Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Eksil 1965 Raih Penghargaan Film Indonesia Terbaik JAFF

image-gnews
Film berjudul Eksil karya Sutradara Lola Amaria meraih penghargaan film terbaik kategori Indonesian Screen Awards. Foto : dokumentasi JAFF
Film berjudul Eksil karya Sutradara Lola Amaria meraih penghargaan film terbaik kategori Indonesian Screen Awards. Foto : dokumentasi JAFF
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Film dokumenter tentang penyintas tragedi 1965 meraih penghargaan Jogja NETPAC Asian Film Festival atau JAFF  2022 yang digelar di Yogyakarta, 26 November-3 Desember 2022.  Dewan juri JAFF memberikan penghargaan tersebut pada malam seremoni penutupan JAFF di Bioskop Empire XXI.

Secara rutin, setiap tahun JAFF memiliki program kompetisi. Ada beberapa kategori penghargaan yang mereka berikan, di antaranya main competition, NETPAC Award, Blencong Award, dan Indonesian Screen Awards. Film besutan sutradara Lola Amaria berjudul Eksil meraih penghargaan film terbaik untuk kategori Indonesian Screen Awards. Tiga juri untuk kategori ini adalah Elvert Banares, Mat Kesting, dan Sandeep Ray. 

Suara-suara mereka menggambarkan kekerasan yang masih hidup dan terwariskan. "Film ini penting secara historis dan pasti sulit diproduksi," kata Sandeep Ray, Sabtu, 3 Desember 2022.

Tentang Juri di Kategori Indonesian Screen dan Film Eksil

Para juri di kategori ini sudah berpengalaman menguasai film-film bertema sejarah, sosial, dan politik. Sandeep Ray misalnya seorang sejarawan, penulis, dan seniman visual. Dia mengajar di University of Nottingham Malaysia sebagai Associate Professor. Mat Kesting kurator film, ahli pameran dan berbagai festival dari Australia.

Adegan di film Eksil. Foto: JAFF.

Film berdurasi 119 menit itu mengisahkan para eksil yang tidak bisa pulang ke Indonesia karena peristiwa politik, Perang Dingin 1960-an. Pemerintah Indonesia saat itu mengirim sejumlah mahasiswa ke Uni Soviet (Rusia) dan Tiongkok.  Setelah peristiwa 1965 pecah, mereka tak bisa pulang ke Indonesia. 

Mereka hidup tanpa status, putus kontak dengan keluarga, dan mencari negara yang mau menampung. Mereka hanya ingin pulang.  Film itu diproduksi di enam negara selama beberapa tahun dengan metode penggalian arsip, mengungkap sejarah traumatis penyintas melalui wawancara. 

Mat Kesting mengapresiasi Lola Amaria, sutradara perempuan yang berani mengangkat kisah yang mengharukan, lembut, dan penuh harapan itu. Film ini membantu generasi muda untuk memahami sejarah yang hampir dihapus. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden JAFF, Budi Irawanto menyebutkan film Eksil menarik sebagai film yang menawarkan sejarah dari berbagai sudut pandang. Film ini dibuat oleh generasi muda setelah Indonesia mengalami sejarah panjang kekuasaan militeristik. 

Dia berharap kalangan muda lebih terbuka terhadap berbagai perspektif. "Beban sejarah dilihat dari berbagai perspektif," ujar dia. 

SHINTA MAHARANI

Baca:  JAFF Putar Film Bertema Prostitusi Kelas Atas, Cinta Laura Latihan Keras Pole Dance

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sedih Usai Nonton Film Eksil, Mahfud MD Akui Perjuangkan Kewarganegaraan Mereka

36 hari lalu

Film berjudul Eksil karya Sutradara Lola Amaria meraih penghargaan film terbaik kategori Indonesian Screen Awards. Foto : dokumentasi JAFF
Sedih Usai Nonton Film Eksil, Mahfud MD Akui Perjuangkan Kewarganegaraan Mereka

Saat menjadi Menkopolhukam, Mahfud MD mengaku pernah bertemu dengan tokoh eksil yang ada di film dokumenter itu.


Nobar Film Eksil di CGV Samarinda Dibatalkan Mendadak, Panitia Masih Cari Lokasi Lain

57 hari lalu

Film berjudul Eksil karya Sutradara Lola Amaria meraih penghargaan film terbaik kategori Indonesian Screen Awards. Foto : dokumentasi JAFF
Nobar Film Eksil di CGV Samarinda Dibatalkan Mendadak, Panitia Masih Cari Lokasi Lain

Secara tiba-tiba, pihak CGV Samarinda menyatakan tak bisa memutar Film Eksil karena memerlukan izin keramaian dari polisi.


Nobar Film Eksil di CGV Samarinda Mendadak Dibatalkan Karena Harus Ada Izin dari Kepolisian

58 hari lalu

Adegan di film Eksil. Foto: JAFF.
Nobar Film Eksil di CGV Samarinda Mendadak Dibatalkan Karena Harus Ada Izin dari Kepolisian

Nobar Film Eksil di CGV Samarinda mendadak dibatalkan karena diharuskan membuat surat izin keramaian ke Polresta Samarinda.


Selain Panggung Musik, Ini Rangkaian Aktivitas Seru di Joyland Festival Bali 2024

59 hari lalu

Joyland Festival Bali 2024. Foto: Instagram.
Selain Panggung Musik, Ini Rangkaian Aktivitas Seru di Joyland Festival Bali 2024

Area Shrooms Garden akan menghadirkan komika ternama Indonesia dan outdoor cinema Cinerillaz memutarkan film pendek di Joyland Festival Bali 2024.


Film Eksil dan Kuburan Massal Korban 1965 di Sumatera Barat

59 hari lalu

Adegan di film Eksil. Foto: JAFF.
Film Eksil dan Kuburan Massal Korban 1965 di Sumatera Barat

Salah seorang tokoh diaspora yang diceritakan di film Eksil berasal dari Pesisir Selatan, Sumatera Barat.


Film Eksil Tayang di Padang, Penjualan Ludes dan Banyak yang Tidak Kebagian

20 Februari 2024

Film berjudul Eksil karya Sutradara Lola Amaria meraih penghargaan film terbaik kategori Indonesian Screen Awards. Foto : dokumentasi JAFF
Film Eksil Tayang di Padang, Penjualan Ludes dan Banyak yang Tidak Kebagian

Penayangan film Eksil yang mengisahkan mahasiswa yang dicabut kewarganegaraannya itu ditonton oleh 101 orang.


Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa diputar di JAFF, Hanung Bramantyo Siap Konsekuensi

3 Desember 2023

Poster film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Foto: Instagram Hanung Bramantyo.
Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa diputar di JAFF, Hanung Bramantyo Siap Konsekuensi

Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa berusaha mengaktualisasi hal-hal tabu dalam masyarakat kita, terutama kasus kasus pelecehan di pesantren.


Film 13 Bom di Jakarta Jadi Penutup JAFF di Yogya, Pemain Ungkap Pengalaman Seru

3 Desember 2023

Film 13 Bom di Jakarta. Dok. Visinema
Film 13 Bom di Jakarta Jadi Penutup JAFF di Yogya, Pemain Ungkap Pengalaman Seru

Sutradara film 13 Bom di Jakarta, Angga Dwimas Sasongko berharap penonton benar benar merasakan pengalaman sinematik segar.


300 Penonton Pertama Ramaikan Pemutaran Serial Tira di JAFF 2023

2 Desember 2023

Acara limited premiere screening serial Tira di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada Rabu, 29 November 2023. (ki-ka): Bhisma Mulia sebagai Ben; Kevin Ryan Himawan sebagai Co-Producer; Zahir Omar sebagai Sutradara; Aline Djayasukmana sebagai Head Writer; Joko Anwar sebagai Produser; Anthony Buncio sebagai Executive Producer/Showrunner. Foto: Disney+ Hotstar
300 Penonton Pertama Ramaikan Pemutaran Serial Tira di JAFF 2023

Sebanyak 300 penonton yang mendapatkan tiket terbatas menjadi deretan orang pertama yang menyaksikan serial Tira.


JAFF Putar Film Investigasi Jurnalis tentang Skandal Panti Jompo Hong Kong

28 November 2023

Poster film In Broad Daylight. Foto:  Istimewa.
JAFF Putar Film Investigasi Jurnalis tentang Skandal Panti Jompo Hong Kong

JAFF memutarkan film hasil liputan investigasi jurnalis tentang skandal panti jompo di Hong Kong.