TEMPO.CO, Jakarta - Pasha meluncurkan album solo berjudul Di Atas Langit pada Senin, 21 September 2020. Ini adalah karya solo pertama dari pria bernama lengkap Sigit Purnomo Said yang menjadi pentolan band Ungu.
Tak hanya menjadi album yang membuktikan eksistensi pribadi tanpa iringan band Ungu, pada album ini Pasha mengatakan menggandeng musikus dari Palu, Sulawesi Tengah, daerah tempat dia menjabat sebagai wakil wali kota periode 2016 -2021. "Di album ini saya punya misi lain, yakni membantu mengangkat musikus daerah dan itu memberikan nuansa yang berbeda," ucap Pasha dalam peluncuran album secara virtual.
Baca Juga:
Album Di Atas Langit terdiri dari delapan lagu. Tiga lagu di antaranya ditulis oleh Pasha, dan sisanya ditulis oleh musikus asal Kota Palu, Veki Vische. Delapan lagu itu berjudul Cinta Sendiri, Dari yang Terdalam, Di Atas Langit, Luka Lama, Perasaanku, Rindu Ini, Sumpah Demi Apa, dan Cerita Engkau dan Aku.
Pasha
Lagu Sumpah Demi Apa menjadi single pertama Pasha sebagai solois. Lagu mellow ini diciptakan oleh Veki Vische dan didominasi permainan piano oleh musikus Palu bernama Ivan Sanusi. "Lagu ini menceritakan rasa cinta seseorang tapi yang dicinta tak kunjung memberikan jawaban," kata Pasha. Selain Veki Fischer, ada pianis asal Ivan Sanusi
Pasha berharap karya album musik solonya ini menjadi wujud kehadirannya di dunia hiburan, sekaligus pengobat rindu masyarakat. "Saya melihat responsnya begitu bagus di media sosial. Dari emak-emak sampai anak SMP mendukung," ucap dia. "Saya ingin teman-teman pendengar musik Pasha di album solo memberikan penilaian. Saya butuh masukan, kritik."
Gitaris Ungu, Enda mengatakan band Ungu mendukung album solo Pasha ini. "Di album ini memang tidak ada andil dari personel Ungu. Sekarang harus Pasha sendiri supaya 'Pasha-nya' keluar," kata pria bernama lengkap Franco Wellyjat Medjaya Kusumah, ini. "Original Pasha muncul. Keren dan sukses buat Pasha."