Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Film Festival Kurang Populer, Ario Bayu Tak Bisa Salahkan Selera Publik

image-gnews
Ario Bayu. (Tempo/Thea Fathanah)
Ario Bayu. (Tempo/Thea Fathanah)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI) Periode 2024-2026  Ario Bayu menanggapi fenomena film festival yang kurang populer di tengah-tengah masyarakat seperti Women from Rote Island, Eksil, dan Evaluasi Mama Emola yang menang dalam FFI 2023. Ia mengatakan, selera pasar tidak bisa disalahkan. Saat ini, masyarakat sedang menyukai film horor yang lama bertengger di bioskop.

"Film yang ditonton itu cerminan masyarakat kita saat ini, terkadang sangat fair juga, kadang-kadang tergantung selera pasar kita saat ini. Misalnya horor yang sedang marak sekali. Tapi, itu yang dinamakan selera publik dan tidak bisa disalahkan," kata Ario Bayu dalam konferensi pers FFI di Plaza Senayan pada Senin, 22 April 2024.

Kurang Populernya Film Festival Menarik Didiskusikan

Mengapa film festival cenderung jarang diminati dan jumlah penontonnya sedikit, padahal menang dalam ajang nasional, hal itu menurut Ario Bayu sangat menarik untuk didiskusikan. "Harapannya kita bisa urai bareng-bareng, mengapa film festival itu dianggap tidak populer," kata Bayu, sapaan akrabnya.

Ario Bayu menuturkan, penyelenggaraan Festival Film Indonesia sudah digelar sejak 65 tahun lalu. Fungsi penyelenggaraan acara memperebutkan Piala Citra itu untuk memberdayakan produksi film-film lokal Indonesia. Menurut Ario Bayu, FFI juga merupakan festival demokratis untuk menampung semua karya anak bangsa.

"Kita tidak mendiskriminasi antara film populer dan tidak. Kami mengutamakan kepada karya dan hal-hal intrinsik di dalam film itu sendiri," kata dia.

FFI Buka Ruang untuk Film agar Lebih Populer

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ario Bayu yang menjalani debut sebagai aktor di film Bangsal 13 itu mengatakan, FFI tak hanya berfungsi sebagai festival demokratis saja. FFI juga membuka ruang kepada film-film yang tidak bisa dipamerkan atau ditonton di ruang-ruang yang lebih populer. 

"Jadi FFI kembali lagi, salah satunya menjadi platform dan ruang demokratis bagi teman-teman pembuat film dan masyarakat sebagai penikmat film, ingin menonton film yang tidak bisa dieksibisikan di Bioskop atau tepat populer lainnya," katanya.

Pilihan Editor: Kristen Stewart Terima Penghargaan di Pembukaan Sundance Film Festival 2024

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Mooryati Soedibyo, Alasannya Bersedia Jadi Produser Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta

9 hari lalu

Pendiri PT.Mustika Ratu Tbk Mooryati Soedibyo. ANTARA/Teresia May
Mengenang Mooryati Soedibyo, Alasannya Bersedia Jadi Produser Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta

Selain menjadi pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo pernah sebagai produser film tentang Sultan Agung. Ini alasannya saat itu.


FFI 2024 Angkat Tema Merandai Cakrawala Sinema Indonesia, Ini Artinya

10 hari lalu

Ario Bayu. Foto: Instagram @ariobayu.
FFI 2024 Angkat Tema Merandai Cakrawala Sinema Indonesia, Ini Artinya

Ketua Komite FFI menjelaskan tema FFI 2024 yakni Merandai Cakrawala Sinema Indonesia.


Tembus 2,5 Juta Penonton di Hari ke-9, Siksa Kubur Akan Tayang di 7 Negara

13 hari lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Tembus 2,5 Juta Penonton di Hari ke-9, Siksa Kubur Akan Tayang di 7 Negara

Film Siksa Kubur juga direncanakan akan tayang di tujuh negara di Asia dan Luar Asia.


Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

27 hari lalu

Ario Bayu. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.


Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

27 hari lalu

Ario Bayu berperan sebagai Soeraja di serial Gadis Kretek. Foto: Dok. Netflix
Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

Tidak lagi dijabat oleh Reza Rahadian, kini, Ketua Komite FFI selanjutnya dijabat aktor Ario Bayu. Begini profilnya.


Dian Sastro dan Nicholas Saputra Berpasangan dalam 5 Film, Bukan Cuma Ada Apa dengan Cinta

45 hari lalu

Pemeran film romantis yang populer di tahun 2002, Ada Apa Dengan Cinta, Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra menghadiri konfrensi pers film Ada Apa Dengan Cinta 2 di The Hall Senayan City, Jakarta, 15 Februari 2016. TEMPO/Nurdiansah
Dian Sastro dan Nicholas Saputra Berpasangan dalam 5 Film, Bukan Cuma Ada Apa dengan Cinta

Dian Sastro dan Nicholas Saputra kerap dipasangkan dalam sebuah produksi film. Setelah Ada Apa dengan Cinta, berikut film lainnya mereka berdua.


Film Samsara Karya Garin Nugroho akan Tayang di Singapura

46 hari lalu

Film Samsara karya sutradara Garin Nugroho yang dibintangi Ario Bayu dan Juliet Widyasari Burnett. Dok. thePUBLICIST
Film Samsara Karya Garin Nugroho akan Tayang di Singapura

Film Samsara karya Garin Nugroho akan tayang di Singapura pada 10 Mei 2024


Samsara Karya Garin Nugroho Gabungkan Seni Tradisional Bali dan Musik Elektronik

48 hari lalu

Film Samsara karya sutradara Garin Nugroho yang dibintangi Ario Bayu dan Juliet Widyasari Burnett. Dok. thePUBLICIST
Samsara Karya Garin Nugroho Gabungkan Seni Tradisional Bali dan Musik Elektronik

Karya terbaru Garin Nugroho, Samsara adalah film bisu hitam putih yang dibintangi Ario Bayu dan penari keturunan Indonesia-Australia.


Sejumlah Film Benyamin Sueb, Aktor Terbaik di Film Si Doel Anak Betawi dan Intan Berduri Raih Piala Citra 1972 dan 1973

57 hari lalu

Gubernur Banten Rano Karno berfoto dengan foto Benyamin Sueb saat Pembukaan Pameran foto Tempo di Ruang Tunggu terminal 2 Bandara  Soekarno Hatta Tangerang - Banten, 2 Mei 2016. Pameran ini merupakan rangkaian peringatan ulang tahun 45 Tahun Tempo Majalah. TEMPO/Amston Probel
Sejumlah Film Benyamin Sueb, Aktor Terbaik di Film Si Doel Anak Betawi dan Intan Berduri Raih Piala Citra 1972 dan 1973

Benyamin Sueb, dikenal sebagai salah satu ikon komedi dalam perfilman Indonesia, telah membintangi berbagai film yang populer dan menjadi legendaris.


Serba-serbi Women From Rote Island, Pencapaian Penghargaan hingga Sumbangan

3 Maret 2024

Film Women from Rote Island. Dok. Bintang Cahaya Sinema/Langit Terang Sinema
Serba-serbi Women From Rote Island, Pencapaian Penghargaan hingga Sumbangan

Women From Rote Island menguak sisi lain tentang gambaran keindahan Rote