TEMPO.CO, Jakarta - Penulis naskah sekaligus sutradara film Women from Rote Island, Jeremias Nyangoen, mengungkap alasannya memilih Irma Rihi sebagai tokoh Martha. Ya, tokoh utama yang jadi fokus di film itu berperan penting dalam alur cerita sebagai korban kekerasan seksual.
Rupanya, pemilihan perempuan bernama lengkap Irma Novita Rihi berlangsung cukup panjang. Jeremias mengatakan melalui proses yang tak mudah untuk menemukan sosok yang tepat sebagai pemeran Martha. Dia juga sengaja memilih para pemain asli Kupang, Nusa Tenggara Timur untuk mempertahankan nyawa dari cerita tersebut.
"Saya tidak ingin kehilangan soul dan dialek. Saya butuh magic kecil untuk memperkuat film, yang mungkin kalau saya pakai aktor yang sudah jadi membutuhkan waktu latihan yang sangat panjang. Para pemain ini juga berlatih dengan bersungguh-sungguh selama tiga bulan. Saya lebih mengutamakan nilai atau value permainan aktor saya," tutur Jeremias Nyangoen saat konferensi pers di wilayah Jakarta Selatan pada Jumat, 16 Februari 2024.
Mata Basah Irma RIhi Jadi Alasan Kuat
Ketika menjelaskan proses casting kandidat untuk tokoh Martha, Jeremias membutuhkan waktu tiga bulan hingga bertemu Irma Rihi. Tampilan mata Irma merupakan alasan kuat Jerry yakin Irma bisa menghidupkan tokoh Martha. "Tokoh itu akan mencari karakternya, siapa aktor yang memainkannya sampai singgahlah ke Irma. Pertama kali saya lihat mata Irma ini agak basah. Saya merasa bahwa ada hal lain di dalam dirinya, dengan matanya yang berkaca dan sering basah, yang saya lihat ketika itu," kata sang sutradara yang akrab disapa Jerry.
Setelah itu, Jeremias Nyangoen menguji kemampuan akting Irma dengan memberikan beberapa adegan untuk dibacakan. "Saya pancing dengan dua lembar, dia bisa memainkan. Kita bisa membaca dengan waktu lima menit, dia bisa main ini. Tokoh ini sangat kuat. Saya banyak ngobrol secara psikologis setelah tes berapa lembar itu ternyata dia bisa main," ujarnya.
Pilihan Editor: Momen Berkesan Willyam Wolfgang sebagai Kru dan Pemain Women from Rote Island
