TEMPO Interaktif, Jakarta - Musisi Yogyakarta, Memet Chairul Slamet, akan mementaskan repertoar terbarunya, "Menunggu Batu Bernyanyi", di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (26/4) pekan depan. Setelah mengolah musik air dalam pertunjukan "Water 'n I" pada 2009, kali ini Memet akan mengolah musik batu.
Sumber bunyinya berasal dari beragam batuan. "Serpihan batu di tangan Mas Memet dapat diolah menjadi susunan ritmis serta dinamis, layaknya bermain dengan alat konvensional. Komposisi bebatuan tersebut benar-benar bernyanyi, penataan wilayah register suara cukup harmonis sehingga akrab dengan indra dengar penonton pada umumnya. Hasil komposisi bunyi batu juga menciptakan atmosfer tersendiri jika dinikmati secara rinci, kita akan menemukan ruang baru dalam sebuah ruang bunyi," demikian pernyataan pers yang dikeluarkan Cipta Sinergi Estetika Pro, manajemen pementasan ini.
Pertunjukan ini akan dimainkan Gangsadewa, kelompok ansamble musik yang didirikan Memet, yang telah beberapa kali menjadi duta Indonesia ke mancanegara memperkenalkan kekayaan musik Nusantara. Sebanyak 11 karya Memet akan dimainkan selama 1,5 jam dan diiringi tarian Agung Gunawan.
Memet adalah musisi kelahiran Bangkalan, Madura, 16 Januari 1958. Alumni Institut Seni Indonesia Yogyakarta ini memiliki spesialisasi alat tiup, terutama flute. Kini dia mengajar di Jurusan Musik di almamaternya dan menjadi pimpinan Indonesian Wind Orkestra.
iwank
Tim Produksi Cipta Sinergi Estetika Pro
Project officer : Herman WK S.Sn
Secretary : Putri Irawan
Art Director : Agung Gunawan
Road Manager : Sekartaji Ayu
Kord Equipment : Heriyana
Multimedia : Agung wide
Operator Musik : Gigih