Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konflik TIM, Suara Seniman Beragam

image-gnews
Para seniman membacakan petisi protes terhadap keberadaan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Taman Ismail Marzuki (TIM) di TIM, Jakarta, 13 Januari 2015.  TEMPO/M Iqbal Ichsan
Para seniman membacakan petisi protes terhadap keberadaan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Taman Ismail Marzuki (TIM) di TIM, Jakarta, 13 Januari 2015. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama lima hari, sejak 9 Januari lalu, seniman-seniman di Jakarta menggelar aksi di pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM). Mereka melakukan penolakan atas pendirian Unit Pengelola Teknis (UPT) Taman Ismail Marzuki, menggantikan Badan Pengelola Pusat Kesenian Jakarta TIM.

"Menolak dengan tegas pengaturan baru yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Ibukota Jakarta yang menempatkan PKJ TIM di bawah satu unit pelaksana teknis," ujar salah satu perwakilan seniman dalam Petisi Cikini 2015 yang ditanda tangani atas nama Seniman Jakarta.

Di hari kelima, Selasa, 13 Januari 2015, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mendatangi TIM untuk bertemu dengan seniman. 

Dalam pertemuan ini, Djarot menyebutkan kekhawatiran seniman bahwa birokrasi dalam UPT dapat menghalangi kebebasan berkreasi, tak akan terjadi. "Silahkan kalau nanti ada persoalan birokrasi mengerdilkan seniman, tuntut saya," ujarnya.

Kalangan seniman sendiri mengeluarkan sura yang beragam tentang konflik ini.Bambang Prihadi, Pimpinan dari Lab Teater Ciputat, mengungkapkan, bahwa penolakan atas Unit Pengelola TIM sebenarnya merupakan akumulasi dari kekecewaan seniman atas masalah yang dibiarkan berlarut-larut di tempat ini sejak lama. Beberapa masalah di antaranya adalah koordinasi antara-lembaga dalam TIM yang tak berjalan baik, juga tingginya retribusi yan dibebankan pada seniman yang ingin menggunakan fasilitas gedung TIM.

Bambang juga merasa pesimis dengan pendirian UPT yang dikepalai seorang PNS. “Karena PNS yang ditempatkan kesini kan hanya demi kepentingan rotasi saja, tanpa melihat latar belakangnya,” ujarnya. Birokrasi, ujarnya, juga dikhawatirkan membuat kerja pengelola TIM nantinya akan tidak fleksibel. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun pengamat teater Arie Batubara menyebutkan, bahwa sejak tujuh tahun lalu ia sebenarnya telah mengeluarkan wacana bahwa Badan Pengelola adalah lembaga yang 'haram'. Pasalnya, hibah yang diberikan oleh Pemerintah DKI Jakarta dan menjadi sumber dana operasional Badan Pengelola TIM, dalam aturannya tidak bisa diberikan secara terus menerus. 

Hanya saja, ia menyangsikan UPT yang nantinya akan dipimpin oleh PNS golongan eselon 3, memiliki kapasitas untuk memimpin TIM. "Karena TIM adalah pusat kesenian ibukota negara dan bertaraf internasional," ujarnya.

Sementara itu Nungki Kusumastuti, menilai langkah pemerintah untuk membentuk UPT sebenarnya adalah suatu niat yang baik. "Saya percaya pemerintah nggak punya maksud apa-apa seperti menekan seniman atau segala macam. Tapi bahwa aset pemerintah ini harus dikelola dengan benar, itu memang betul," ujarnya.

Nungki menilai, dialog pada Selasa malam lalu belum cukup untuk mempertemukan persepsi antara Pemda dan sebagian kalangan seniman. "Sebaiknya dilakukan dialog sekali lagi untuk membahas hal-hal  yang lebih mendetail," ujarnya. 

RATNANING ASIH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

20 Februari 2020

Foto udara aktivitas revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020.  Revitalisasi TIM sempat mengundang polemik, namun Jakpro menyatakan sudah mengakomodir masukan dari seniman untuk merancang ulang proyek revitalisasi TIM di Cikini, Jakarta Pusat. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

Forum Seniman ragukan pernyataan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait tak akan mengkomersialisasi kawasan pusat kesenian itu usai revitalisasi TIM.


Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

1 Mei 2019

Serikat pekerja industri media dan kreatif Sindikasi saat menyampaikan pendapat di hari Buruh Sedunia di Silang Monas, Jakarta. TEMPO | Alfan Noor
Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

Serikat pekerja media dan industri kreatif atau Sindikasi mendorong ekosistem kerja yang berkeadilan di peringatan Hari Buruh 1 Mei.


Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

23 Oktober 2018

Etza Meisyara melakukan performance musik di acara pembukaan pameran tunggalnya di Ville De La Rochelle Prancis. (Dok.Etza)
Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

Seniman muda Bandung, Etza Meisyara, menyumbangkan seluruh hasil karyanya yang terjual di pameran tunggalnya di Prancis untukkorban gempa Palu.


Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

9 Oktober 2018

Aktivis Ratna Sarumpaet mengenakan rompi tahanan setelah menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 5 Oktober 2018. Ratna Sarumpaet, tersangka penyebaran berita bohong atau <i>hoax</i> tentang penganiayaan dirinya, resmi menjadi tahanan Polda Metro Jaya hingga 20 hari. ANTARA FOTO/Reno Esnir
Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

Sejumlah seniman di Yogyakarta punya cara sendiri untuk menyikapi kasus Ratna Sarumpaet dan berbagai kabar hoax yang beredar di masyarakat.


Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

7 Oktober 2018

Mike musikus punk Marjinal seusai jumpa media tentang acara The People's Summit on Alternative Development di Denpasar, Sabtu, 6 Oktober 2018. (TEMPO/BRAM SETIAWAN)
Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

Gitaris grup band punk Marjinal, Mike, bersama sejumlah aktivis dan seniman ikut memantau pertemuan IMF - World Bank di Bali.


Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

26 Juli 2018

Seniman mural The Popo kritik Gubernur DKI Jakarta soal penanganan Kali Item melalui mural (Instagram)
Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

Upaya cepat yang dilakukan Anies Baswedan menangani Kali Item mendapat respons beberapa pihak salah satunya seniman mural


Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

11 Januari 2018

Naufal Abshar, pelukis mural yang terkenal dengan serial 'Hahaha' untuk melakukan kritik sosial. Leonardi
Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

Beberapa orang akan berpikir bahwa seorang seniman tidak akan mendapatkan pekerjaan dan tidak bisa bertahan. Simak pengalaman pelukis Naudal Abshar.


Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

17 Oktober 2017

Dokus Piramida Dugong. Foto: Yayasan Terumbu Rupa
Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

Instalasi seni Teguh Ostenrik yang ketujuh, ditanam untuk mengembalikan keindahan laut Pulau Bangka


Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

22 September 2017

Teras Budaya Tempo menggelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti di Gedung Tempo, 21 September 2017. TEMPO/Juli Hantoro
Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

Malam ini, Teras Budaya Tempo menggelar kegiatan penggalangan dana bertajuk Simpati untuk sastrawan Hamsad Rangkuti.


Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

21 Juli 2017

Tisna Sanjaya melakukan performance art mendukung KPK. BISNIS.COM
Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

Seniman Tisna Sanjaya memprotes Panitia Khusus Angket DPR soal KPK dengan melakukan performance art di samping Gedung Merdeka Bandung.