Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riwayat Wayang Motekar yang Dirintis 30 Tahun Silam, Proyek Belajar Anak-anak

image-gnews
Pertunjukan Wayang Motekar dari Bandung akan tampil di pentas Teater Salihara, 3-4 September 2022. TEMPO/ANWAR SISWADI
Pertunjukan Wayang Motekar dari Bandung akan tampil di pentas Teater Salihara, 3-4 September 2022. TEMPO/ANWAR SISWADI
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Seniman Bandung, Herry Dim menggagas dan mengembangkan wayang motekar yang dirintis sejak 1992 atau tiga dekade lalu. Berawal setelah mengikuti pementasan Meta Teater pada 1991, pembuatan wayang itu mengalami banyak proses dan perubahan secara kompleks. “Sekarang wayang motekar sudah versi keempat,” ujarnya kepada Tempo, Sabtu, 27 Agustus 2022.

Saat pementasan Meta Teater bersama pemain dan sutradara teater Payung Hitam, Rachman Sabur juga Harry Roesli, Herry Dim langsung menggambar sosok-sosok tokoh yang diceritakan pada sehelai plastik di atas perangkat dua overhead projector atau OHP secara bergantian. “Waktu itu konsepnya belum wayang masih seni rupa murni saja,” kata dia.

Di rumahnya di Cibolerang yang ketika itu juga menjadi tempat bermain bocah dan latihan menari, anak-anak ikut nimbrung menjajal OHP. Sambil meletakkan alat tulis seperti pensil atau penghapus yang diproyeksikan, anak-anak saling bercerita. Herry lalu meminta setiap anak bercerita dengan satu kalimat lalu disambung oleh anak lainnya yang berjumlah sekitar 20 orang .

Dari tokoh dan cerita yang dibuat anak-anak itu, Herry mulai menggambar cikal bakal wayang motekar untuk dimainkan mereka pada sekitar Maret 1998. Bentuk wayang motekar seperti wayang kulit, namun berbahan plastik bening yang digambar dengan aneka warna. Adapun sosok-sosok wayangnya berupa gambar karikatur.

Rencananya setiap anak menjadi dalang dengan memainkan sebuah wayang. Namun saat itu mereka belum bisa menggelar pertunjukan karena terkendala masalah lampu. Di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Bandung, beberapa lampu sorot dari yang kecil sampai besar hingga lampu di atas panggung diturunkan. Namun semuanya gagal menampilkan bentuk wayang secara rinci, termasuk lilin dan obor.

Masalah cahaya itu kemudian diatasi dengan menggunakan lampu sepeda motor. “Ini dia, bayangan wayang jadi bisa keluar,” kata Herry. Sumber listriknya menggunakan aki ditambah alat pengisian. Setelah itu pentas perdana wayang motekar dihelat pada 30 Juni 2001 di Studio Pohaci milik Herry Dim. Lampu motor kemudian diganti dengan lampu mobil yang digunakan selama dua tahun pementasan wayang di balik layar besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pementasan berikutnya di sanggar seni Celah-celah Langit, Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung pada 2003, lalu keliling ke beberapa sekolah dengan lakon berjudul Acung di Alam Jelemun. Proses selanjutnya yaitu menyempurnakan pementasan misalnya menghilangkan titik cahaya lampu yang menyorot wayang namun sinarnya tetap bisa menyebar secara merata. Masalah klasik pada pagelaran wayang kulit itu kini berhasil diatasi setelah menjajal aneka jenis kain dengan beragam ketebalan. “Dengan memakai kain khusus,” kata Herry.

Wayang Motekar rencananya akan kembali tampil pada 3-4 September 2022 di pentas teater Salihara dengan lakon berjudul Let's Save the Earth

ANWAR SISWADI

Baca juga: Wayang Motekar Siap Tampil di Pentas Teater Salihara

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Rafa Kusuma, Dalang Down Sydrome Asal Yogyakarta, Piawai Mainkan Lakon Berat

1 hari lalu

Rafa Kusuma Atma Wibowo, dalang Down Sydrome asal Yogyakarta. dok.istimewa
Mengenal Rafa Kusuma, Dalang Down Sydrome Asal Yogyakarta, Piawai Mainkan Lakon Berat

Siswa kelas VIII SLB Negeri Pembina Yogyakarta tersebut mampu menirukan gerakan dalang profesional sesuai aslinya.


Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

18 hari lalu

Lukisan akrilik karya Ni Ketut Ayu Sri Wardani berjudul Holong ni Dainang. (Dok.Galeri Soemardja).
Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

Seniman Bali menggelar pameran lukisan tentang perempuan Batak untuk mewujudkan janji kepada mendiang suaminya.


Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

20 hari lalu

Karya Dzikra Afifah berjudul Fragilization by Landscape(Kathe Kollwitz Appropriation) berukuran 33 x 35 x 27 cm. (Dok.Orbital).
Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

Pada kekaryaan pameran ini menurut Rifky, keduanya menemukan nilai artistik melalui kerja bersama di studio.


Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

20 hari lalu

Hormati hak cipta! TEMPO/Fahmi Ali
Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.


Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

23 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman


Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

29 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

Upacara pelepasan jenazah AD Pirous akan digelar di Aula Timur ITB pada pukul 10 pagi, untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Cibarunai, Bandung.


Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

42 hari lalu

Alfiansyah Bustami alias Komeng
Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.


Ramai-ramai Ajukan Amicus Curiae ke MK, Teranyar Ada Seniman dan Budayawan

45 hari lalu

Perwakilan dari tiga ratus guru besar, akademisi dan masyarakat sipil, Sulistyowari Iriani (kanan) dan Ubedilah Badrun memberikan keterangan pers saat menyampaikan berkas Amicus Curiae terkait kasus Perkara Nomor 1/PHPU.PRES/XXII/2024 dan Perkara Nomor 2/PHPU.PRES/XXII/2024 perihal Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Gedung 2 MK, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Subekti
Ramai-ramai Ajukan Amicus Curiae ke MK, Teranyar Ada Seniman dan Budayawan

Sejumlah seniman dan budayawan mengajukan Amicus Curiae ke MK. Sebelumnya, ada 300 akademisi, guru besar, dan warga sipil mengajukan hal serupa.


Sebanyak 159 Seniman dan Budayawan Ajukan Amicus Curiae PHPU Pilpres 2024 ke MK

45 hari lalu

Perwakilan dari 29 seniman dan budayawan Indonesia, seniman Ayu Utami memberikan keterangan pers usai menyampaikan berkas Amicus Curiae terkait kasus Perkara Nomor 1/PHPU.PRES/XXII/2024 dan Perkara Nomor 2/PHPU.PRES/XXII/2024 perihal Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Gedung 2 MK, Jakarta, Senin 1 April 2024. Dalam berkas yang disampaikan seniman dan budayawan menilai menunjukan banyaknya persoalan yang terjadi sejak tahap pencalonan hingga kampanye. TEMPO/Subekti.
Sebanyak 159 Seniman dan Budayawan Ajukan Amicus Curiae PHPU Pilpres 2024 ke MK

Ratusan seniman dan budayawan Indonesia mengajukan Amicus Curiae terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 ke MK untuk memastikan tegaknya demokrasi dan konstitusi di Indonesia.


Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

48 hari lalu

Peluncuran Logo Peringatan 75 Tahun Hubunan Diplomatik Australia-Indonesia & Kolaborasi Karya Mural pada 28 Maret 2024. Sumber: Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

Australia dan Kementerian Luar Negeri RI pada 28 Maret meresmikan peluncuran kampanye perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.