TEMPO Interaktif, Magelang -Pengelola candi Borobudur benar-benar memanfaatkan momen wisata spiritual singkat aktor kawakan, Richard Gere selama kunjungannya di candi yang dibangun di masa Dinasti Syailendra itu.
Misalnya saja, harga table berisi enam orang untuk bisa duduk sejajar bersama Gere di barisan depan (kelas Diamond) saat menonton pertunjukkan Sendratari Mahakarya Borobudur Minggu, 26 Juni 2011 malam, dihargai puluhan juta rupiah. "Satu table harganya Rp 10 juta," kata Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur Purnomo Siswoprasetjo kepada Tempo, sebelum acara sendratari, Ahad, 26 Juni 2011.
Menurut Dyah, seorang panitia di bagian reservasi tiket sendratari, mengatakan ada tiga table yang disediakan untuk kelas Diamond itu. "Semuanya sudah terjual," kata dia.
Sementara di bawah kelas Diamond ada kelas Platinum yang dijual dengan harga US $ 80 atau sekitar Rp 688.000 per kursi. Untuk kelas Gold dengan dihargai harga US $ 60 atau sekitar Rp 516.000 per kursi, kelas Festival US $ 30 Rp 258.000, dan kelas student --paling jauh dari lokasi panggung-- dihargai Rp 50 ribu per orang.
Purnomo mengakui, kedatangan Gere yang diundang Kementrian Pariwisata salah satunya dimanfaatkan pihaknya untuk mendongkrak kunjungan wisatawan asing pasca erupsi Merapi. "Melalui Gere juga, kita berharap wisatwan asing semakin mengenal Borobudur setelah erupsi Gunung Merapi," kata dia.
Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, Marsis Sutopo, mengatakan meski arus kunjungan wisatawan Borobudur mulai normal namun diakui bahwa saluran air yang berada dibawah lantai candi masih belum bersih dari abu. Khususnya dari lantai 3 hingga 7. "Untuk pemulihan keterawatan Borobudur sebagai world heritage total kita butuh waktu 1-2 tahun," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO