TEMPO Interaktif, Jakarta - Tujuh perupa dari sejumlah kota, seperti Bali, Semarang dan Yogyakarta, menggelar pameran bersama di Green Artspace, Cipete, Jakarta Selatan, sejak 22 Januari-20 Februari 2011. Mereka adalah Endro, Galung Wiratmaja, Harry Cahaya, Pasek Kusumawijaya, Putut W. Widodo, Widhi K. Semadi, dan Y. Indra Wahyu.
Karya berjudul Delightful Moment, milik Endro misalnya, melambangkan keindahan alam dalam merahnya bunga-bunga dan merdunya kicauan burung. Fragmen ini lantas digurat dengan teknis kuas yang kabur, melambangkan sebuah kefanaan duniawi, termasuk keindahannya. Ada sentuhan tetesan air di keseluruhan kanvas yang membuat lukisan ini bernuansa tiga dimensi. Masih dalam konsep yang sama, Endro membuat karya lainnya bertajuk Forever By Your Side.
Galung Wiratmaja lebih berfokus pada kritikan berkomposisi abstrak. Ia bicara melalui degredasi cat hijau, bermain di tingkat kecerahan warna. Ada tiga botol berisi cairan hijau muda yang di tuangkan ke permukaan yang hijau pekat. Dua cairan itu tak menyatu, bak mencoba mengawinkan kebiasaan manusia moderen yang ingin serba instan berseberangan dengan proses alami yang umumnya memakan waktu. Karya ini dinamakan Instan Green.
Dua karya Harry Cahaya berjudul Black Adulsa dan Ambivalent Mass menggambarkan bunga dengan daun-daun hijaunya. Di pinggiran kanvas berlumuran cat hitam yang digurat seolah tumpah menetes. Menurut kurator pameran I Wayan Seriyoga Parta, dalam karyanya yang sangat biasa, Harry berusaha menyampaikan tiga siklus kehidupan : lahir-hidup-mati.
Secara kuantitas, pameran yang digawangi tujuh perupa harusnya mampu memberikan imajinasi yang lebih. 12 karya yang disuguhkan agaknya tergolong minim mengingat tema yang diusung begitu luas. Andai pameran ini lebih disesaki dengan karya-karya indah, yang mampu menyenangkan mata pengunjung, niscaya tema “Life Is Amazing” mampu dengan mudah merasuki alam fantasi.
Aguslia Hidayah