasi negatif di Indonesia, karena masih memegang teguh adab dan kesopanan, yang juga nantinya akan berimpact ke film ini. Jadi kita menggantinya dengan alasan judul saat ini bisa diterima oleh masyarakat," katanya.

Alasan kedua, ia mengatakan, pergantian judul ini juga dikarenakan medium novel dan film yang digarapnya sedikit berbeda. "Kalau cuma sebatas Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur dengan epilog Kiran menjadi seorang pelacur saja, karena seperti di ending bukunya. Namun, kita menciptakan bagaimana proses setelahnya, makanya karena sudah jauh dari novelnya kita ambil judul ini," kata Hanung.

Pilihan Editor: Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa diputar di JAFF, Hanung Bramantyo Siap Konsekuensi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Garap Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, Hanung Bramantyo: Pentingnya Kebebasan Berekspresi

1 jam lalu

Sutradara Hanung Bramantyo di sela pemutaran film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa di JAFF (1/12). Dok.istimewa.
Garap Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, Hanung Bramantyo: Pentingnya Kebebasan Berekspresi

Garap film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa dari novel kontroversial, Hanung Bramantyo bicara soal pentingnya kebebasan berekspresi.


Modal Berani Aghniny Haque Bintangi Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

1 jam lalu

Aghniny Haque dalam film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Foto: Instagram/@tuhanizinkanakuberdosa
Modal Berani Aghniny Haque Bintangi Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Aghniny Haque tidak takut dihujat setelah memerankan karakter Nidah Kirani dalam film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa karya Hanung Bramantyo.


How to Make Millions Before Grandma Dies Raih 300 RIbu Lebih Penonton dalam 5 Hari

1 hari lalu

Film How to Make Millions Before Grandma Dies. Dok. CGV Cinemas
How to Make Millions Before Grandma Dies Raih 300 RIbu Lebih Penonton dalam 5 Hari

How to Make Millions Before Grandma Dies film Thailand yang tayang di bioskop Indonesia pada 15 Mei 2024


Bicara Relasi Kuasa, Ernest Prakasa Malu Pernah Buat 3 Film Seksis

1 hari lalu

Ernest Prakasa saat rilis film Gara Gara Warisan, Jakarta, Kamis, 24 Maret 2022. Film ini mengangkat kisah tiga saudara yang merebutkan sebuah guest house, yang dikemas dengan drama komedi TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bicara Relasi Kuasa, Ernest Prakasa Malu Pernah Buat 3 Film Seksis

Ernest Prakasa mengungkapkan pemikirannya tentang karya-karyanya terdahulu


Film Civil War akan Tayang di Cina

2 hari lalu

Film Civil War. olympiccinema.com
Film Civil War akan Tayang di Cina

Film Civil War garapan sutradara Alex Garland akan tayang di bioskop Cina mulai 7 Juni 2024


Cash Out Jadi Film Comeback John Travolta yang Mengecewakan?

3 hari lalu

Film Cash Out yang dibintangi John Travolta. Dok. Saban Films
Cash Out Jadi Film Comeback John Travolta yang Mengecewakan?

Film John Travolta terbaru, Cash Out tidak begitu mendapat respons yang positif dari penonton dan dinilai mengecewakan.


Selain Vina: Sebelum 7 Hari, Ini 4 Film Indonesia Diangkat dari Kisah Nyata yang Tragis

3 hari lalu

Beberapa adegan di Film Vina: Sebelum 7. Foto: Instagram/@finasebelum7harifilm.
Selain Vina: Sebelum 7 Hari, Ini 4 Film Indonesia Diangkat dari Kisah Nyata yang Tragis

Selain film Vina: Sebelum 7 Hari, berikut beberapa film Indonesia yang juga diangkat dari kisah nyata tragis dari para tokohnya.


Mengenang Sophan Sophiaan 16 Tahun Lalu Berpulang Saat Turing Motor Jalur Merah Putih

3 hari lalu

Sophan Sophiaan. TEMPO
Mengenang Sophan Sophiaan 16 Tahun Lalu Berpulang Saat Turing Motor Jalur Merah Putih

Sophan Sophiaan dikenal sebagai aktor, sutradara, dan politisi. Ia wafat 16 tahun lalu di Hutan Widodaren Ngawi saat turing motor Jalur Merah Putih.


Penulis Skenario Tertantang Tulis Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa dari Novel Kontroversial

3 hari lalu

Ifan Ismail (kiri kedua) sedang menjelaskan cerita bagaimana ia tertarik saat menggarap film 'Tuhan, Izinkan Aku Berdosa' dari novel kontroversial 'Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur' karya Muhidin M Dahlan. Ifan Ismail menjelaskannya saat Konferensi Pers di Epicentrum XXI pada Jumat, 17 Mei 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Penulis Skenario Tertantang Tulis Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa dari Novel Kontroversial

Ifan Ismail menulis skenario dari kisah perjalanan spiritual Nidab Kirani dalam film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa yang akan tayang pada 22 Mei 2024 ini.


Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

4 hari lalu

Captain America hadir di Fortnite. Kredit: epicgames.com
Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

Polri ungkap jaringan narkoba Hydra belum lama ini. Pecinta komik dan film Captain America pasti teringat organisasi kriminal musuhnya itu.