TEMPO.CO, Jakarta - Limbah botol mengantar seorang musikus Bandung, Agung Pramudya Wijaya, meraih gelar masternya pada Program Pascasarjana di Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI), Bandung. Pemain bas band Cherry Bombshell in menampilkan pertunjukan musik botol berjudul Suara Limbah, yang dilanjutkan dengan sidang tesisnya pada Kamis malam, 8 September 2016.
Tak sia-sia usaha seniman 42 tahun itu. Dia diganjar nilai yang memuaskan. “Lulus dengan nilai 4 dari skala 4,” katanya kepada Tempo, Jumat pagi, 9 September 2016.
Pertunjukan musik itu digelar di gedung pertunjukan Dewi Asri, kampus ISBI, Bandung. Botol-botol bertebaran di lantai kayu, sebagian dijejerkan membentuk seperti pagar. Botol lainnya digantung sebagai tudung lampu dan selebihnya dipakai sebagai instrumen musik.
Botol-botol itu beragam ukuran, bentuk, serta warna. Barang limbah tersebut berbahan gelas dan plastik. Bersama lima pemain perkusi yang dinamakan band Muslim Akronim dari Musik Limbah, Agung menyuguhkan enam komposisi lagu selama sekitar setengah jam. “Ini adalah bentuk kepedulian kami untuk pelestarian lingkungan dengan merancang dan membuat sendiri alat musik dari limbah botol,” ujar staf pengajar desain produk Institut Teknologi Nasional Bandung itu.
Seorang dosen pembimbing, Suhendi Aprianto, mengatakan Agung harus berjuang keras dalam pengajuan tesis ini. Sempat terjadi perdebatan panjang sepanjang semester pertama 2014. “Karena latar belakang dia yang dari kriya ke seni pertunjukan,” tuturnya di sela pertunjukan.
Tetap berkukuh dengan rencana tesisnya itu, sikap dosen mencair setelah Agung menunjukkan gagasan hingga komposisi musik limbah botol. Menurut Suhendi, mahasiswanya itu punya tiga peran dalam ujian tersebut.
Peran itu adalah menyajikan gagasan kreatif dari botol bekas yang selama ini menjadi masalah limbah hingga menjadi komposer dengan hasil komposisi yang menarik. “Ini sebuah lompatan jauh dan akan jadi model ke depan untuk karya setingkat mahasiswa pascasarjana supaya tidak hanya mengeksplorasi bunyi dan komposisi musik,” ujarnya.
ANWAR SISWADI