TEMPO.CO, Los Angeles - Pengacara-pengacara yang mewakili CBS dan Paramount Studio menggugat Axanar Productions, perusahaan yang dibentuk oleh kelompok penggemar yang berencana membuat film fanfiction (film fiksi yang dibuat fan menggunakan karakter-karakter asli) dengan kualitas profesional.
Gugatan itu terkait dengan pelanggaran hak cipta. “Pekerjaan Axanar ini dimaksudkan sebagai produksi berkualitas profesional, yang tanpa malu mengambil kekayaan intelektual Paramount dan CBS serta membuatnya supaya ‘terlihat sebagai film Star Trek yang sesungguhnya,” kata CBS dan Paramount dalam gugatannya, Senin, 29 Desember 2015.
Tahun 2014, Axanar memproduksi film 20 menit Prelude To Axanar, yang berkisah tentang pemimpin Starfleet yang pensiun berbicara tentang pengalaman mereka dalam Perang Empat Tahun, perang antara Federasi dan Klingon dalam jagat Star Trek sebelum kisah seri aslinya dimulai. Axanar sendiri berencana membuat film lebih panjang untuk tayang pada 2016. Film ini rencananya mengikuti kisah pahlawan Kapten Kirk, Garth of Izar. Produksinya akan didanai lewat Kickstarter dan Indiegogo yang mengumpulkan dana produksi lebih dari US$ 1,1 juta dari fan.
Film spin-off Star Trek telah banyak diproduksi para fan dan pihak amatir selama bertahun-tahun. CBS dan Paramount mendorong antusiasme tersebut. Namun sepertinya standar produksi film Axanar semakin dekat dengan standar produksi aslinya. Dalam gugatannya, CBS dan Paramount menekankan berencana merilis film Star Trek baru pada 2016 (Star Trek Beyond) dan serial televisi baru Star Trek pada Januari 2017.
Pengacara untuk CBS dan Paramount juga menggugat produser dan penulis Axanar, Alec Peters, dan 20 orang lainnya atas, penggunaan unsur-unsur hak cipta Star Trek yang tak terhitung, termasuk jagat, karakter, spesies, dan tema. Axanar pernah mengabarkan bahwa filmnya dibuat oleh pembuat film profesional, yang beberapa di antaranya bekerja untuk Star Trek. Hal itu seperti dikutip dari The Hollywood Reporters.
Agustus lalu, Peters juga mengatakan kepada The Wrap, dia telah bertemu dengan pihak CBS dan jaringan itu mengatakan tak boleh mengambil keuntungan finansial dari proyek itu. Namun CBS mengatakan kepada The Wrap, “jaringan tidak berhak memberikan sanksi atau lisensi pada proyek ini dengan cara apa pun dan ini telah dikomunikasikan kepada mereka yang terlibat.” Lalu melanjutkan, "Kami terus menolak usaha komersial profesional perdagangan dari hak milik kami dan sedang mempertimbangkan pilihan lebih lanjut untuk melindungi hak-hak ini.”
Pada situs Axanar, perusahaan ini menekankan bahwa mereka merupakan proyek independen yang menggunakan hak kekayaan intelektual CBS dalam provisi bahwa Axanar nonkomersial. “Kami tidak pernah menagih biaya untuk apa pun. Kami tidak menjual film, DVD/kopi Blue-ray, t-shirts, atau apa pun yang menggunakan hak intelektual properti.”
“Perusahaan ini ingin membuat sesuatu yang spektakuler sehingga layak mendapatkan resume untuk pekerja-pekerja kami dalam industri ini.”
Juru bicara Axanar mengatakan mereka sedang dalam tahapan mereview gugatan dari CBS dan Paramount. Axanar akan berkomentar setelah berbicara dengan pengacara perusahaan. Selain gugatan pelanggaran hak cipta, CBS dan Paramount menuntut ganti rugi sebesar US$ 150 ribu untuk setiap hak kekayaan intelektual yang dilanggar dari Prelude to Axanar. Mereka juga menuntut Axanar menghentikan produksi dan distribusi untuk film yang tayang pada 2016 itu.
“Star Trek adalah franchise berharga yang terus diproduksi CBS dan Paramount untuk penggemarnya,” kata juru bicara CBS kepada Arstechnica. “Produser Axanar yang membuat Star Trek ini menggambarkan diri mereka sebagai independen profesional film Star Trek. Aktivitas mereka jelas melanggar hak cipta Star Trek yang akan terus kami lindungi.”
The Wrap | The Hollywood Reporters | Arstechnica | Amandra