3. Menemukan Arti Hidup yang Sesungguhnya
Suzume merupakan korban bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada 2011 di Jepang, yang membuat masa kecilnya tidak lagi membahagiakan. Suzume menjalani hidup dengan pasrah, hingga menganggap jika kehidupan hanyalah sebuah keberuntungan. Termasuk, beruntung karena ia selamat dari bencana alam, lalu memulai hidup yang baru bersama bibinya.
Setiap orang memang memiliki masalah, begitupun dengan Suzume yang akhirnya menemukan arti hidup dengan melakukan misi menutup dan mengunci segala pintu bencana di seluruh penjuru Jepang. Sama halnya dengan Souta yang selalu berdoa kepada dewa sebelum mengunci pintu yang bertujuan untuk memohon perlindungan.
Karakter yang berbeda-beda dengan beragam kisah di dalamnya, seperti tante Suzume yang overprotective, teman-teman, dan orang-orang yang membantu Suzume ini membuat perjalanan Suzume dengan Souta akhirnya berbuah manis. Suzume akhirnya memahami bahwa hidup sangat berarti bagi setiap orang walaupun alasannya sangat sederhana, seperti berkumpul bersama keluarga, makan bersama, bertemu teman-teman di sekolah, ataupun pergi ke taman hiburan.
4. Tidak Menampilkan Cameo dari Karakter Film Sebelumnya
Suzume no Tojimari tidak menampilkan cameo dari karakter film sebelumnya. Di film Your name, terdapat karakter The Garden of Words yang menjadi guru Mitsuha atau Weathering With You yang menampilkan karakter Mitsuha si penjaga toko. Namun, dalam film Suzume ini menampilkan beberapa tempat yang terhubung dengan dimensinya Your Name dan Weathering With You.
5. Daijin Bukanlah Karakter Antagonis
Peran antagonis dalam film Suzume bukanlah Daijin atau si batu kunci yang terasa menyebalkan. Kucing menggemaskan ini, hanyalah perwujudan dewa yang dianalogikan sebagai isi hati seseorang yang merasa kesal karena kenyataan. Karakter antagonis dalam film Suzume bukanlah seseorang ataupun benda, melainkan alam dan diri sendiri yang berusaha untuk dihadapi.
Souta merupakan karakter berambut panjang yang tampan sebagai mahasiswa, sekaligus bekerja untuk menutup segala pintu bencana. Shouta merupakan karakter utama yang akhirnya membantu Suzume menyembuhkan trauma dan masa lalunya hingga membuat Suzume mencintai Souta pada pandangan pertama. Tetapi, Shouta tiba-tiba dikutuk menjadi kursi anak kecil dengan tiga kaki oleh Daijin atau sang dewa kunci berbentuk kucing untuk melakukan sebuah misi. Film Suzume berdurasi 2 jam 2 menit ini, mayoritas menampilkan karakter Souta saat dikutuk menjadi kursi, daripada saat menjadi manusia.
6. Playlist Lagu Serizawa sangat Easy Listening
Suzume melakukan misi untuk kembali ke kampung halamannya bersama dengan tantenya dan Serizawa yakni teman Souta. Namun ternyata, saat melakukan perjalanan dengan keindahan Kyushu dan Kobe, Serizawa memutar playlist lagu-lagu lama Jepang di Spotify seperti Sweet Memories dari Seiko Matsuda, Yume no Naka e dan Sotsugyou dari Yuki Saitou serta lagu-lagu jadul di playlist Serizawa lainnya yang super easy listening.
Nah, itu dia review film Suzume no Tojimari, karya terbaru Makoto Shinkai yang sedang tayang di bioskop Indonesia sejak 8 Maret 2023. Film ini memiliki visual yang memukau dan membuat banyak penonton merasa emosional, mulai dari tertawa hingga ikut menangis bersama.
NUR QOMARIYAH
Pilihan Editor: Sinopsis Film Suzume No Tojimari yang Bakal Tayang 8 Maret 2023
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.