Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Karya Arswendo Atmowiloto: Ada Serial Keluarga Cemara yang Fenomenal

image-gnews
Nama Arswendo Atmowiloto semakin dikenal luas setelah mendirikan Production House dan memproduksi sinetron populer Keluarga Cemara hingga Satu Kakak Tujuh Keponakan. Dok TEMPO/Usman Iskandar
Nama Arswendo Atmowiloto semakin dikenal luas setelah mendirikan Production House dan memproduksi sinetron populer Keluarga Cemara hingga Satu Kakak Tujuh Keponakan. Dok TEMPO/Usman Iskandar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Arswendo Atmowiloto merupakan seorang jurnalis, penulis novel, penulis buku, penulis skenario ternama di Indonesia. Arswendo Atmowiloto lahir pada 26 November 1948 di Solo, Jawa Tengah.

Mengutip Ensiklopedia Sastra Indonesia, Arswendo dikenal sebagai pengarang serba bisa dan sebagian besar karyanya berupa novel. Isi ceritanya bernada humoris, fantastis, spekulatif, dan suka bersensasi, seperti novel Surkumur, Mudukur, dan Plekenyun (1995) yang ditulis ketika ia berada dalam tahanan karena kasus tabloid Monitor

Sejak merintis awal kariernya pada 1971, Arswendo telah banyak melahirkan karya. Dia juga menulis beberapa cerpen, yang kemudian dikumpulkan dalam satu buku, antara lain berjudul Surat dengan Sampul Putih (1979), Telaah tentang Televisi (kumpulan cerpen 1986) dan Pelajaran Pertama Calon Ayah (kumpulan cerpen, 1981). 

Baca juga : Mengenang 74 Tahun Arswendo Atmowiloto: Novelis dan Pengarang Serba Bisa Sejak 1980-an

Ketika berada di dalam tahanan karena kasus tabloid Monitor, ia pun menulis novel bernada absurd, humoris, dan santai. Jenisnya, antara lain tentang kehidupan orang-orang tahanan beserta masyarakat umum di ibu kota yang mengalami keputusasaan menghadapi situasi yang sulit.

Novel-novel itu berjudul (1) Abal-Abal (1994), (2) AUK (1994), (3) Surkumur, Mudukur, dan Plekenyun (1995), dan Tiga Cinta Satu Pria (2008). 

Arswendo Atmowiloto penulis cerpen, puisi, cerita anak, sandiwara, dan artikel tentang kebudayaan. Karyanya telah dimuat dalam berbagai media massa, antara lain Kompas, Sinar Harapan, Aktual, dan Horison. Karangannya, antara lain, diterbitkan oleh penerbit Gramedia, Pustaka Utama Grafiti, Ikapi, dan PT Temprint. 

Novel dan Keluarga Cemara Menjadi Karya Tersukses

Arswendo juga dikenal sebagai penulis skenario serial TV apik. Ada beberapa serial TV hits dari buah karyanya, salah satunya Keluarga Cemara

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berawal dari novel atau cerita bersambung populer yang terbit di majalah Hai sekitar empat dekade lalu, Keluarga Cemara makin mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia sejak tayang jadi serial TV selama hampir sembilan tahun, sejak 1996 hingga 2005.

Mengutip Koran Tempo Edisi Desember 2018, serial ini terdiri dari ratusan episode yang berkisah tentang keluarga Abah yang semula kaya raya tapi kemudian jatuh miskin karena ditipu karyawannya.

Serial Keluarga Cemara menjadi tontonan fenomenal ketika itu, bahkan hingga kini menjadi semacam ikon drama televisi keluarga Indonesia. Serial yang diadopsi dari novel karya Arswendo Atmowiloto ini mengawali cerita ketika Abah (diperankan Adi Kurdi), Emak (diperankan Lia Waroka, lalu diganti Novia Kolopaking, dan terakhir oleh Anneke Putri), serta kedua putri mereka, Euis dan Ara, terpaksa pindah ke rumah sederhana  di desa dan hidup dengan bekerja serabutan.

Mengutip Gramedia.com, Keluarga Cemara merupakan karya Arswendo yang dikenal luas publik Indonesia. Bahkan, Harta Berharga, yang merupakan lagu tema serial TV dan film Keluarga Cemara, dinyanyikan oleh paduan suara Gereja Katolik Santo Matius, Tangerang, saat misa arwah jenazah Arswendo Atmowiloto pada Sabtu pagi, 20 Juli 2019. 

Kemudian setelah sukses sebagai serial TV, Keluarga Cemara diadaptasi menjadi film layar lebar pada 2019. Sejak pertama kali dirilis, film ini  sukses memikat 1,7 juta penonton ketika itu. Demikian jejak panjang Arswendo Atmowiloto.

KAKAK INDRA PURNAMA

Baca juga : Tangan Dingin Arswendo Atmowiloto Lahirkan Kisah Keluarga Cemara

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Akting Apik Widuri Putri Sasono di Film Siksa Kubur, Ini Filmografinya

6 hari lalu

Widuri Putri/Foto: Doc. Poplicist
Akting Apik Widuri Putri Sasono di Film Siksa Kubur, Ini Filmografinya

Widuri Putri tunjukan akting apik dalam perannya sebagai Sita remaja di film Siksa Kubur besutan Sutradara Tanah Air Joko Anwar


Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

18 hari lalu

Walid Daqqah. Foto: X
Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

Walid Daqqah, seorang novelis dan aktivis Palestina yang menghabiskan 38 tahun di penjara Israel, meninggal pada Minggu karena kanker


Jurnalis dan Novelis Senior, Parakitri T. Simbolon Meninggal dalam Usia 76 Tahun

31 hari lalu

Jurnalis dan novelis senior, Parakitri T. Simbolon meninggal dalam usia 76 tahun pada Ahad, 24 Maret 2024. Dok. Istimewa
Jurnalis dan Novelis Senior, Parakitri T. Simbolon Meninggal dalam Usia 76 Tahun

Jurnalis sekaligus novelis senior, Parakitri T. Simbolon meninggal dalam usia 76 tahun pada 24 Maret 2024 dan akan dikremasi besok.


Mengenang Kelahiran Novelis NH Dini, Ini 5 Karya yang Fenomenal

56 hari lalu

Novelis NH Dini, wafat akibat kecelakaan lalu lintas pada Selasa, 4 Desember 2018, di Jalan Gombel, Semarang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra, TEMPO/Ijar Karim
Mengenang Kelahiran Novelis NH Dini, Ini 5 Karya yang Fenomenal

Semasa hidupnya, sastrawan NH Dini telah menghasilkan banyak karya-karya yang dikenang hingga kini.


Widuri Puteri Main di Film SIksa Kubur, Ini Film-Film yang Pernah Dibintangi Anak Dwi Sasono dan Widi Mulia

25 September 2023

Widuri Putri/Foto: Doc. Poplicist
Widuri Puteri Main di Film SIksa Kubur, Ini Film-Film yang Pernah Dibintangi Anak Dwi Sasono dan Widi Mulia

Sebelum membintangi Siksa Kubur, Widuri Puteri sudah berperan dalam beberapa film lainnya. Lantas, apa saja itu?


Marga T, Penulis Novel Karmila dan Badai Pasti Berlalu Meninggal dalam Usia 80 Tahun

18 Agustus 2023

Marga T. Foto: Instagram bukugpu.
Marga T, Penulis Novel Karmila dan Badai Pasti Berlalu Meninggal dalam Usia 80 Tahun

Novel-novel cinta Marga T yang terkenal antara lain Karmila (1973)m Badai Pasti Berlalu (1974), dan Bukan Impian Semusim (1976).


Meninggal di Usia 94 Tahun, Ini Kisah Hidup Penulis Kelahiran Ceko Milan Kundera

14 Juli 2023

Milan Kundera. Wikipedia
Meninggal di Usia 94 Tahun, Ini Kisah Hidup Penulis Kelahiran Ceko Milan Kundera

Milan Kundera, novelis asal Ceko, meninggal dunia pada usia 94 tahun di Paris, Perancis. Begini kisah hidupnya.


Profil Adhisty Zara, Cucu Acil Bimbo Pernah Jadi Member JKT48 dan Superhero

10 Juli 2023

Talita (Diperankan oleh Adhisty Zara) dalam
Profil Adhisty Zara, Cucu Acil Bimbo Pernah Jadi Member JKT48 dan Superhero

Adhisty Zara dikenal sebagai aktris muda yang bertalenta. Simak film yang sudah dibintanginya, dan profilnya.


7 Rekomendasi Film Lebaran, Bertema Mudik dan Keluarga

8 April 2023

Ali & Ratu Ratu Queens. Dok. Netflix.
7 Rekomendasi Film Lebaran, Bertema Mudik dan Keluarga

Setiap tahun, banyak orang yang mudik untuk kembali berkumpul dengan keluarga, contohnya seperti beberapa film lebaran berikut.


5 Film Ikonik Indonesia Versi Remake untuk Hari Film Nasional

30 Maret 2023

Keluarga Cemara The Series. Dok. Disney+ Hotstar Indonesia
5 Film Ikonik Indonesia Versi Remake untuk Hari Film Nasional

Rekomendasi film ikonik yang telah dibuat versi remake terbaru untuk dinikmati di Hari Film Nasional.