TEMPO.CO, Jakarta - Film "Indiana Jones and the Dial of Destiny" tengah diputar di bioskop-bioskop Tanah Air. Secara global, film petualangan yang dibintangi Harrison Ford ini mampu meraup sekitar USD 130 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun namun dianggap masih terlalu kecil buat sebuah film legendaris ciptaan dua sutradara besar, Steven Spielberg dan George Lucas yang mulai menyapa pemirsa sejak 1981.
Di Amerika Utara, film kelima waralaba yang mengisahkan petualangan arkeolog Dr. Jones itu mengumpulkan USD 60 juta atau sekita Rp 901,6 miliar. Angka tersebut sebenarnya cukup mengecewakan jika dibanding pendahulunya, "Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull" (2008) yang dibuka dengan USD 100 juta atau Rp1,5 triliun di Amerika Utara saja.
Pendapatan kotor di Amerika Utara itu menjadikan "Indiana Jones 5" menduduki peringkat pertama chart box office. Sementara di luar kawasan itu, film ini mengumpulkan USD 70 juta atau sekitar Rp 1 triliun, dengan biaya produksi yang fantastis, USD 295 juta atau sekira Rp 4,4 triliun.
"Memang mengesankan film waralaba yang sudah berusia lebih dari 40 tahun berada di posisi pertama box office. Tapi tak dipungkiri, ada harapan pendapatan bisa lebih tinggi pada debutnya. Ini Indiana Jones, ikon film musim panas," kata Paul Dergarabedian, analis media senior di Comscore, dikutip dari HuffPost.
Menurutnya, salah satu penyebab kurang tingginya pendapatan Indiana Jones kali ini adalah jumlah penonton berusia matang, yang menjadi target film dan dianggap sudah mengikuti dari seri-seri sebelumnya, ternyata belum banyak yang datang ke bioskop untuk menyaksikan aksi terakhir Harrison Ford sebagai Dr. Jones, selain ulasan yang tak sepositif film sebelumnya. Tantangan buat "Indiana Jones 5" bakal segera hadir dengan rencana penayangan “Mission: Impossible-Dead Reckoning Part I" pada 12 Juli, diikuti “Oppenheimer” dan “Barbie” pada 21 Juli.
Box office lain
Selain "Indiana Jones and the Dial of Destiny", bioskop-bioskop tengah menayangkan film animasi dari DreamWorks dan Universal, "Ruby Gillman, Teenage Kraken" namun cukup mengecewakan karena menempati peringkat keenam box office Amerika Utara dengan USD 5,2 juta atau sekira Rp 78 miliar. Sementara itu, posisi film pahlawan super "The Flash" semakin turun di akhir pekan ketiga penayangan dari yang sebelumnya peringkat ketiga menjadi peringkat kedelapan dengan tambahan pendapatan USD 5 juta atau sekitar Rp 75 miliar di Amerika Utara.
"Spider-Man: Across the Spider-Verse" tetap berada pada peringkat kedua box office dengan pendapatan tambahan USD 11,6 juta atau Rp 174 miliar di akhir pekan kelima perilisannya di Amerika Utara. Sejauh ini, "Spider-Verse" telah mengumpulkan total USD 600 juta Rp 9 triliun dalam penjualan tiket secara global.
Peringkat ketiga hingga kelima box office Amerika Utara ditempati oleh "Elemental" dengan tambahan pendapatan USD 11,3 juta, "No Hard Feelings" USD 7,5 juta, serta "Transformers: Rise of the Beasts" dengan USD 7 juta.
Pilihan Editor: Alasan Harrison Ford Ogah Memudakan Penampilannya di Indiana Jones and the Dial of Destiny