TEMPO.CO, Jakarta -Banyak yang heran mengapa aktor sekelas Leonardo DiCaprio baru mendapatkan Oscar setelah menanti 22 tahun sejak pertama kali dinominasikan dalam Academy Awards. Sutradara Garin Nugroho tahun 2001 silam pernah menulis kepada Tempo tentang keunikan Academy Awards, dan bisa menjadi jawaban sulitnya Leonardo mendapatkan Oscar.
Academy Awards menurut Garin Nugroho sebagai tempat daur ulang dari dunia kebintangan menjadi dunia keaktrisan. "Yang dahulunya cantik dan ganteng berubah menjadi kemampuan seni akting," kata Garin. Salah satu pencapaian itu melalui penjurian yang unik.
Awalnya tahun 1928 pengumuman pemenang acara Academy Awards disiarkan secara langsung oleh radio setempat. Selama dua tahun radio menjadi awal warga Amerika mengetahui pemenang. Tiga belas tahun kemudian mulai memasuki layar kaca. Namun, pengumuman pemenang tidak dibacakan pada saat pesta itu berlangsung, justru dimuat koran edisi paling akhir, yakni pukul 23.00 waktu setempat.
Mulai 1941, tradisi berubah. Pemenang disimpan dalam amplop tertutup dan dibacakan pada saat acara berlangsung, seperti yang terjadi sekarang. Perubahan itu terjadi setalah terjadi kebocoran ketika sebuah harian membocorkan daftar pemenang lebih awal dari biasanya, yakni pada pukul 8 malam.
Sistem penjurian pemenang pun dibuat unik. Lebih dari 5.000 orang yang berkecimpung di dunia film ditunjuk menjadi juri. Mereka yang sudah berkecimpung di Hollywood seperti penulis skenario, juru kamera, distributor, hingga para organisator. Biasanya bintang film menjadi juri terbanyak.
Untuk menjaga kerahasiaan suara, PricewaterhouseCoopers dipilih menjadi perusahaan yang memferifikasi suara yang dipilih. Dalam situsnya PricewaterhouseCoopers menulis sudah ikut proses pemilihan Oscar, sebutan populer bagi Academy Awards sejak tahun 1935.
Evan/PDAT Sumber Diolah Tempo