IOC Buka Suara Usai Khelif Banjir Hujatan
Komite Olimpiade Internasional (IOC) bahkan memberikan dukungan kepada Khelif dan membantah tudingan transgender yang dilayangkan kepada Khelif. Melalui pernyataan resminya pada Jumat, 2 Agustus 2024, IOC menuliskan, “Setiap orang memiliki hak untuk berolahraga tanpa diskriminasi."
Mereka juga menegaskan bahwa setiap atlet yang berpartisipasi dalam Olimpiade Paris 2024 telah memenuhi syarat berdasarkan ketentuan yang berlaku. "Semua atlet yang berpartisipasi dalam turnamen tinju Olimpiade Paris 2024 mematuhi peraturan kelayakan dan pendaftaran kompetisi, serta semua peraturan medis yang berlaku dan ditetapkan oleh Unit Tinju Paris 2024 (PBU),” tulis mereka.
IOC juga menyatakan bahwa aturan kelayakan tampil berdasarkan gender tidak dapat diubah selama kompetisi berlangsung, dan bahwa Khelif telah memenuhi semua persyaratan untuk bertanding di divisi wanita.
Kerangka kerja IOC tentang Keadilan, Inklusi, dan Non-diskriminasi berdasarkan identitas gender dan variasi jenis kelamin memberikan panduan bagi federasi olahraga untuk memastikan inklusi dan keadilan, termasuk bagi atlet dengan Perbedaan Gangguan Seksual (DSD).
Tuduhan terhadap Khelif sebenarnya bukan pertama kalinya. Sebelumnya, ia dan Lin Yu Ting dari Taiwan pernah didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia 2023 oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA) karena hasil pengujian genetik yang menunjukkan bahwamereka memiliki kromosom XY atau kromosom pria.
Akibat kontroversi soal gender anaknya, ayah Khelif menekankan sang anak lahir sebagai seorang wanita dan dibuktikan dengan dokumen kelahiran resmi. Selain itu, pihak keluarga juga membagikan foto-foto masa kecil Imane Khelif yang berpakaian layaknya anak perempuan sebayanya. Foto: Istimewa
Namun, dalam pernyataan tersebut, IOC juga berpendapat bahwa ada kesalahan informasi tentang Khelif dan Yu Ting terkait keputusan IBA tahun lalu. "Kami telah melihat dalam laporan soal informasi yang menyesatkan tentang dua atlet wanita yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024,” tulis mereka.
Menurut IOC, Khelif dan Yu Ting telah berkompetisi dalam kompetisi tinju internasional selama bertahun-tahun dalam kategori wanita, di antaranya ada Olimpiade Tokyo 2020, Kejuaraan Dunia Asosiasi Tinju Internasional (IBA), dan turnamen yang disetujui IBA. "Kedua atlet ini menjadi korban keputusan tiba-tiba dan sewenang-wenang IBA,” ungkap IOC.
Imane Khelif Tetap Memproses Jalur Hukum
Melansir dari laporan Variety, Boudi selaku pengacara Khelif menyatakan bahwa meskipun gugatan diajukan di Prancis, cakupannya bisa meluas ke luar negeri. Ia menegaskan, kantor kejaksaan umum di Prancis memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan otoritas di negara lain, termasuk Amerika Serikat.
“Untuk memerangi ujaran kebencian daring memiliki kemungkinan untuk mengajukan permintaan bantuan hukum timbal balik dengan negara-negara lain,” ujarnya.
Meskipun beberapa pihak tidak disebut secara rinci, Boudi menyatakan bahwa penyelidikan akan mencakup semua pihak yang dianggap terlibat, termasuk mereka yang mungkin telah menghapus cuitan atau meminta maaf. “Jadi jika kasusnya dibawa ke pengadilan, mereka akan diadili,” kata Boudi.
Pesohor Tanah Air Ikut Berkomentar
Tak hanya JK Rowling, Elon Musk, dan Donald Trump yang ikut campur dalam polemik ini, sejumlah pesohor Indonesia juga angkat suara melalui akun media sosial mereka.
Salah satunya adalah Salshadilla Juwita, putri dari penyanyi dangdut Iis Dahlia. Melalui akun X miliknya pada Sabtu, 10 Agustus 2024, Salshadilla menyindir isu yang menyebut Khelif sebagai pria. "Lu ngeliat nyokap gw kumisan gitu jantungan kali yak," tulisnya, menanggapi cuitan dari akun @MahdiBaladi1, “Apakah seorang wanita punya rambut di jari-jarinya?!”.
Penyanyi Salshadilla Juwita. Dok. Helo Indonesia
Namun, lain cerita dengan komedian Rizky Firdaus Wicaksana alias Uus yang justru mengkritik gender Khelif. Melalui akun X-nya pada Kamis, 1 Agustus 2024, ia menulis,“Perempuan digebukin laki di ring tinju. Next level dari udahlah gausah ikut-ikut rumah tangga orang.”
Pandangan serupa juga datang dari penulis naskah dan influencer, Jenny Jusuf. Pada hari yang sama, ia mengatakan lewat akun X-nya, Jenny juga dengan tegas berpendapat bahwa Khelif adalah seorang pria secara biologis.
“Laki-laki dengan DSD XY punya kromosom XY, kadar testosteron pria, dan sering dilabeli sebagai perempuan 'hiperandrogenisme’. Bisa (secara tidak sengaja) didentifikasi sebagai perempuan, tapi mereka sesungguhnya berjenis kelamin pria. He's not trans. He's BIOLOGICALLY MALE. (Dia bukan trans. Dia laki-laki secara biologis).”
Jenny juga menambahkan bahwa meskipun Khelif diidentifikasi sebagai perempuan sejak lahir, ia tetap tidak seharusnya berkompetisi melawan perempuan dalam olahraga karena sejatinya ia adalah laki-laki. “Bukan salah dia atau Algeria. Ya tetap gak boleh kompetisi lawan perempuan, karena sejatinya dia LAKIK,” tulisnya.
VARIETY | X | INTERNATIONAL OLYMPIC COMMITTEE
Pilihan Editor: Rebut Emas Tinju Olimpiade Paris 202, Imane Khelif: Saya Seorang Wanita, namun Ada Musuh-musuh Kesuksesan