Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Viral Ikut Nyaleg di DPD Jawa Barat, Siapa Nama Asli Komeng?

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Komedian Alfiansyah alias Komeng memberikan keterangan pers saat pendaftaran Bakal Calon anggota DPD RI dari Jawa Barat di kantor KPU Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 13 Mei 2023. Komeng menjadi salah satu dari 55 bakal calon yang bakal mengikuti proses verikasi menjadi calon tetap anggota DPD oleh KPU Jawa Barat pada pemilu 2024 mendatang. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Komedian Alfiansyah alias Komeng memberikan keterangan pers saat pendaftaran Bakal Calon anggota DPD RI dari Jawa Barat di kantor KPU Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 13 Mei 2023. Komeng menjadi salah satu dari 55 bakal calon yang bakal mengikuti proses verikasi menjadi calon tetap anggota DPD oleh KPU Jawa Barat pada pemilu 2024 mendatang. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPemilihan Umum atau Pemilu 2024 menjadi perhatian masyarakat Indonesia, tak terkecuali di media sosial. 

Ada yang mencuri perhatian di pesta demokrasi kali ini, selain persaingan para calon presiden dan wakil presiden. Hal tersebut adalah kehadiran komedian Komeng yang maju sebagai calon legislatif atau caleg Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada Dapil Jawa Barat.

Pelawak yang dikenal dengan slogan “Uhuy” itu menjadi viral di media sosial karena menampilkan foto unik dan nyeleneh di surat suaranya. Dalam kertas suara itu, Komeng tampak menggunakan kemeja biru dengan wajah yang menampilkan ekspresi terkejut dan mata melotot. Foto itu tentu berbeda dengan foto calon anggota DPR lain yang berpose formal.

Tak ayal foto Komeng pun lantas viral di media sosial usia pemungutan suara berlangsung. Menanggapi hal itu, komedian yang pernah memandu program Spontan (1995-2004) tersebut pun buka suara. Menurutnya, foto itu dipilih karena menampilkan ciri khas pribadinya.

“Soal foto waktu itu KPU (Komisi Pemilihan Umum) minta foto buat kertas suara, KPU sih menyarankan pakai pakaian ciri khas masing-masing atau pakaian adat katanya, tapi saya kasih foto yang itu, orang KPU-nya ketawa,” kata dia kepada ANTARA, Rabu, 14 Februari 2024.

Meski begitu, menurut Komeng, KPU tetap mengizinkannya menggunakan foto nyeleneh itu. “Terus saya bilang ‘boleh enggak ya?’ ‘boleh’ ya sudah berarti kalau enggak melanggar saya kasih yang itu (foto), cuma mau (tampil) beda saja, saya suka yang tidak pasaran, mulai dari gaya hingga konsep melawak,” ujarnya.

Adapun mengenai pencalonannya sebagai senator Jawa Barat, Komeng mengaku serius. Dia maju sebagai anggota legislatif dengan membawa misi mewujudkan aspirasi seniman Tanah Air.

“Saya bisa mencontoh dari negara Korea Selatan, dengan seni budayanya dia bisa mengalahkan negara-negara lain, lewat seni budaya, drakor (drama Korea), K-pop, dan kulinernya juga, bahkan pemasukan ke APBN negaranya hampir 12 digit,” kata Komeng.

Lantas, siapa sebenarnya nama asli Komeng, pelawak yang viral karena nyaleg DPD Dapil Jawa Barat? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Nama Asli Komeng

Komeng memiliki nama asli Alfiansyah Bustami. Dia adalah pelawak nasional yang lahir pada 25 Agustus 1970 di Jakarta. Dia merupakan ayah dari tiga anak yang bernama Cantika Alhayu Aldi, Bagus Athallah Aldi, dan Ganteng Maritza Aldi. Namun, Cantika telah meninggal dunia pada 2018 silam.

Jauh sebelum menjadi pelawak, Komeng pernah bercita-cita menjadi seorang dokter. Sayangnya, takdir berkata lain. Melansir dari Koran Tempo, pelawak berdarah Betawi dan Sunda itu juga sempat ingin menjadi sutradara. Bahkan, dia sudah diterima sebagai mahasiswa di Jurusan Sinematografi Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Tetapi, karena satu dan lain hal, Komeng tidak jadi berkuliah di IKJ.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komeng kemudian mengikuti kursus sinematografi di Pusat Perfilman Usmar Ismail selama satu tahun. Dia juga pernah berkuliah di Akademi Bisnis Indonesia, tetapi tidak sampai selesai.

Kariernya di dunia komedian dimulai pada 1989 ketika bergabung dengan grup lawak Diamor, yang beranggotakan Rudi, Jarwo, dan Mamo. Bersama grup tersebut, Komeng pun berhasil menjuarai sejumlah festival lawak dan membuat nama Diamor populer.

Pada 1990, Diamor berhasil bermain di TVRI. Kemudian, Diamor berhasil mendapatkan program sendiri di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) dengan nama Kompor Diamor pada 1992. Setelah itu, Diamor banyak malang melintang di layar kaca. Beberapa program yang pernah dibintangi oleh Diamor adalah Drama Komedi, Kompor Diamor (1991), serta Opera Diamor (1991-1995)

Nama Komeng semakin melejit setelah menjadi pembawa acara di program Spontan pada 1995. Awalnya, dalam program tersebut, Komeng bermain bersama dengan anggota Diamor yang lain. 

Namun, di tengah jalan terdapat perbedaan konsep dan membuat Komeng pecah dengan diamor. Akhirnya, Komeng pun berdiri sendiri di acara Spontan tersebut. Celetukan-celetukannya membuat nama Komeng semakin melambung tinggi di dunia lawak Tanah Air.

Selain itu, Komeng juga aktif sebagai penyiar radio. Tercatat Komeng pernah menjadi penyiar Radio SK sejak 1993 hingga 1996. Kemudian, ia juga pernah menjadi penyiar Bens Radio sejak 1996. 

Setelah sukses di dunia komedi, Komeng berkomitmen untuk mendapatkan gelar sarjana. Pada akhirnya, Komeng berhasil mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tribuana Bekasi. 

Kemudian pada 2024, dia terjun ke politik mencalonkan diri sebagai calon senator dari Jawa Barat. Dalam beberapa video yang beredar di media sosial, setiap petugas pemilihan membacakan perolehan suara untuk Komeng, petugas pemilihan yang lain selalu menyahut dengan “Uhuy”.

RADEN PUTRI

Pilihan Editor:  Pasang Foto Nyeleneh di Surat Suara DPD RI, Ini Profil Komedian Komeng

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pilkada 2024 Diprediksi Minim Diikuti Bapaslon Perseorangan, KPU Ungkap Penyebabnya

2 hari lalu

Komisioner KPU RI Idham Holik saat peluncuran tahapan Pilkada Serentak di Denpasar, Bali, Minggu malam (5/5/2024). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
Pilkada 2024 Diprediksi Minim Diikuti Bapaslon Perseorangan, KPU Ungkap Penyebabnya

KPU tetap optimistis bakal pasangan calon (bapaslon) jalur perseorangan akan segera memenuhi persyaratan dukungan dalam Pilkada 2024.


Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

3 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Ashari memimpin rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.


KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

4 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

KPU menjelaskan mengenai ketentuan anggota dewan yang ingin ikut pilkada 2024.


Hakim MK Soroti Potensi Masalah Sirekap di Pilkada, Ini Sederet Polekmiknya

4 hari lalu

Petugas KPPS menunjukan aplikasi Sirekap atau Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada serentak saat uji coba di komplek Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu, 9 September 2020. Sirekap merupakan aplikasi digital dalam penghitungan suara dalam Pemilihan Serentak 2020 di 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. TEMPO/Prima mulia
Hakim MK Soroti Potensi Masalah Sirekap di Pilkada, Ini Sederet Polekmiknya

Hakim MK Arief Hidayat mewanti-wanti KPU soal permasalahan Sirekap di pilkada 2024. Arief mencontohkan Sirekap juga sempat menjadi polemik dalam sengketa pilpres 2024.


MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

4 hari lalu

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari (kiri) mengikuti sidang perdana perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin 29 April 2024. MK menggelar sidang perdana PHPU Pileg 2024 yang dibagi menjadi tiga panel Majelis Hakim yang terdiri atas tiga orang Hakim Konstitusi dengan agenda pemeriksaan pendahuluan. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

MK akan memberi tahu kelengkapan tambahan yang dibutuhkan dari pemohon jika perkara mereka lanjut ke pembuktian berikutnya setelah dismissal.


Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

5 hari lalu

Mahfud MD saat mengunjungi UII Yogyakarta Rabu, 8 Mei 2024. Dok.istimewa
Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

Mahfud Md mengatakan Pilpres 2024 secara hukum konstitusi sudah selesai, tapi secara politik belum karena masih banyak yang bisa dilakukan.


Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

5 hari lalu

Calon wakil presiden nomor urut 03, Mahfud MD membacakan pandangan saat mengikuti Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa Pemilu 2024 atas gugatan Membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota secara Nasional Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 tertanggal 20 Maret 2024, sepanjang mengenai pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 di Gedung Mahkamah Kontitusi, Jakarta, Rabu 27 Maret 2024. TEMPO/Subekti.
Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

Mahfud Md menyebut curangan pemilu saat ini bentuknya mirip dengan pemilu yang belangsung era Orde Baru, karena pemenang telah ditentukan.


Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

5 hari lalu

Ketua tim hukum PDI Perjuangan Gayus Lumbuun (ketiga kanan) memberikan keterangan pers usai mendaftarkan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta Timur, Selasa, 2 April 2024. Gugatan tersebut ditujukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), terkait perbuatan melanggar hukum oleh kekuasaan pemerintahan (onrechmatige overheidsdaad) dalam hal ini utamanya adalah KPU pada Pemilu 2024, khususnya pemilihan presiden. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.


PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

6 hari lalu

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Sabtu malam, 23 Maret 2024. ANTARA/Agatha Olivia Victoria
PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?


Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

6 hari lalu

Suasana berlangsungnya sidang perdana perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin 29 April 2024. MK menggelar sidang perdana PHPU Pileg 2024 yang dibagi menjadi tiga panel Majelis Hakim yang terdiri atas tiga orang Hakim Konstitusi dengan agenda pemeriksaan pendahuluan. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

Idham menjelaskan bahwa KPU Papua Tengah sudah pernah diminta klarifikasi mengenai keterlambatan rekapitulasi suara di Kabupaten Puncak.