Selon Sky adalah satu dari ribuan band pendatang baru yang hendak menjejakkan karirnya di ranah mainstream pasar musik. Banyaknya band yang punya jalan karir mulus telah merangsang mereka untuk ikut bersaing.
Dengan tawaran konsep rock minimalis itu, band asal Lampung ini menawarkan album bertajuk 100% Gengsi. Album mini ini menawarkan lima deret lagu bertajuk 100% Gengsi, Lebih Asyik, Ku Tak Rela, Mati Untukmu, dan Sendiri.
Di awal pembentukannya pada 2004, band ini bernama Seventh Sky. Kiprah mereka boleh dibilang baru dimulai setahun setelahnya dengan terpilih sebagai band perwakilan Lampung yang akan nge-jam bareng Cokelat di salah satu stasiun televisi nasional.
Tahun 2009 mereka mengaku ingin mencoba sesuatu yang baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Apiw (vokal), Karnegie (gitar), Putzi (gitar), Chris (bass), dan Ferdy (drum) meracik sendiri genre musiknya yang mereka namani "crunchy".
“Konsepnya simpel, mudah dan semua orang langsung bisa menangkap apa yang disampaikan, tinggal plug and play saja,” ujar vokais band, Apiw, di Jakarta, pekan lalu.
Menjelang Ramadhan, Way Be Music Indonesia enggan mengulur waktu. Sekali merilis, label ini meluncurkan dua album pendatang baru. Di samping Selon Sky, band asal Cirebon bernama Dhamar band memperkenalkan diri lewat album mini bertajuk Kenalan. Album ini berisi lima lagu, yakni Kenalan, Kau Bukan Jodohku, Biarkan Berlalu, Aku Yang Lemah, dan Sepi Tanpa Kekasih.
Dhamar dalam perbendaharaan kata Jawa Cirebon bermakna "lentera". Maka, band yang digawangi Anan (vokal), Yanu (gitar), Robie (gitar), Sugis (bass), dan Hadi (drum) berharap nama itu membawa dampak positif bagi karir mereka.
Seperti Selon Sky, sejak tahun 2005 Dhamar sudah menjejakkan karir di kancah “bawah tanah”. Band ini pernah nongol dalam ajang festival dan parade band indie. Single hit-nya pun menempatkan mereka pada posisi Top 10 sebagai peringkat wahid di Top 10 Fresh Indie 97.8 MGFM Indramayu selama tiga bulan. Selain itu, Dhamar menjadi peringkat lima besar dalam Djarum Super Contest 2009 di Indramayu.
Aguslia Hidayah