TEMPO.CO, Taipei - Band rock asal New Jersey, Amerika Serikat, Bon Jovi, akan menambahkan Taiwan dalam daftar turnya pada akhir bulan ini. Jadwal dadakan itu muncul setelah jadwal konser yang rencananya akan diselenggarakan di Cina dibatalkan karena, dilaporkan, penggunaan foto Dalai Lama dalam konser terakhir mereka.
Menurut pihak penyelenggara konser, Live Nation, sebagaimana dilansir dari situs web Nation.com, pada 11 September, Bon Jovi, yang telah menjadwalkan tampil di Ibu Kota Taipei pada 28 September, akhirnya menambah satu konser lagi, juga di Taipei, pada malam berikutnya. Dan pertunjukan musik 2 malam berturut-turut tersebut akan menjadi pertunjukan pertama band di pulau itu dalam 20 tahun.
"Bon Jovi memilih menambahkan acara (konser) di Taiwan karena itu adalah tempat pertama di Asia yang tiketnya habis terjual," kata Live Nation dalam siaran pers, Kamis, 10 September 2015.
Band tersebut pada awalnya dijadwalkan tampil selama dua hari di Beijing dan Shanghai, tapi penjualan tiket dihentikan tanpa alasan dan pertunjukan tiba-tiba dibatalkan. Alasan yang mendasarinya, sebagiamana dikutip dari Nation.com, band tersebut telah menampilkan gambar pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, dalam sebuah video yang diputar di beberapa konser--termasuk satu di Washington--pada 2010.
Sejumlah seniman asing telah dilarang tampil di Cina karena alasan politik. Maroon 5 pernah batal konser di Cina pada Juli setelah pihak berwenang menolak izin karena salah seorang anggota band pernah bertemu dengan Dalai Lama.
Para pejabat Cina sangat sensitif tentang konser musik yang melibatkan muisikus dunia sejak seorang musikus wanita, Bjork, meneriakkan "Tibet" selama membawakan lagunya, Declare Independence (Menyatakan Kemerdekaan) pada 2008. Pihak berwenang akan menyensor konten yang mereka anggap sensitif secara politis atau mengandung pornografi, sedangkan setiap musikus internasional diwajibkan menyerahkan daftar lagu yang akan ditampilkan sebelum konser dimulai.
NATION.COM | MECHOS DE LAROCHA