Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Membingkai Komik  

image-gnews
Pameran Komik & Workshop Simon Hureau di Centre Culturel Francais, Jakarta. Sketsa komik ini, dibuat setelah melakukan perjalanan pertama ke Indonesia tahun 2006. Jakarta (09/02/11) TEMPO/ JACKY RACHMANSYAH.
Pameran Komik & Workshop Simon Hureau di Centre Culturel Francais, Jakarta. Sketsa komik ini, dibuat setelah melakukan perjalanan pertama ke Indonesia tahun 2006. Jakarta (09/02/11) TEMPO/ JACKY RACHMANSYAH.
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pria Prancis ini tak pernah mengira bahwa Indonesia jauh lebih eksotis ketimbang apa yang ia ketahui. Selama ini Indonesia yang ia kenal adalah tempat dengan banyak gunung berapi.

Sekitar lima tahun lalu, Simon Hureau--pemuda Prancis yang juga komikus--melakukan perjalanannya ke Bali dan Yogyakarta. Lelaki berkaca mata bundar itu menorehkan momen-momen menarik selama perjalanannya dalam halaman komik ataupun karikatur. Karya Simon tersebut kini tengah dipamerkan di Pusat Kebudayaan Prancis (CCF) Jakarta, hingga 12 Februari nanti. Setelah itu, pameran tersebut juga akan diselenggarakan di Surabaya dan Bali.

Pameran bertajuk Fragments itu sepertinya tepat mewakili karya yang ditampilkan. Simon menjajar beberapa kisah pendek pada halaman-halaman komik. Tidak tuntas memang, tapi cukup mewakili bangunan cerita.

Yang menarik dalam pameran ini adalah bagaimana kita melihat persepsi komikus Prancis itu terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Bagaimana ia memindahkan momen yang, menurut dia, menarik ke bidang gambar dan menyusunnya dalam bagan cerita.

Kita akan melihat 10 halaman komik Simon berjudul La Fracassee Insouciante, yang diterbitkan untuk komik Formol. Ini bercerita tentang kenangan Simon akan pantai Sanur di Bali yang, menurut dia, sangat istimewa. Simon menempatkan sosok dirinya dalam cerita itu. Ia bersama seorang wanita menikmati pantai yang indah, mengagumi perahu-perahu nelayan, hingga menangkap obyek ritual upacara keagamaan di sana.

Simon menggambarkannya dengan detail. Bahkan pedagang asongan ia visualisasi dengan cermat. Ada merek rokok tertulis di kotak asongan itu.

Banyak momen di Bali yang ia visualisasi, termasuk suasana jalan raya dengan berbagai ragam tikungannya. Pada Attentifs Ensemble (Details de La Circulation Balinaise), misalnya, Simon memperlihatkan patung berbentuk polisi di tengah-tengah perempatan besar. Menurut Simon, pemandangan itu tak ia temukan di negaranya.

Lalu ada halaman komik berjudul Les Joujous Jes Fideles, yang bercerita tentang kumbang. Dua halaman itu memperlihatkan bagaimana turis dan wanita Bali memperlakukan serangga kecil itu. Turis asing menjerit-jerit tak keruan karena gaunnya dihinggapi binatang kecil tersebut. Lain halnya dengan wanita Bali, mereka memperlakukan kumbang itu dengan sangat akrab, menjadikannya benda mainan.

Simon sangat cermat menangkap segala sesuatu. Ia menggambarkan dengan detail bentuk sesajian yang bertebaran di sepanjang jalan atau di setiap sudut Bali.

Bahkan, ketika ia berada di Yogyakarta, dalam gambarnya ia memvisualisasi seorang wanita tua yang sedang menggendong bakul. "Dia sosok yang mengagetkan dan mengagumkan. Image-nya menjadi ikon baru bagi saya. Sangat menarik," ujar Simon.

La Vieille, begitulah ia memberi judul gambar wanita tua buruh gendong itu. Wajah rapuh dengan kerut kisut, berbaju kebaya lusuh. Wanita sepuh itu tak beralas kaki dan menenteng keranjang dari anyaman pandan.

Setiap benda yang digambarkan selalu diberi keterangan oleh Simon. Misalnya gambar gerobak nasi goreng. Seperti yang pernah kita lihat pada kartun yang dibuat oleh Benny dan Mice dalam seri 100 Tokoh Jakarta, Simon menggambar penjaja nasi goreng beserta gerobak dan isinya yang dibubuhi keterangan gambar di sana-sini. Atau, kita lihat gambar gerobak angkringan yang dibuat olehnya. Lengkap dengan segala jajanannya. Kedua gambar tersebut diberinya judul Warung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simon juga menyajikan gambar alat transportasi seperti becak dan andong. Bahkan ia juga memvisualisasi Pasar Burung Ngasem, Yogyakarta, dengan Le Marche Aux Oiseaux.

Boleh dibilang, karya-karya Simon menunjukkan tingkat detail yang tinggi. Torehan garis yang membentuk image sangat kuat. Tak mengherankan jika ia mengagumi komikus lain, seperti Daniel Clowes, Julie Doucet, Chris Ware, ataupun Charles Burns. Ekspresi mereka menangkap sebuah benda sangat cermat.

Selain perjalanan Simon ke Bali dan Yogyakarta, dalam pameran tersebut ditampilkan beberapa bagian halaman komik yang telah dipublikasikan. Hanya seluruh percakapan dalam cerita komik itu ditulis dalam bahasa Prancis tanpa terjemahan. Tapi tidak mengapa, toh konsistensi ini akan menjaga orisinalitas.

Pengumpul Kecoa

Komikus Simon Hureau, yang pernah meraih penghargaan dalam Festival Angouleme lewat kumpulan komik berjudul Palace, tak pernah meninggalkan buku harian dalam setiap perjalanannya. Ketika melihat buku bersampul hitam itu, jangan dibayangkan penuh berisi huruf dan tulisan, tapi justru kumpulan gambar. "Saya lebih bisa bercerita dengan gambar dibanding tulisan," ujar Simon.

Tiap melihat ikon yang menarik, ia langsung menggambarnya dalam buku harian itu. Dalam halaman gambar sesaji Bali, misalnya, ia sampai harus menempelkan ujung hiasan janur yang menjadi tempat sesajian itu. "Bentuknya unik," katanya.

Bahkan kecoa, bangkai tikus, kadal, cicak, ataupun ular, yang sudah dipipihkan dan dikeringkan, ikut menjejali halaman buku hariannya. "Saya tidak jijik. Justru ini menarik bagi saya," ujarnya berseloroh.

Boleh jadi, begitulah cara dia menjaga detail dalam gambar. Atau, itu bisa jadi kenang-kenangan indah baginya. Ah, ada-ada saja.

ISMI WAHID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Siksa Neraka Ditayangkan di Netflix, Para Pemeran dan Sinopsisnya

7 hari lalu

Siksa Neraka. netflix.com
Siksa Neraka Ditayangkan di Netflix, Para Pemeran dan Sinopsisnya

Sejak 25 April 2024, Netflix mulai menanyangkan film Siksa Neraka


Faza Meonk dan Mice Misrad Rilis Buku Komik Proposal dari Rakyat, Bahas Fenomena Politik

42 hari lalu

Kreator Si Juki, Faza Meonk (dari kiri) dan Mice Misrad (sebelahnya) merilis buku Proposal dari Rakyat di Conectoon, MBloc Space, Jakarta Selatan pada Sabtu, 23 Maret 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati.
Faza Meonk dan Mice Misrad Rilis Buku Komik Proposal dari Rakyat, Bahas Fenomena Politik

Faza Meonk dan Mice Misrad berkolaborasi membuat buku komik, Proposal dari Rakyat, angkat fenomena politik.


Film Live Action Popeye akan Dikembangkan

47 hari lalu

telegraph.co.uk
Film Live Action Popeye akan Dikembangkan

Kartun pelaut populer Popeye dikabarkan sedang dalam tahap pengembangan untuk diadaptasi menjadi live action


Akira Toriyama Meninggal, Simak Perjalanan Karier Mangaka Dragon Ball Ini

58 hari lalu

Akira Toriyama. EPA-EFE/JIJI PRESS JAPAN
Akira Toriyama Meninggal, Simak Perjalanan Karier Mangaka Dragon Ball Ini

Meskipun mulanya kurang antusiasme, tetapi ketika Akira Toriyama merilis Dragon Ball sekuel kedua, popularitas seri ini meningkat


Film Siksa Kubur Karya Joko Anwar Tayang Lebaran 2024, Tema yang Pernah Favorit dalam Komik Era 1980-an

59 hari lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Film Siksa Kubur Karya Joko Anwar Tayang Lebaran 2024, Tema yang Pernah Favorit dalam Komik Era 1980-an

Film Siksa Kubur merupakan kartya Joko Anwar ke-10. Tema ini pernah merakyat pada era 1980-an, komiknya dulu dijual seharga Rp 200.


Sesungguhnya Usia Mickey Mouse 94 Tahun, Ini Kisah Pertama Dikenalkan ke Dunia

15 Januari 2024

Serial terbaru The Wonderful Winter of Mickey Mouse. dok.Disney
Sesungguhnya Usia Mickey Mouse 94 Tahun, Ini Kisah Pertama Dikenalkan ke Dunia

Pada 13 Januari 1930, komik strip Mickey Mouse pertama kali diterbitkan di surat kabar dan mengantarkan Walt Disney ke masa kejayaan.


Komik Smurf Diperkenalkan Pertama Kali pada 23 Oktober 1958

23 Oktober 2023

Smurfs: The Lost Village. Dok. Netflix
Komik Smurf Diperkenalkan Pertama Kali pada 23 Oktober 1958

Smurf tokoh kartun yang diperkenalkan untuk rangkaian seri komik oleh kartunis Belgia Peyo atau Pierre Culliford pada 23 Oktober 1958


Melihat Goresan Komik Gaul Pelajar SMA di Ajang Yogyakarta Komik Weeks 2023

11 Oktober 2023

Sebagian karya dalam Yogyakarta Komik Weeks di Sangkring Art Space 9-18 Oktober 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Melihat Goresan Komik Gaul Pelajar SMA di Ajang Yogyakarta Komik Weeks 2023

Perhelatan seni Yogyakarta Komik Weeks 2023 digelar 9 hingga 18 Oktober 2023 di Galeri Sangkring Art Space Yogyakarta.


Awal Hadirnya Webtoon atau LINE Webtoon, Komik Digital Terpopuler yang Mendunia

29 September 2023

Webtoon The Most Beautiful Moment in Life, Save Me. kpophearts.com
Awal Hadirnya Webtoon atau LINE Webtoon, Komik Digital Terpopuler yang Mendunia

Tidak sedikit orang kini beralih ke komik digital, salah satunya Webtoon atau LINE Webtoon. Namun, tahukah bagaimana awal mulanya mendunia?


Sering Tertukar, Kenali Perbedaan Anime dan Manga

9 September 2023

Ilustrasi komik manga. Crunchyroll.com
Sering Tertukar, Kenali Perbedaan Anime dan Manga

Berikut penjelasan perbedaan antara anime dan manga. Apa yang membedakannya?