TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Lee Sun Kyun dan penyanyi G-Dragon terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Keduanya telah menjalani pemeriksaan narkoba awal. Namun menurut laporan investigas Dispatch, penyelidikan tersebut hasil tipu muslihat “Madam K.”
Dispatch menguraikan beberapa hal penting dari penyelidikan internal yang menjerat G-Dragon dan Lee Sun Kyun. Mulai dari Madam K yang dikenal sebagai pemimpin tempat hiburan dewasa G.
Madam K tidak berafiliasi langsung dengan bisnis G. Dia hanya pergi ke sana apabila memiliki pelanggan. Selain itu Madam K terkenal dengan narkoba dan juga kebohongannya.
Menurut laporan Dispatch, ada sekitar 10 orang yang terlibat narkoba dan pemerasan dengan Madam K. Beberapa di antaranya adalah perempuan L, mantan pacar L berinisial S, “kakak penjual selada” C, artis J1, “Tetangga Sebelah” B, kakak perempuan Madam K, ibu L, dan selebgram J. Seorang lainnya berinisial H akan dilaporkan menyusul.
Dispatch akan terus memantau individu-individu yang tercantum di atas untuk saat ini. Inti dari kasus ini adalah permainan tunggal Madam K. Kasus ini termasuk penipuan, ancaman, fitnah, dan penipuan uang. Bukan kasus narkoba selebriti. Kasus ini juga menunjukkan keserakahan polisi Incheon yang hanya percaya pada telepon dan perkataan Madam K.
Sementara itu, aktor Lee Sun Kyun diduga ditangkap karena skenario yang dibuat Madam K. Sedangkan G-Dragon digunakan sebagai orang cadangan oleh Madam K. Namun, telah dipastikan baik Lee Sun Kyun dan G-Dragon dipanggil oleh polisi sebagai pelaku narkoba. Keseluruhan cerita ini masih terus diselidiki.
Kronologi Madam K
Madam K adalah seorang pengguna narkoba, dia pernah mendapatkan lima hukuman karena narkoba. Pada Agustus 2023 lalu, ia sedang mengalami krisis karena tak punya pilihan lain selain menghadapi hukuman penjara.
Saat sedang menggunakan narkoba dengan L, Madam K tertangkap basah oleh S ketika sedang aktif menggunakan narkoba. S pun mengancam akan melaporkan Madam K.
Pada 12 September 2023, S menelepon Madam K, memberitahukan bahwa dia telah melaporkannya dan Madam K diminta bersiap untuk masuk penjara.
Lee Sun Kyun dijebak
Selang dua hari kemudian, Madam K mengirim pesan suara kepada aktor Lee Sun Kyun yang sering datang ke tempat hiburan G. Ia memberitahu bahwa Apple Watch miliknya telah diretas dan semua percakapannya bisa dibocorkan. Madam K mengatakan bahwa hacker meminta 300 juta KRW (sekitar 3.5 miliar rupiah) agar tidak dibocorkan.
“Kalau kamu mengabaikan hacker itu dan ini muncul di media, aku rasa semuanya akan berakhir. Kalau kamu memberiku 300 juta KRW, hacker itu tidak akan menganggumu lagi. Percayalah padaku tentang ini. Aku akan menyelesaikan semuanya," ujarnya.
Namun, Lee Sun Kyun memblokir Madam K. Kemudian sahabat Lee Sun Kyun yang pertama kali memperkenalkannya dengan tempat hiburan G muncul. Dia mendesak Lee Sun Kyun untuk membantu membayar 300 juta KRW untuk mengakhiri situasi tersebut.
Lee Sun Kyun terpaksa memberikan uang tersebut kepada Madam K, tetapi wanita itu justru bersembunyi di tempat temannya, “kakak penjual selada” C. Ia tertangkap polisi dan di situlah polisi mendapati pesan suaranya dengan Lee Sun Kyun sebelumnya.
Keterlibatan G-Dragon
Keterlibatan G-Dragon mulai saat dirinya dua kali mengunjungi tempat hiburan G pada tahun 2022. Madam K membual kepada teman-temannya bahwa G-Dragon pergi mengunjunginya. Oleh karena itu, polisi menetapkan G-Dragon sebagai pelanggan G dan tersangka.
Madam K sering kali pamer setiap kali ada selebriti yang datang ke tempat hiburan G. Setidaknya ada 10 selebriti yang pernah mengunjungi tempatnya, tetapi dalam hal ini polisi hanya mengincar G-Dragon.
Dari kronologi ini, Dispatch meyakini ada kesalahan dalam membocorkan nama-nama selebriti yang terlibat selama penyelidikan. Fokus penyelidikan polisi saat ini seharusnya menemukan siapakah si hacker, untuk menentukan apakah peristiwa ini benar atau palsu. Selain itu, juga penting mengetahui bagaimana Madam K mendapatkan narkoba tersebut.
GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO | KOREABOO | ALLKPOP
Pilihan editor: G-Dragon Segera Ambil Jalur Hukum untuk Penyebar Komentar Jahat Selama Pemeriksaannya
