TEMPO.CO, Denpasar – Seniman Candra Malik menjadikan akhir 2015 sebagai momentum berkreasi dengan seniman Bali. Rabu besok, 30 Desember 2015, dia akan menggelar pertunjukan kolaborasi bersama penyair Wayan Jengki Sunarta di Komunitas Rumah Sanur, Bali. Sejumlah repertoar world music akan dimainkan secara akustik dengan padu-padan musik tradisional Bali oleh Midulanka Band. Acara ini merupakan jam session: mempertemukan puisi, musik, dan lagu.
"Saya berjumpa dengan Jengki di Mataram dalam sebuah pertunjukan musik. Lalu, terpetik ide untuk mengadakan acara ini," kata Candra, Selasa, 29 Desember 2015. Ide dasarnya, kata dia, merangkul para seniman dan budayawan untuk berdialektika dan berproses bersama. Dia berharap kantong-kantong seni dan budaya terus muncul di berbagai daerah, termasuk Bali. "Tidak hanya melalui acara ini, tapi juga melalui kesadaran bersama yang terus kita bangun," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Wayan Jengki Sunarta mengungkapkan kegembiraannya. "Suatu kehormatan bisa mendampingi Gus Can di Bali dalam acara akhir tahun," katanya. Jengki akan membacakan sejumlah puisinya yang bertema kritik sosial dan ekologi. Pembacaan ini akan diiringi musikalisasi puisi oleh Minladunka Band.
Jenki merupakan sastrawan Bali yang telah menerbitkan sejumlah karya. Antara lain 4 buku kumpulan puisi (Pada Lingkar Putingmu, Malam Cinta, Impian Usai, dan Pekarangan Tubuhku), 3 buku kumpulan cerpen (Cakra Punarbhawa, Purnama di Atas Pura, dan Perempuan yang Mengawini Keris), serta sebuah novel berjudul Magening.
Pada tahun-tahun sebelumnya, selain dengan Iwan Fals dan Slank, Candra Malik telah mencatatkan kolaborasi apik dengan para maestro, baik dalam albumnya yang berjudul Kidung Sufi maupun pertunjukan musik. Antara lain dengan KH Mustafa Bisri (Gus Mus) dan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun), yang khusus membacakan puisi mereka untuk album tersebut.
ROFIQI HASAN