TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta akan segera mendirikan pusat kajian komik di Indonesia. IKJ bekerja sama dengan Akademi Samali untuk mewujudkan pusat kajian tersebut.
“Sudah saatnya kami fokus terhadap riset, salah satunya tentang komik. Selama ini tidak ada yang urus komik secara akademis,” ujar Iwan Gunawan, salah satu pengajar di Program Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa, IKJ, Senin, 22 Juni 2015.
Menurut Iwan, selama ini kebanyakan orang yang suka membaca dan mengoleksi komik. Tapi belum ada kajian akademis tentang komik Indonesia.
Untuk pusat kajian ini, IKJ akan menggandeng Akademi Samali--komunitas pecinta dan komikus yang didirikan Beng Rahadian. Sebagai titik tolaknya dengan kajian komik yang dihibahkan oleh budayawan Arswendo Atmowiloto. Mantan Pemimpin Redaksi Tabloid Monitor ini menyerahkan 75 koleksi komik lawasnya.
Beng merasa senang mendapatkan puluhan komik lawas yang akan menjadi bahan kajian tersebut. “Senang sekali, komik-komik itu sebagai sumber penelitian di IKJ,” ujar Beng yang juga pengajar di kampus tersebut.
Komik-komik koleksi Arswendo merupakan koleksi lawas. Yang tertua, salah satunya adalah naskah asli komik strip Put-On karya Kho Wan Gie. Komik ini muncul Harian Sin Po pada 1929-an. Ada juga kliping-kliping komik.
Menurut Beng, komik-komik itu akan disimpan di Akademi Samali, tetapi kajian akan dilaksanakan bersama IKJ. Komik-komik lawas itu akan menjadi koleksi tambahan Akademi Samali yang selama ini mengumpulkan komik-komik baru, khususnya komik indie.
Penyerahan secara simbolik dilaksanakan dengan menyerahkan salah satu koleksi Arswendo kepada Beng, disaksikan oleh Dekan Fakultas Seni Rupa Citra Smara Dewi dan Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual Indah Tjahyawulan.
Iwan juga menjelaskan dengan akan dibentuknya pusat kajian ini, akan memperkuat perhatian terhadap komik. Pada awalnya, komik hanya menjadi salah satu tugas mata kuliah saja di Program Studi Desain Komunikasi Visual. Tapi kini, komik ini menjadi salah satu mata kuliah utama.
DIAN YULIASTUTI