Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Pendapatan Indiana Jones and the Dial of Destiny Belum Penuhi Harapan

Reporter

image-gnews
Indiana Jones and The Dial of Destiny. Dok. The Walt Disney Studios
Indiana Jones and The Dial of Destiny. Dok. The Walt Disney Studios
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Film "Indiana Jones and the Dial of Destiny" tengah diputar di bioskop-bioskop Tanah Air. Secara global, film petualangan yang dibintangi Harrison Ford ini mampu meraup sekitar USD 130 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun namun dianggap masih terlalu kecil buat sebuah film legendaris ciptaan dua sutradara besar, Steven Spielberg dan George Lucas yang mulai menyapa pemirsa sejak 1981.

Di Amerika Utara, film kelima waralaba yang mengisahkan petualangan arkeolog Dr. Jones itu mengumpulkan USD 60 juta atau sekita Rp 901,6 miliar. Angka tersebut sebenarnya cukup mengecewakan jika dibanding pendahulunya, "Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull" (2008) yang dibuka dengan USD 100 juta atau Rp1,5 triliun di Amerika Utara saja.

Pendapatan kotor di Amerika Utara itu menjadikan "Indiana Jones 5" menduduki peringkat pertama chart box office. Sementara di luar kawasan itu, film ini mengumpulkan USD 70 juta atau sekitar Rp 1 triliun, dengan biaya produksi yang fantastis, USD 295 juta atau sekira Rp 4,4 triliun.

"Memang mengesankan film waralaba yang sudah berusia lebih dari 40 tahun berada di posisi pertama box office. Tapi tak dipungkiri, ada harapan pendapatan bisa lebih tinggi pada debutnya. Ini Indiana Jones, ikon film musim panas," kata Paul Dergarabedian, analis media senior di Comscore, dikutip dari HuffPost.

Menurutnya, salah satu penyebab kurang tingginya pendapatan Indiana Jones kali ini adalah jumlah penonton berusia matang, yang menjadi target film dan dianggap sudah mengikuti dari seri-seri sebelumnya, ternyata belum banyak yang datang ke bioskop untuk menyaksikan aksi terakhir Harrison Ford sebagai Dr. Jones, selain ulasan yang tak sepositif film sebelumnya. Tantangan buat "Indiana Jones 5" bakal segera hadir dengan rencana penayangan “Mission: Impossible-Dead Reckoning Part I" pada 12 Juli, diikuti “Oppenheimer” dan “Barbie” pada 21 Juli.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Box office lain
Selain "Indiana Jones and the Dial of Destiny", bioskop-bioskop tengah menayangkan film animasi dari DreamWorks dan Universal, "Ruby Gillman, Teenage Kraken" namun cukup mengecewakan karena menempati peringkat keenam box office Amerika Utara dengan USD 5,2 juta atau sekira Rp 78 miliar. Sementara itu, posisi film pahlawan super "The Flash" semakin turun di akhir pekan ketiga penayangan dari yang sebelumnya peringkat ketiga menjadi peringkat kedelapan dengan tambahan pendapatan USD 5 juta atau sekitar Rp 75 miliar di Amerika Utara.

"Spider-Man: Across the Spider-Verse" tetap berada pada peringkat kedua box office dengan pendapatan tambahan USD 11,6 juta atau Rp 174 miliar di akhir pekan kelima perilisannya di Amerika Utara. Sejauh ini, "Spider-Verse" telah mengumpulkan total USD 600 juta Rp 9 triliun dalam penjualan tiket secara global.

Peringkat ketiga hingga kelima box office Amerika Utara ditempati oleh "Elemental" dengan tambahan pendapatan USD 11,3 juta, "No Hard Feelings" USD 7,5 juta, serta "Transformers: Rise of the Beasts" dengan USD 7 juta.

Pilihan Editor: Alasan Harrison Ford Ogah Memudakan Penampilannya di Indiana Jones and the Dial of Destiny

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


The Marvels Resmi Jadi Film MCU dengan Pendapatan Terendah dalam Sejarah

3 hari lalu

The Marvels. Dok. Marvel Studios
The Marvels Resmi Jadi Film MCU dengan Pendapatan Terendah dalam Sejarah

The Marvels juga merupakan film Marvel pertama yang gagal melampaui angka 100 juta dolar di box office domestik.


Film Indiana Jones and the Dial of Destiny Tayang di Disney+ Hotstar

7 hari lalu

Indiana Jones and The Dial of Destiny. Dok. The Walt Disney Studios
Film Indiana Jones and the Dial of Destiny Tayang di Disney+ Hotstar

Indiana Jones and the Dial of Destiny dan film dokumenter yang mengikuti perjalanan Harrison Ford di industri hiburan, tayang di Disney+ Hotstar.


5 Film Populer Bruce Lee Termasuk Enter the Dragon dan Fist of Fury

9 hari lalu

Ip Man atau Yip Man dengan Bruce Lee. hollywoodreporter.com
5 Film Populer Bruce Lee Termasuk Enter the Dragon dan Fist of Fury

Bruce Lee menjadi ikon internasional dari film bela diri, terutama pada era 1970-an. Lantas, apa saja film-film populer yang telah dibintangi nya?


The Marvels Catat Debut Box Office Terburuk, Begini Reaksi Iman Vellani

18 hari lalu

Iman Vellani dalam film The Marvels. Dok. Marvel Studios
The Marvels Catat Debut Box Office Terburuk, Begini Reaksi Iman Vellani

Pemeran Ms. Marvel, Iman Vellani merasa pencapaian The Marvels yang kurang memuaskan di box office tidak ada hubungan dengannya.


The Marvels Gagal di Box Office, Pembukaan Terburuk dalam Sejarah MCU

24 hari lalu

Poster film The Marvels. Dok. Marvel Studios
The Marvels Gagal di Box Office, Pembukaan Terburuk dalam Sejarah MCU

The Marvels hanya menghasilkan Rp 738 miliar di akhir pekan pembukaannya, sangat jauh dari target mengingat anggaran produksi mencapai Rp 3,4 triliun.


Kisah Sylvester Stallone, Satu-satunya Aktor Hollywood yang Filmnya Duduki Puncak Box Office Selama 5 Dekade

36 hari lalu

Sylvester Stallone. imdb.com
Kisah Sylvester Stallone, Satu-satunya Aktor Hollywood yang Filmnya Duduki Puncak Box Office Selama 5 Dekade

Sylvester Stallone dikenal sebagai satu-satunya bintang Hollywood yang filmnya menduduki puncak box office selama tahun 1970-an hingga tahun 2010-an.


Film Five Nights at Freddy's Cetak Rekor Box Office, Raup Rp 2 Triliun secara Global

38 hari lalu

Film Five Nights at Freddy's. Dok. Blumhouse via IMDb
Film Five Nights at Freddy's Cetak Rekor Box Office, Raup Rp 2 Triliun secara Global

Di pekan pertama, film Five Nights at Freddy's berhasil meraup pendapatan kotor sebesar Rp 2 triliun di seluruh dunia.


Perjalanan Karier Ke Huy Quan, Aktor Hollywood yang Berasal dari Asia

41 hari lalu

Ke Huy Quan berpose dengan penghargaan yang diraihnya sebagai Best Supporting Actor dalam kaetgori Motion Picture untuk film Everything Everywhere All at Once di ajang Golden Globe Awards Ke-80 di Beverly Hills, California, Amerika Serikat, 10 Januari 2023. REUTERS/Mario Anzuoni
Perjalanan Karier Ke Huy Quan, Aktor Hollywood yang Berasal dari Asia

Ke Huy Quan adalah aktor asal Asia yang memiliki karier cemerlang di Hollywood. Simak perjalanan kariernya dalam artikel ini.


Lokasi Syuting Film Paling Ikonik di Dunia Ada di Yordania

44 hari lalu

Kota Mawar Petra, Yordania. Foto: Wikipedia
Lokasi Syuting Film Paling Ikonik di Dunia Ada di Yordania

Situs arkeologi populer di Yordania ini jadi lokasi syuting film ketiga Indiana Jones.


76 Persen Penonton Taylor Swift: The Eras Tour Hari Pertama di Bioskop adalah Perempuan

55 hari lalu

Taylor Swift menghadiri pemutaran perdana Taylor Swift: The Eras Tour di Los Angeles, California, AS, 11 Oktober 2023. Taylor Swift mengenakan gaun biru yang didesain oleh Oscar De La Renta. Rambutnya yang panjang ditata menjadi lebih pendek a la vintage. REUTERS/Mario Anzuoni
76 Persen Penonton Taylor Swift: The Eras Tour Hari Pertama di Bioskop adalah Perempuan

Taylor Swift dan Beyonce digadang-gadang akan mendongkrak box office lewat film konser mereka masing-masing, dibuat oleh dan terutama untuk perempuan.