Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

image-gnews
Teguh Karya
Teguh Karya
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTeguh Karya lahir pada 22 September 1933 di Pandeglang, Jawa Barat yang dikenal berkat kontribusinya dalam dunia perfilman, termasuk mendirikan Teater Populer. Ia memiliki rekam jejak pendidikan dari Pendidikan ASDRAFI Yogyakarta (1954-1955), Akademi Teater Nasional Indonesia (1957-1961), dan East West Centre University of Hawaii (1963). Sebelumnya, ia dikenal sebagai pemain sandiwara dengan nama Steve Lim Tjoan Hok dalam pementasan yang diadakan ATNI pada akhir 1950-an. 

Pada awal 1960-an, Teguh pernah mendapatkan pendidikan dan praktik pembuatan film dari Perusahaan Film Negara (PFN). Lalu, pada 1968, ia mendirikan bengkel teater, Teater Populer Hotel Indonesia.  Pencantuman nama “Hotel Indonesia” di belakang nama Teater Populer terjadi karena Teguh sempat bekerja di Hotel Indonesia. Lalu, setelah Teguh tidak bekerja lagi di Hotel Indonesia, namanya berubah menjadi Teater Populer, seperti dikutip perpusnas.go.id.

Sejak berdiri hingga beberapa tahun kemudian, Teater Populer sangat identik dengan Teguh Karya. Namun, tak hanya Teguh, terdapat beberapa tokoh yang menyertai perjalanan Teater Populer, seperti Slamet Rahardjo, Tuti Indra Malaon, Niniek L. Karim, Hengky Soleman, dan Dewi Matindas.

Biasanya, naskah-naskah dalam Teater Populer berasal dari luar negeri asing yang kemudian diterjemahkan dan diadaptasi ke dalam kondisi lingkungan budaya Indonesia. Gaya atau model pertunjukan Teater Populer juga tidak menggunakan model atau gaya berhubungan dengan simbol atau lambang sehingga masyarakat merasa komunikatif.

Selama berkarier dalam Teater Populer, Teguh dikenal sebagai orang yang perfeksionis. Selain mengarahkan akting para pemainnya, ia juga menangani detail set panggung, make up, kostum, dan manajemen pertunjukan secara menyeluruh. Setiap Teater Populer mengadakan penampilan, penonton menyambutnya dengan luar biasa. 

Pada Teater Populer, Teguh bukan hanya sebagai sutradara, melainkan memosisikan diri sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas semuanya. Bentuk tanggung jawab itu dibuktikannya melalui pendekatan pembinaan. Sikap Teguh ini juga terwujud ketika memasuki dunia film. 

Setelah menjalin hubungan erat dengan para pemain Teater Populer, Teguh menganggap bahwa teater memiliki keterbatasan dalam mengekspresikan idenya. Akibatnya, ia memutuskan untuk fokus pada film sebagai media baru. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 1971, Teguh mulai debut dalam dunia film melalui Wajah Seorang Laki-laki. Meskipun kurang mendapat sambutan penonton, tetapi kritikus dan media menyambut sebagai sesuatu yang positif. Teguh dianggap berpotensi melahirkan film berkualitas. Setelah itu, ia semakin aktif dalam dunia film.  

Pengaruh latar belakang sebagai orang teater yang sangat dekat dengan kesenian sangat terasa dalam film garapan Teguh. Karya-karya film Teguh memiliki makna dan nilai yang berarti bagi penonton. Setelah film pertamanya, karya Teguh selanjutnya sukses meraih penghargaan di berbagai festival, baik dalam maupun luar negeri. Meskipun aktif dalam dunia film, tetapi ia tidak meninggalkan Teater Populer.

Lalu, pada 1998 Teguh Karya terserang stroke. Tiga tahun kemudian, pendiri Teater Populer ini meninggal dunia, tepatnya pada 11 Desember 2001 di Rumah Sakit Mintoharjo, Jakarta. Atas keteguhannya dalam berkarya, ia mendapatkan penghargaan Usmar Ismail dari Dewan Film Nasional pada 1991.

RACHEL FARAHDIBA R  | ANINDYA LEGIA PUTRI

Pilihan Editor: Slamet Rahardjo: Kisah Alex Komang Berguru ke Teguh Karya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Suka Wayang ? Ayo Mampir ke Pameran Kerajinan Wayang di Kampus Yogyakarta Ini

18 jam lalu

Pameran kerajinan wayang dan tari yang digelar di Akademi Komunitas Negeri (AKN) Seni dan Budaya Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Suka Wayang ? Ayo Mampir ke Pameran Kerajinan Wayang di Kampus Yogyakarta Ini

Bagi pecinta kesenian wayang baik wayang kulit, wayang orang dan kesenian tari, bulan Juli ini ada pameran menarik yang bisa jadi referensi saat berkunjung ke Yogyakarta.


Melihat Sekeping Cerita Desa Wisata Jatiluwih Bali di Pameran Lukisan Yogyakarta

21 jam lalu

Pameran lukisan Tutur Jatiluwih di Kedai Kebun Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Melihat Sekeping Cerita Desa Wisata Jatiluwih Bali di Pameran Lukisan Yogyakarta

Musim libur sekolah ini pameran seni di sejumlah galeri di Yogyakarta tetap menggeliat dan bisa menjadi jujugan wisatawan yang sedang berlibur.


27 Kampus Terbaik di Yogyakarta Versi UniRank 2024, UGM Peringkat Satu

22 jam lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
27 Kampus Terbaik di Yogyakarta Versi UniRank 2024, UGM Peringkat Satu

Simak 27 kampus terbaik di Yogyakarta, UGM urutan pertama


Perajin Yogyakarta dan Jateng Tunjukkan Keterampilan Membatik sambil Pameran di Borobudur

1 hari lalu

Lebih dari 50 perajin batik dari wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah menunjukkan keterampilan membatik sekaligus memerkan produknya di Balkondes Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah Selasa 2 Juli 2024. Dok. Istimewa
Perajin Yogyakarta dan Jateng Tunjukkan Keterampilan Membatik sambil Pameran di Borobudur

Karya perajin batik dipamerkan di ajang Cultivating Cultural Heritage for Sustainable Livelihoods yang digelar UNESCO Jakarta.


Mau Lihat Ritual Mubeng Beteng Yogyakarta pada Malam 1 Suro? Catat Aturannya

1 hari lalu

Tradisi Mubeng Benteng Malam 1 Suro di Yogyakarta. jogya.com
Mau Lihat Ritual Mubeng Beteng Yogyakarta pada Malam 1 Suro? Catat Aturannya

Masyarakat dan wisatawan Yogyakarta diperkenankan mengikuti prosesi Mubeng Beteng Malam 1 Sura tanpa dipungut biaya dan tetap menjaga ketertiban.


Musim Libur Sekolah, Stasiun Tugu Yogyakarta Hibur Pelancong dengan Aksi Sulap dan Badut

2 hari lalu

Atraksi badut di Stasiun Tugu Yogyakarta saat masa libur sekolah. Dok. Istimewa
Musim Libur Sekolah, Stasiun Tugu Yogyakarta Hibur Pelancong dengan Aksi Sulap dan Badut

Fun Trip Carnival yang digelar Daop 6 Yogyakarta digelar di Stasiun Tugu, Lempuyanyan, Purwosari, hingga Solo Balapan.


Pasar Kangen Jogja Digelar Akhir Pekan Ini, Ada Aturan Khusus soal Sampah

2 hari lalu

Perhelatan Pasar Kangen di Markas Polda DIY Maret 2023. (Dok. Istimewa)
Pasar Kangen Jogja Digelar Akhir Pekan Ini, Ada Aturan Khusus soal Sampah

Pasar Kangen Jogja menghadirkan 280 stand kuliner dan barang lawasan pada 4-7 Juli 2024 di Taman Budaya Yogyakarta.


Polda DIY Tangkap Enam Influencer Diduga Promosi Judi Online, 3 Masih Pelajar dan Mahasiswa

2 hari lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
Polda DIY Tangkap Enam Influencer Diduga Promosi Judi Online, 3 Masih Pelajar dan Mahasiswa

Dari enam tersangka yang diduga promosikan judi online, tiga orang tidak ditahan karena statusnya pelajar dan mahasiswa.


Penyelenggara Event di Yogyakarta Harus Bisa Kelola Sampah Mandiri

3 hari lalu

Ceceran sisa sampah perayaan malam tahun baru di kawasan Tugu Yogyakarta. Dok.istimewa
Penyelenggara Event di Yogyakarta Harus Bisa Kelola Sampah Mandiri

Pengelolaan sampah mandiri menjadi satu syarat yang mesti dipenuhi penyelenggara event di Yogyakarta.


Empat Event Seru di Yogyakarta pada Juli yang Bisa Disambangi Mumpung Libur Sekolah

3 hari lalu

Event Wiwitan Pasa Pasar Kangen Jogja di Markas Polda DIY digelar 17-19 Maret 2023. Dok.istimewa
Empat Event Seru di Yogyakarta pada Juli yang Bisa Disambangi Mumpung Libur Sekolah

Dari Pasar Kangen hingga Keroncong Plesiran, nikmati event wisata yang digelar di Yogyakarta selama Juli 2024.