TEMPO.CO, Kuwait City - Kuwait National Cinema Company memutuskan untuk melarang penayangan film "Beauty and the Beast," meski penayangan perdananya sudah digelar.
Film "Beauty and the Beast" dirilis di negara Teluk konservatif itu pada Kamis, 23 Maret 2017, tapi perusahaan swasta itu menariknya empat hari kemudian untuk meninjau kontennya. "Para pelanggan yang terhormat: Kami ingin memberi tahu Anda bahwa manajemen Kuwait National Cinema Company memutuskan untuk melarang film 'Beauty and the Beast'," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan di akun Twitter resminya pada Selasa, 21 Maret 2017.
Baca juga: Disensor, Disney Tolak Putar Film Beauty and the Beast di Malaysia
Keputusan itu "sejalan dengan tanggung jawab dan prinsip-prinsip perusahaan pada pelanggan belia," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Sehari sebelumnya perusahaan itu mencuit bahwa mereka memutuskan untuk menangguhkan penayangan film untuk meninjau kontennya. "Beauty and the Beast" dikritik di beberapa negara Muslim, karena memuat "adegan gay", tapi Disney mengatakan bahwa film itu akan dirilis di negara mayoritas Muslim Malaysia tanpa disensor.
Dibintangi oleh aktris "Harry Potter" Emma Watson, film tersebut menimbulkan kegusaran di kalangan kelompok agama di seluruh dunia, karena menggambarkan Le Fou, tangan kanan tokoh antagonis Gaston, sebagai pria gay -- menjadikannya sebagai karakter gay pertama di Disney.
Terlepas dari kontroversi "adegan gay", film itu mengguncang rekor box office pada akhir pekan penayangan perdananya, meraup ASD 175,7 juta di Amerika Utara dan total ASD 357 juta menurut data industri pada Senin, 20 Maret 2017. *
ANTARA