Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Nano Riantiarno, Aktor dan Pendiri Teater Koma yang Meninggal dalam Usia 73 Tahun

image-gnews
Nano Riantiarno tampil dalam acara online Festival Sontoloyo, Membaca Naskah Ditunggu Dogot Ditontonin Penulisnya. Foto: YouTube
Nano Riantiarno tampil dalam acara online Festival Sontoloyo, Membaca Naskah Ditunggu Dogot Ditontonin Penulisnya. Foto: YouTube
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Norbertus Riantiarno atau yang biasa dipanggil Nano Riantiarno menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat pagi, 20 Januari 2023. Berita duka ini pun disebarkan secara langsung oleh pihak keluarga melalui media sosial dan juga pesan singkat.

"Telah berpulang ke rumah Bapa di Surga, suami, ayah, kakak, guru kami tercinta, Norbertus Riantiarno di rumah beliau, pada pagi hari, Jumat, 20 Januari 2023, pukul 06.58 WIB," tulis pesan singkat dari pihak keluarga yang diterima Tempo.

Nano Riantiarno meninggal pada usia 73 tahun dan meninggalkan orang-orang yang menyayanginya, antara lain sang istri, Ratna Riantiarno, Rangga Riantiarno, Almitra Pranawingtyas, Kifa Kirana Altayra, Rasapta Chandrika, Ayumi Astriani, Gagah Tridarma Prastya, dan Keluarga Besar Teater Koma. Pihak keluarga memohon kepada setiap orang, baik teman dekat Nano maupun tidak untuk memaafkan segala kesalahan yang pernah dilakukan oleh Nano Riantiarno agar ia dapat pergi dengan damai.

Sebelum dikebumikan, jenazah Nano akan disemayamkan di Sanggar Teater Koma, Jalan Cempaka Raya Nomor 15, Bintaro, Jakarta Selatan. Setelah itu, esoknya, Sabtu, 21 Januari 2023, sebelum pukul 12.00 WIB siang, jenazahnya akan dikebumikan di Taman Makam Giri Tama, Tonjong, Bogor.

Sampai sekarang, belum diketahui secara pasti kronologi dan penyebab meninggalnya Nano Riantiarno. Tempo pun masih berusaha menghubungi anaknya, Rangga Bhuana untuk dimintai keterangan perihal ini.

Simak: Nano Riantiarno Meninggal, Jenazah Disemayamkan di Sanggar Teater Koma

Namun, pernah diberitakan bahwa Nano Riantiarno sempat menjalani perawatan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, sejak Senin, 7 November 2022. Ia juga melakukan operasi pengangkatan tumor di bagian paha kirinya pada Selasa, 8 November 2022.

"Ada tumor cukup besar di paha kiri, sudah 4 tahun bengkak, tetapi Papa baru bilang setelah setahun belakangan karena sudah mulai terasa sakit,” ucap Rangga, putra Nano.

Profil Nano Riantiarno

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Merangkum dari catatan Tempo, Nano Riantiarno merupakan seorang penulis, wartawan, aktor, sutradara, dan tokoh teater ternama kebanggan Indonesia. Nano lahir pada 6 Juni 1949 di Cirebon, Jawa Barat. Ia sangat cinta akan dunia teater yang ditekuninya sejak masih sekolah di kota kelahirannya pada 1965. Dua tahun kemudian, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Akademi Teater Nasional Indonesia, ATNI, Jakarta. Lalu, pada 1971, ia masuk ke Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta.

Pada 1968, Nano bersama dengan Teguh Karya mendirikan Teater Populer. Kemudian, pada 1 Maret 1977, barulah, Nano mendirikan Teater Koma yang sampai sekarang menjadi salah satu kelompok teater paling produktif di Indonesia. Namun, selain teater, ia juga ahli bekerja di balik layar dunia perfilman. Buktinya, ia pernah memenangkan penghargaan Piala Citra Festival Film Indonesia 1987 berkat skenarionya dalam Jakarta Jakarta. Selain itu, hasil arahan sinetronnya dengan judul Karina  juga meraih Piala Vidia pada 1987 dalam Festival Film Indonesia.

Selain dalam dunia teater dan film, Nano juga suka menulis. Beberapa tulisan karyanya, antara lain Cermin Merah (2004), Cermin Bening (2005), Cermin Cinta (2006), dan Ranjang Bayi (2008). Sebelumnya, ia juga pernah berkontribusi mendirikan beberapa majalah, yaitu majalah Zaman dan majalah Matra. Pada dunia kepenulisan, ia pun meraih beberapa penghargaan, antara lain lima hadiah sayembara Penulisan Naskah Drama Dewan Kesenian Jakarta pada 1972, 1973, 1974 dan 1975, serta 1998. 

Penghargaan lain yang pernah diterima Nano Riantiarno, di antaranya Penulis Skenario Terpuji 1999 (Kupu-Kupu Ungu), Piagam Penghargaan dari Menteri Pariwisata Seni dan Budaya, sebagai Seniman dan Budayawan Berprestasi, serta karya pentasnya berjudul Sampek Engtay (2004) masuk MURI atau Museum Rekor Indonesia sebagai karya pentas yang telah digelar selama 80 kali selama 16 tahun dan dengan 8 pemain serta 4 pemusik sama. 

RACHEL FARAHDIBA R

Baca juga: Kabar Nano Riantiarno Setelah Operasi Pengangkatan Tumor di Paha Kirinya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Budayawan: Selamatkan Bencana Kebudayaan Akut Saat Ini

4 Februari 2024

Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Budayawan: Selamatkan Bencana Kebudayaan Akut Saat Ini

Debat capres terakhir, salah satunya mengusung tema kebudayaan. Budayawan Embie C. Noer sebut soal bencana kebudayaan akut, apa maksudnya?


Kaleidoskop 2023, Deretan Pesohor Tanah Air yang Meninggal di 2023, Terbaru Chef Haryo

21 Desember 2023

Chef Haryo. Foto: Instagram.
Kaleidoskop 2023, Deretan Pesohor Tanah Air yang Meninggal di 2023, Terbaru Chef Haryo

Kaleidoskop 2023 ini menyorot kabar duka tentang 20 pesohor Tanah Air yang meninggal di sepanjang 2023.


Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.


Laris Manis Main Tenis

18 Juni 2023

Laris Manis Main Tenis

Tenis belakangan menjadi primadona. Di kalangan artis, olahraga ini kian semarak dengan hadirnya turnamen amatir Tiba-tiba Tenis, November tahun lalu.


Indonesia Kita Gelar Lakon Legendaris Teater Koma Penghormatan Bagi Nano Riantiarno

12 Juni 2023

Poster pementasan
Indonesia Kita Gelar Lakon Legendaris Teater Koma Penghormatan Bagi Nano Riantiarno

Pementasan ke-39 Indonesia Kita "Julini Tak Pernah Mati" yang diproduksi oleh Kayan Production ini akan dilangsungkan di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki pada 16-17 Juni 2023.


Cara Lucu Slamet Rahardjo dan Butet Kartaredjasa Mengenang Nano Riantiarno

15 Mei 2023

Slamet Rahardjo dan Butet Kartaredjasa di acara 100 Hari Nano Riantiarno, di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) pada 30 April 2023. Foto: Urry Kartopati
Cara Lucu Slamet Rahardjo dan Butet Kartaredjasa Mengenang Nano Riantiarno

Saat acara 100 Hari Nano Riantiarno, Slamet Rahardjo dan Butet Kartaredjasa mengungkapkan sisi lain pendiri Teater Koma itu dengan cara unik.


100 Hari Nano Riantiarno Berpulang, Ini Kenangan Rangga Bhuana

30 April 2023

Nano Riantiarno dan putranya, Rangga Bhuana. Foto dok: Rangga Bhuana
100 Hari Nano Riantiarno Berpulang, Ini Kenangan Rangga Bhuana

Hari ini, 100 hari Nano Riantiarno berpulang. Berikut kenangan putranya, Rangga Bhuana terhadap pendiri Teater Koma dan budayawan itu.


Pendiri Teater Koma Nano Riantiarno Meninggal, Pernah Operasi Pengangkatan Tumor

20 Januari 2023

Nobertus Riantiarno (Nano Riantiarno). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pendiri Teater Koma Nano Riantiarno Meninggal, Pernah Operasi Pengangkatan Tumor

Nano Riantiarno, pendiri Teater Koma meninggal dunia hari ini sempat menjalani operasi pengangkatan tumor di RS Fatmawati.


Profil Nano Riantiarno, Pendiri Teater Koma yang Meninggal Pagi Ini

20 Januari 2023

Nano Riantiarno. TEMPO/Dwianto Wibowo
Profil Nano Riantiarno, Pendiri Teater Koma yang Meninggal Pagi Ini

Nano Riantiarno mendapatkan piagam penghargaan dari Menteri Pariwisata Seni dan Budaya sebagai seniman dan budayawan berprestasi pada 1999.


Nano Riantiarno Teater Koma Wafat, Jenazah Dimakamkan di Giri Loka Bogor Besok

20 Januari 2023

Pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno dalam monolog Pulang  pada 6 Juni 2021. Dok. Teater Koma
Nano Riantiarno Teater Koma Wafat, Jenazah Dimakamkan di Giri Loka Bogor Besok

Aktor lawas sekaligus pendiri Teater Koma, Nobertus Riantiarto atau yang dikenal sebagai Nano Riantiarno dikabarkan meninggal, Jumat, 20 Januari 2023.