TEMPO.CO , Jakarta:Lola Amaria makin menancapkan eksistensinya di dunia perfilman dengan membahas tema sosial pada seluruh filmnya, sebut saja Minggu Pagi di Victoria Park, Sanubari Jakarta, Kisah 3 Titik dan Negeri Tanpa Telinga. Film-film tersebut dinilai mentransformasikan pandangan baru kepada publik Asia sehingga Lola terpilih untuk menghadiri undangan The Asian Consortium 2014 di Hong Kong.
"Saya diundang sebagai film maker untuk menyampaikan pandangan saya tentang berbagai perubahan sosial, baik di Indonesia maupun di Asia," kata Lola dalam pesan singkatnya kepada Tempo, Ahad 19 Oktober 2014. (Baca: Geram Kelakuan Politikus, Lola Luncurkan Film Ini)
Menurutnya, ada 100 peserta dan 50 pembicara dari 15 negara. Lola terpilih sebagai tokoh muda dibawah usia 40 tahun yang berkontribusi dalam dunia sosial lewat film.
Selain Lola, beberapa pembicara lain datang dari India, Singapura, China, Korea, Jepang, Thailand, Taiwan, Filipina, dan tentunya Hongkong sendiri. Bahkan ada dua pembicara tamu dari Inggris (Kieron Boyle) dan Amerika Serikat (Kevin Lynch). Konferensi tingkat asia ini berlangsung dari 18-20 Oktober 2014.
The Asian Consortium 2014 adalah lembaga sosial yang memiliki jaringan kuat di kalangan pengusaha, inovator sosial, pemerintahan, aktivis dan intelektual. Lembaga yang berpusat di Hongkong ini setiap tahun memberikan kesempatan pada pemikir dan inspirator muda di asia untuk menyampaikan gagasannya tentang perubahan sosial yang digelutinya. (Baca: Korupsi Daging Impor Ada di Film Anyar Karya Lola)
ALIA
Terpopuler
Band Arkarna Tiba di Jakarta untuk Selamati Jokowi
Membaca Erotik Itu Perlu?
Jay Subiakto: Makan Gratis Inisiatif Masyarakat
Pesta Rakyat, Jay Subiakto Siapkan Panggung Besar