TEMPO.CO, Jakarta - Seniman Indonesia sekaligus Guru Besar Emeritus Fakultas Seni Rupa dan Desain di Institute Teknologi Bandung (FSRD ITB) Abdul Djalil Pirous atau yang lebih dikenal dengan AD Pirous meninggal pada Selasa, 16 April 2024 pukul 20.32 dalam usia 92 tahun di Rumah Sakit Umum Boromeus Bandung. Almarhum meninggalkan istri bernama Erna Garnasih Pirous yang juga merupakan pelukis dan generasi ke-2 seniman perempuan di Indonesia.
AD juga meninggalkan tiga anaknya yaitu Mida Meutia, Iwan Meulia, dan Raihan Muerila. Raihanlah yang membagikan kabar duka. "Assalamualaikum, Inna ilaihi wa innailaihi rojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah Prof. A.D Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB Selasa 16 April 2024 pukul 20.32 di RS Boromeus. Keluarga besar A.D Pirous," tulis Raihan kepada Tempo pada Rabu dini hari, 17 April 2024.
Doa dan Pelepasan Terakhir AD Pirous di ITB
Raihan menuturkan, jenazah ayahnya akan dibawa ke rumah duka yang terletak di Serambi Pirous, Jalan Bukit Pakar Timur II, Nomor 111 Bandung. Salat jenazah akan digelar di Masjid Salman ITB pada pukul 09.00 dan selanjutnya diadakan upacara pelepasan jenazah di Aula Timur ITB satu jam kemudian. Nantinya, pendiri studio seni dan desain bernama Decenta dan Rumah Seni Serambi Pirous itu akan dimakamkan pada hari ini di pemakaman keluarga di TPU Cibarunai Bandung pukul 11.00.
Penghargaan dan Satyalancana milik A.D Pirous
Ada banyak karya-karya AD Pirous yang mendapatkan penghargaan baik nasional hingga internasional. Mendiang pernah mendapatkan penghargaan pertama kali sebagai Karya Cetak Terbaik dalam Art Show Naples, New York, Amerika Serikat pada 1970 lalu.
Ia juga pernah menyabet gelar Lukisan Terbaik untuk karyanya dalam Pameran Biennale I dan II oleh Dewan Kesenian Jakarta di dua tahun yang berbeda yaitu 1974 dan 1976. Ia juga pernah meraih medali perak dari Kementerian Luar Negeri Republik Korea pada 1984. Dan juga mendapatkan Satyalancana oleh Presiden Republik Indonesia pada 2002 lalu, yang saat itu dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
Bulan lalu, Grey Art Gallery Bandung menggelar pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit yang berlangsung sejak 15 Maret hingga 14 April 2024. Di dalam galeri yang berada di Jalan Braga itu panitia memajang 85 karya buatan 75 orang seniman. Di antara karya seni yang dipamerkan itu, ada dua lukisan AD Pirous.
Karya AD Pirous ini yang termahal, masing-masing berharga Rp 275 juta. Lukisan berjudul 'Ya Allah, Dikaulah yang Maha Tahu' buatan 2021, terbentang pada kanvas berukuran 145 x 115 sentimeter dengan menggunakan cat akrilik. Sebuah lagi karyanya dengan cat akrilik berjudul 'Pulanglah ke Syurgaku/ Return to My Heaven' buatan 2014 pada kanvas berukuran 135 x 120 sentimeter.
Pilihan Editor: Pameran Bersama AD Pirous, Seniman Muda Bandung Garap Tema Mengembara