Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pidato Wanda Hamidah Dukung Putusan MK: Kekuasaan Presiden Ada Batasnya, Kekuasaan Rakyat Langgeng

image-gnews
Wanda Hamidah bersama pegiat demokrasi serta Koalisi Masyarakat Sipil di Gedung MK, 22 Agustus 2024. Foto: Bismo Agung
Wanda Hamidah bersama pegiat demokrasi serta Koalisi Masyarakat Sipil di Gedung MK, 22 Agustus 2024. Foto: Bismo Agung
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah aksi massa digelar pada Kamis, 22 Agustus 2024 untuk mengawal Putusan MK mengenai UU Pilkada yang diduga hendak dianulir DPR RI. Salah satunya adalah aksi dari para aktivis bersama akademisi yang berkunjung ke Gedung MK, Jakarta. Bahkan politisi Wanda Hamidah pun turut serta menyampaikan pidato.

Sebelum aksi di depan Gedung DPR RI, Senayan Jakarta bertumpah ruah, sebagian massa aksi dari berbagai elemen masyarakat seperti mahasiswa, aktivis pro demokrasi, akademisi hingga tokoh-tokoh politik terlebih dahulu mendatangi Gedung Mahkamah Konstitusi (MK). 

Mereka nampak membawa karangan bunga mawar dan krisan berwarna merah dan putih. Dalam karangan bunga itu berisi pesan agar MK terus menjaga marwah konstitusi dan mengawal demokrasi Tanah Air.

Selain itu, sepucuk bunga mawar berwarna merah dan putih itu juga diberikan ke Juru Bicara MK Fajar Laksono dan anggota MKMK Yuliandri yang mewakili lembaga negara penegak konstitusi itu.

Setelah diterima, mereka beraudiensi di depan perwakilan MK dan Majelis Kehormatan MK atau MKMK. Politisi dan artis Wanda Hamidah menyampaikan pidato sebagai perwakilan dari dua ratus lebih warga negara yang datang saat itu ke Gedung Mahkamah Konstitusi. 

Ia mengawali pidatonya dengan mengucapkan syukur serta berterimakasih pada MK, "Para Hakim Konstitusi yang mulia. Kami datang ke mari, menemui Anda semua, untuk menyampaikan rasa syukur dan terima kasih. Kurang-lebih  setahun yang lalu, anda, anggota Mahkamah Konstitusi, dinistakan. Lembaga ini diperlakukan hanya sebagai juru stempel murahan. Mahkamah terhormat ini diinfiltrasi   untuk membuka jalan bagi sebuah dinasti —justru di Indonesia yang ditegakkan sebagai sebuah republik dengan darah dan doa." kata Wanda Hamidah di Gedung MK, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024.

Lebih lanjut, Wanda juga mengutip perkataan salah satu penggagas kemerdekaan Indonesia, Soekarno atau Bung Karno. "Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekali pun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat.”

Ia kembali mengucapkan terima kasih pada MK karena menilai tak hanya mengembalikan martabat lembaga tersebut, namun juga hak-hak masyarakat khususnya hak demokratik dalam kompetisi politik.  

Pada Selasa, 20 Agustus lalu, Mahkamah Konstitusi mengeluarkan Putusan Nomor 60/PUU-XXII/2024 yang mengubah ambang batas pencalonan calon kepala dan wakil kepala daerah di Pilkada Serentak 2024. Hal tersebut membuat partai politik atau gabungan partai politik yang tidak memiliki kursi di DPRD Provinsi dapat mendaftarkan calon kepala daerah.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mantan politisi Partai Golkar itu menyebut hak-hak rakyat telah lama dilipat-lipat bahkan politik diubah jadi tempat permainan partai. Ia tak segan menyinggung rahasia umum partai yang melakukan jual beli suara, dukungan hingga integritas.

"Padahal telah jadi rahasia umum, di dalam dan di luar Parlemen, partai-partai telah jadi bunglon — berubah mirip kongsi jual beli: jual beli suara, jual beli dukungan, jual beli integritas," kata Wanda Hamidah. 

Masih belum cukup, Wanda pun mengatakan bahwa politik saat ini tidak lagi memperjuangkan kehidupan rakyat namun dijadikan medan perdagangan. Kali ini ia menambahkan kutipan pernyataan dari Bung Hatta, "Betapa menyedihkan. Bung Hatta, guru bangsa dan guru kita semua, pernah berkata: Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman, namun tidak jujur itu sulit diperbaiki.”

"Elite politik kita, para juragan parpol besar dan kecil, telah mempersulit perbaikan perilaku yang tidak jujur. Apalagi ketika mereka kian berkuasa. Apalagi ketika mereka bersekongkol dalam sebuah kartel politik keculasan," ujar Wanda. 

Aktivisis 98 itu berujar bahwa para Hakim MK saat ini telah berdiri di depan untuk melawan serta mengembalikan demokrasi menjadi percaturan para demos. Hal itulah, ucap Wanda, yang mendasari kedatangannya bersama massa aksi ke Gedung MK untuk mengucapkan terima kasih. "Semoga demokrasi tidak ditipu lagi, Merdeka! Terima kasih," kata dia. 

NI MADE SUKMASARI  | NOVALI PANJI NUGROHO

Pilihan Editor: Tak Ingin Berada di Sisi Sejarah yang Salah, Wanda Hamidah Nyatakan hengkang dari Golkar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies Baswedan Berkunjung ke Tokyo hingga Tak Jawab Soal Kemungkinan Gabung Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Foto: Anies Baswedan (YouTube Anies Baswedan)
Anies Baswedan Berkunjung ke Tokyo hingga Tak Jawab Soal Kemungkinan Gabung Kabinet Prabowo

Anies Baswedan enggan menjawab saat ditanya apakah dirinya bakal bergabung dengan kabinet bentukan Presiden terpilih Prabowo Subianto.


KPU Diminta Segera Buat Aturan Teknis Kampanye Calon Kepala Daerah di Kampus

11 jam lalu

Eks Ketua KPU Ilham Saputra TEMPO/M Taufan Rengganis
KPU Diminta Segera Buat Aturan Teknis Kampanye Calon Kepala Daerah di Kampus

KPU harus segera membuat peraturan mengenai aturan teknis kampanye di kampus itu untuk menindaklanjuti Putusan MK Nomor 69/PUU-XXII/2024.


Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

11 jam lalu

Aaron Bushnell, prajurit Angkatan Udara AS membakar diri di luar Kedubes Israel di Washington DC.
Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza


Gembar-gembor Prabowo-Gibran Buat Kabinet Zaken, Bukan Hal Baru dalam Sejarah Indonesia

13 jam lalu

Jajaran Menteri Kabinet Djuanda berfoto bersama Presiden Sukarno. Wikipedia
Gembar-gembor Prabowo-Gibran Buat Kabinet Zaken, Bukan Hal Baru dalam Sejarah Indonesia

Kabinet Zaken yang digembar-gemborkan Prabowo-Gibran bukanlah yang pertama di negeri ini, pada zaman Sukarno beberapa kabinet zaken pernah dibentuk.


Pengamat dan Pakar Dukung Anies Baswedan Dirikan Partai Politik

19 jam lalu

Foto: Anies Baswedan (YouTube Anies Baswedan)
Pengamat dan Pakar Dukung Anies Baswedan Dirikan Partai Politik

Anies Baswedan berencana mendirikan parpol setelah gagal mendapat dukungan di Pilkada 2024. Pengamat dan pakar beri dukungan.


Sambut Wacana Anies Bikin Partai, Refly Harun Sebut Parpol saat Ini Gagal Hadirkan Demokrasi

1 hari lalu

Pakar hukum tata negara, Refly Harun ditemui saat acara deklarasi dukungan dari relawan simpul Anies, terhadap Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. Tempo/Novali Panji
Sambut Wacana Anies Bikin Partai, Refly Harun Sebut Parpol saat Ini Gagal Hadirkan Demokrasi

Refly Harun menuding partai politik yang saat ini berdiri di Indonesia, telah gagal dalam menghadirkan demokrasi di internal partainya.


Refly Harun: Sekarang Momentum Anies Bikin Partai Politik

2 hari lalu

Pakar hukum tata negara, Refly Harun ditemui saat acara deklarasi dukungan dari relawan simpul Anies, terhadap Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. Tempo/Novali Panji
Refly Harun: Sekarang Momentum Anies Bikin Partai Politik

Refly menyebut Anies punya momentum untuk mendirikan partai politik karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih disukai oleh masyarakat


Aysenur Ezgi Eygi yang Ditembak Mati Israel di Tepi Barat Dimakamkan Hari Ini di Turki

2 hari lalu

Aysenur Ezgi Eygi di Seattle, Washington, 8 Juni  2024. International Solidarity Movement/Handout via REUTERS
Aysenur Ezgi Eygi yang Ditembak Mati Israel di Tepi Barat Dimakamkan Hari Ini di Turki

Para pelayat berkumpul di barat daya Turki pada Sabtu 14 September 2024 untuk menghadiri pemakaman Aysenur Ezgi Eygi


Anies Baswedan Berencana Dirikan Partai, Pengamat: Contohlah Megawati

2 hari lalu

Anies Baswedan berpamitan dan meminta restu kepada ibunda, Aliyah Rasyid Baswedan, di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sebelum berangkat ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 26 Agustus 2024. Istimewa
Anies Baswedan Berencana Dirikan Partai, Pengamat: Contohlah Megawati

Anies Baswedan berencana mendirikan partai politik setelah gagal mendapat dukungan di Pilkada 2024.


Kata Pengamat soal Tantangan Anies Baswedan Mau Dirikan Partai Politik

2 hari lalu

Anies Baswedan menghadiri forum bersama mahasiswa dalam tajuk Anies Baswedan Kembali ke Jogja yang digelar di Pendopo Wisma Kagama, kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Senin 9 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kata Pengamat soal Tantangan Anies Baswedan Mau Dirikan Partai Politik

Pengamat menjelaskan sejumlah tantangan bagi Anies Baswedan dalam mendirikan partai politik.