TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum Willyam Wolfgang menjadi pemain film Women from Rote Island, dia merupakan assistant casting director. Sutradara Jeremias Nyangoen melihat potensi besar dalam diri Willyam selama proses casting, dan akhirnya diajak untuk bermain sebagai karakter Ezra.
Selama menjadi kru yang bertugas memilih pemeran film Women from Rote Island, Willyam Wolfgang rupanya mendapatkan pengalaman yang sangat berkesan. Salah satunya ketika dia hendak mencari pemeran untuk tokoh utama bernama Orpa yang baru saja kehilangan suami dan tinggal bersama kedua anak perempuannya. Orpa menghadapi diskriminasi dan tradisi dengan berjuang mendapatkan keadilan dari kekerasan yang ia dan anaknya alami.
"Momen mengesankan waktu casting sebagai kru, ketika saya mendengarkan cerita dari kandidat-kandidat karakter Orpa yang kehidupannya relate dengan karakter Opra di film. Ada beberapa mama-mama yang kehidupannya sangat relate, single parent, tulang punggung keluarga. Ketika kami meng-casting mereka, saya langsung terdiam sesaat, teringat mama saya. Itu bagi saya sangat mengesankan," kata Willyam saat konferensi pers di Jakarta pada Jumat, 16 Februari 2024.
Karakter di Film Women from Rote Island Beda dari Kehidupan Asli Willyam Wolfgang
Pemeran Ezra dalam film Woman From Rote Island, Willyam Wolfgang (kanan) memberikan penjelasan saat berkunjung ke Tempo di Gedung TEMPO, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Di film ini, Willyam memerankan karakter yang sangat berbeda dari kehidupan aslinya. Ia melakukan observasi untuk mendalami karakter Ezra yang memiliki orientasi seksual seperti diceritakan dalam film.
"Yang mengesankan waktu menjadi cast itu ketika saya memerankan seorang karakter yang kehidupannya sangat berbeda dari kehidupan saya sehari-hari, di mana karakter itu punya orientasi seksual yang beda dari teman-teman di kampung dia, dan terlibat dalam adegan-adegan kekerasan," kata Willyam.
Adegan yang Buat Willyam Wolfgang Kurang PuasIklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Dengan pengalamannya sebagai assistant casting director, Willyam memiliki kemampuan lebih untuk menilai aktingnya. Saat berkunjung ke kantor Tempo pada Selasa, 13 Februari 2024, Willyam mengaku kurang puas dengan adegan dewasa yang dilakukannya dengan karakter Martha yang diperankan oleh Irma Rihi. "Adegan yang privat, harusnya lebih total lagi," kata Willyam.
Dia bercerita bahwa saat pengambilan adegan tersebut dirinya dan Irma merasa kurang nyaman dengan suasana di lokasi syuting. Sutradara telah meminta agar kru yang tidak berkepentingan meninggalkan lokasi. Dari puluhan kru, hanya tersisa 5-6 orang saja. Namun, tetap saja ada beberapa kru yang berusaha ingin melihat proses pengambilan gambar tersebut, dan itu terasa oleh Willyam.
"Adegan-adegan seperti itu tidak semua kru boleh ada di lapangan, supaya pemain secara psikologis merasa lebih tenang walaupun sudah latihan," kata Jeremias Nyangoen. "Ada yang berusaha ingin melihat, itu mengganggu konsentrasi Willyam dan Irma."
Women from Rote Island akan tayang mulai Kamis, 22 Februari 2024 di bioskop Indonesia. Film ini memaparkan tentang bagaimana perempuan memperjuangkan hak-haknya dalam menghadapi realitas kekerasan seksual di Indonesia Timur. "Film ini tidak hanya kekerasan seksual terhadap perempuan, saya yakin ada yang cermat. Kalau dulu kita katakan hati-hati punya anak perempuan, sekarang, anak laki-laki juga harus hati-hati," kata Jeremias.
Pilihan Editor: Review Film Women from Rote Island, Kisah Pilu Korban Kekerasan Seksual dari Indonesia Timur