Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Film Eksil dan Kuburan Massal Korban 1965 di Sumatera Barat

image-gnews
Adegan di film Eksil. Foto: JAFF.
Adegan di film Eksil. Foto: JAFF.
Iklan

TEMPO.CO, Padang - Salah seorang tokoh diaspora yang diceritakan di film Eksil berasal dari Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Tokoh tersebut bernama Tom Iljas yang kini berkewarganegaraan Swedia. Tom Iljas dalam film yang disutradarai Lola Amaria bercerita pernah berkunjung ke Pesisir Selatan. Namun Tom Iljas dideportasi dengan tuduhan penyalahgunaan visa perjalanan.

Dalam wawancara bersama Lola Amaria itu Tom Iljas menjelaskan, bahwa kedatangan ke Pesisir Selatan guna mencari kuburan ayahnya yang menjadi korban pembantaian massal 1965. Tom Iljas menduga ayahnya ikut dikuburkan secara massal di salah bukit di Pesisir Selatan.



Film Eksil Ungkap Cerita Tragedi 1965 di Sumatera Barat

Sejarawan STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh, Fikrul Hanif Sufyan mengatakan, kuburan massal di Sumatera Barat cukup banyak, tidak hanya di Pesisir Selatan. Ada beberapa daerah yang merupakan basis kiri, menjadi sasaran kebrutalan massa. Seperti di Sungai Sariak Pariaman, Situjuah, dan Suliki di Kabupaten Lima Puluh Kota.

“Ini tidak hanya menimpa untuk kasus 65, juga menimpa orang-orang yang terlibat PRRI. Mereka memang sengaja dikumpulkan, setelah ditangkap massa kemudian dieksekusi. Beberapa kasus yang cukup miris, menimpa penyintas di Pitalah Bungo Tanjung, Gunung Rajo, Tambang, termasuk Koto Laweh

Fikrul melanjutkan, peristiwa pembantaian terjadi pasca Gerakan 30 September. Melalui koordinasi aparat keamanan hingga ke tingkat pemerintahan terendah. Para aparat ketika itu sudah mengantongi nama-nama yang diduga terlibat aktif di PKI, ataupun underbownya, mulai dari Pemuda Rakyat, BTI, Gerwani, SOBSI, IPI, LEKRA, dan lainnya. 

“Massa itu sengaja dikonsentrasikan oleh aparat untuk mengejar, menangkap, dan sebagian membunuh para penyintas itu,” ucapnya.

Kasus Datuk Makka

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fikrul juga menuturkan, rata-rata yang menjadi korban pembantaian tragedi 1965 sebagian besar berstatus golongan C, mereka sebenarnya tidak aktif. Hanya menerima cangkul, sabit, topi caping dan tanda tangan daftar hadir. Untuk mereka yang berstatus golongan A, itu banyak yang dihilangkan. “Contoh kasus menimpa Datuk Makka, yang berasal dari Koto Laweh,” kata Fikrul.

Sebelum peristiwa 65, kata Fikrul, dia adalah asisten Bupati Tanah Datar. "Pasca-65, dia buruan nomor 1. Dia ditangkap dan dipenjarakan di sel tahanan, kemudian tidak terdengar kabar beritanya. Kemungkinan ya dibunuh,” ucapnya.

Selain itu, kasus pembantain di 1965  juga menjadi ajang balas dendam bagi orang yang berselisih paham, ataupun tidak menyukai seseorang.” Tiba-tiba orang yang tidak sukai langsung dilabeli dengan status PKI. Ya mudah saja ketika itu,” ucap Fikrul.

 Pilihan Editor: Film Eksil Tayang di Padang, Penjualan Ludes dan Banyak yang Tidak Kebagia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banjir dan Tanah Longsor Pesisir Selatan, Masa Tanggap Darurat Diperpanjang 14 Hari ke Depan

37 hari lalu

Tim SAR melakukan pencarian terhadap korban yang tertimbun longsor di Langgai, Gantiang Mudiak Utara Surantiah, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Selasa, 12 Maret 2024. Pencarian ini sudah memasuki hari ke-6 dengan jumlah korban yang sudah temukan sebanyak 7 dari 10 orang. TEMPO/Fachri Hamzah
Banjir dan Tanah Longsor Pesisir Selatan, Masa Tanggap Darurat Diperpanjang 14 Hari ke Depan

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mengaku sudah melakukan banyak hal. Kerugian yang dialami warganya masih didata.


Korban Banjir dan Longsor Pesisir Selatan Menjadi 25 Orang, 4 Orang Masih Hilang

42 hari lalu

Puluhan rumah di Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, rata dengan tanah usai diterjang banjir. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Korban Banjir dan Longsor Pesisir Selatan Menjadi 25 Orang, 4 Orang Masih Hilang

Total korban banjir dan longsor di wilayah Sumatra Barat mencapai 28 korban meninggal dunia.


Cerita Masyarakat yang Kehilangan Rumahnya Akibat Banjir Bandang di Pesisir Selatan

44 hari lalu

Isal, warga Nagari Ganting Mudiak Selatan, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, yang kehilangan rumahnya akibat banjir pada Kamis, 7 Maret 2024 lalu. Foto: TEMPO/Fachri Hamzah.
Cerita Masyarakat yang Kehilangan Rumahnya Akibat Banjir Bandang di Pesisir Selatan

Prediksi awal kalau banjir tidak akan besar membuat Isal tidak mempersiapkan apa-apa.


Sedih Usai Nonton Film Eksil, Mahfud MD Akui Perjuangkan Kewarganegaraan Mereka

44 hari lalu

Film berjudul Eksil karya Sutradara Lola Amaria meraih penghargaan film terbaik kategori Indonesian Screen Awards. Foto : dokumentasi JAFF
Sedih Usai Nonton Film Eksil, Mahfud MD Akui Perjuangkan Kewarganegaraan Mereka

Saat menjadi Menkopolhukam, Mahfud MD mengaku pernah bertemu dengan tokoh eksil yang ada di film dokumenter itu.


Banjir Sumbar Sebabkan 23 Tewas dan Kerugian Rp170 M, Menteri Basuki Targetkan Perbaikan Tuntas 2 Pekan

47 hari lalu

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau penanganan pascabencana banjir Sumbar di Kabupaten Pesisir Selatan, 11 Maret 2024, ANTARA/HO - Kementerian PUPR
Banjir Sumbar Sebabkan 23 Tewas dan Kerugian Rp170 M, Menteri Basuki Targetkan Perbaikan Tuntas 2 Pekan

Banjir Sumbar sebabkan 23 orang tewas, enam masih hilang, kerugian Rp170 miliar. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono targetkan perbaikan selesai 2 pekan.


Hujan Lebat Sore sampai Pagi Picu Bencana Banjir di Sumbar, Ini Data BNPB

50 hari lalu

Salah satu rumah warga di kawasan Kurao Pagang, Nanggalo, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tergenang banjir pada Jumat (8/3/2024) pagi. ANTARA/FathulAbdi
Hujan Lebat Sore sampai Pagi Picu Bencana Banjir di Sumbar, Ini Data BNPB

Sejumlah wilayah di Provinsi Sumatra Barat terendam banjir dan mengalami tanah longsor pada Jumat, 8 Maret 2024. Ada 3 korban tewas dan 9 hilang.


Nobar Film Eksil di CGV Samarinda Dibatalkan Mendadak, Panitia Masih Cari Lokasi Lain

23 Februari 2024

Film berjudul Eksil karya Sutradara Lola Amaria meraih penghargaan film terbaik kategori Indonesian Screen Awards. Foto : dokumentasi JAFF
Nobar Film Eksil di CGV Samarinda Dibatalkan Mendadak, Panitia Masih Cari Lokasi Lain

Secara tiba-tiba, pihak CGV Samarinda menyatakan tak bisa memutar Film Eksil karena memerlukan izin keramaian dari polisi.


Nobar Film Eksil di CGV Samarinda Mendadak Dibatalkan Karena Harus Ada Izin dari Kepolisian

22 Februari 2024

Adegan di film Eksil. Foto: JAFF.
Nobar Film Eksil di CGV Samarinda Mendadak Dibatalkan Karena Harus Ada Izin dari Kepolisian

Nobar Film Eksil di CGV Samarinda mendadak dibatalkan karena diharuskan membuat surat izin keramaian ke Polresta Samarinda.


Film Eksil Tayang di Padang, Penjualan Ludes dan Banyak yang Tidak Kebagian

20 Februari 2024

Film berjudul Eksil karya Sutradara Lola Amaria meraih penghargaan film terbaik kategori Indonesian Screen Awards. Foto : dokumentasi JAFF
Film Eksil Tayang di Padang, Penjualan Ludes dan Banyak yang Tidak Kebagian

Penayangan film Eksil yang mengisahkan mahasiswa yang dicabut kewarganegaraannya itu ditonton oleh 101 orang.


Ancaman Gempa dan Tsunami di Pesisir Selatan Jawa, BMKG Minta Pemda Tingkatkan Kesiagaan

2 Oktober 2023

Ilustrasi tsunami. afognak.org
Ancaman Gempa dan Tsunami di Pesisir Selatan Jawa, BMKG Minta Pemda Tingkatkan Kesiagaan

BMKG minta Pemda di pesisir selatan Jawa untuk tingkatkan kesiagaan akan potensi bencana alam.