Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

image-gnews
Film Darah dan Doa karya Usmar Ismail. wikipedia
Film Darah dan Doa karya Usmar Ismail. wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 30 Maret, Indonesia merayakan Hari Film Nasional (HFN) untuk mendorong produksi film-film dari tanah air. Peringatan hari film nasional ini dikaitkan dengan momentum pengambilan gambar film Darah dan Doa pada 30 Maret 1950. Sebagai film pertama buatan orang Indonesia, momentum syuting itu disepakati menjadi langkah pertama perfileman Indonesia.     

Film ini merupakan film lokal pertama yang disutradarai dan diproduksi oleh Perusahaan Film Nasional Indonesia (Perfini), yang didirikan oleh Usmar Ismail. Oleh karena itu, 30 Maret diperingati sebagai Hari Film Nasional.

Sebelumnya, pada 11 Oktober 1962, Konferensi Dewan Film Nasional dengan Organisasi Pefilman menetapkan 30 Maret sebagai Hari Film Nasional, yang kemudian dikukuhkan oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1999 pada masa pemerintahan Presiden BJ Habibie.

Film lokal pertama sebenarnya bukan Darah dan Doa, melainkan Loetoeng Kasaroeng pada 1926 yang disutradarai oleh G. Kruger dan L. Hueveldorp dari Belanda, dan Lily Van Shanghai pada 1928 yang digarap oleh orang Cina. Meskipun menggunakan aktor Indonesia, kedua film ini mencerminkan dominasi Belanda dan Cina dalam ceritanya.

Pada era Jepang masuk ke Indonesia pada 1940-an, film yang boleh ditayangkan adalah yang berkaitan dengan perpolitikan Jepang atau film lama Indonesia, karena film dijadikan alat propaganda politik oleh penjajah.

Industri film Indonesia mulai bangkit setelah kemerdekaan, terutama dengan diproduksinya Darah dan Doa oleh Usmar Ismail pada 1950. Pada tahun berikutnya, bioskop megah Metropole didirikan, dan Persatuan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia serta Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GAPEBI) terbentuk pada 1955, yang kemudian menjadi Gabungan Bioskop Seluruh Indonesia (GABSI).

Sinopsis Darah dan Doa

Film Darah dan Doa atau Long March of Siliwangi dirilis pada 1 September 1950. Film ini mengisahkan perjalanan pulang prajurit Divisi Siliwangi yang dipimpin oleh Kapten Sudarto (diperankan oleh Del Juzar) dari Jogjakarta ke Jawa Barat. Selama perjalanan, mereka menghadapi tantangan tidak hanya dari penjajah Belanda tetapi juga dari para pemberontak di daerah tersebut.

Karakter Kapten Sudarto dalam film ini digambarkan sebagai seseorang yang ragu-ragu dalam mengambil keputusan, terutama setelah kehilangan anaknya akibat revolusi. Film ini lebih menekankan sisi manusiawi Sudarto yang penuh dengan kelemahan, termasuk pengkhianatan.

Selain itu, Sudarto terlibat dalam perselingkuhan dengan dua perempuan: seorang perempuan keturunan Jerman dan Widya, seorang perawat, meskipun Sudarto sudah memiliki istri. Film tersebut berakhir dengan kematian Sudarto akibat ditembak oleh anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), sebuah organisasi yang pernah ia lawan dalam pemberontakan di Madiun pada 1948. Sudarto sebenarnya menentang operasi penumpasan di Madiun karena ia menganggapnya sebagai perang melawan bangsanya sendiri.

ANANDA BINTANG | MOHAMMAD HATTA MUARABAGJA | DELFI ANA HARAHAP

Pilihan Editor: Nominasi Film Pilihan Tempo, Budi Pekerti Soroti Cancel Culture dan Cyberbullying  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

6 jam lalu

Rio Reifan sudah 4 kali tertangkap dalam kasus narkoba. Pada 8 Januari 2015, Rio pertama kali ditangkap karena kedapatan bertransaksi sabu. Rio kembali mendekam di penjara setelah berpesta sabu di tempat hiburan malam di Bekasi pada 13 Agustus 2017. Rio kembali ditangkap polisi pada 13 Agustus 2019 dengan barang bukti 0,0129 gram sabu. Paling anyar, Rio kembali ditangkap polisi karena kembali menggunakan narkoba pada Senin malam, 19 April 2021. TEMPO
Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

Polres Metro Jakarta Barat menangkap aktor Rio Reifan dalam kasus penyalagunaan narkotika di kediamannya di Jakarta Barat pada Jumat, 26 April 2024.


Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

2 hari lalu

Glenn Fredly The Movie. Dok. Poplicist Publicist
Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024


Kang Dong Won Membintangi Film The Plot, Simak Sinopsisnya

3 hari lalu

Kang Dong Won. (Soompi)
Kang Dong Won Membintangi Film The Plot, Simak Sinopsisnya

The Plot yang dibintangi Kang Dong Won dijadwalkan tayang perdana di bioskop Korea Selatan pada 29 Mei 2024


Ryan Gosling Menyebut Keluarganya Sebagai Bintang Utara, Apa Artinya?

3 hari lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Ryan Gosling Menyebut Keluarganya Sebagai Bintang Utara, Apa Artinya?

Aktor Ryan Gosling, pemeran dalam film The Fall Guy (2024) dan Barbie (2023) menjuluki Eva Mendes dan putrinya sebagai bintang utara


The Fall Guy Tayang, Mengenal 2 Pemeran Utama Film Ini

3 hari lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
The Fall Guy Tayang, Mengenal 2 Pemeran Utama Film Ini

The Fall Guy dibintangi Ryan Gosling dan Emily Blunt


Cerita Byeon Woo Seok Pernah Ditolak Casting 100 Kali Sebelum Sukses Jadi Aktor

3 hari lalu

Kim Hye Yoon dan Byeon Woo Seok dalam poster drama Lovely Runner. Dok. Vidio
Cerita Byeon Woo Seok Pernah Ditolak Casting 100 Kali Sebelum Sukses Jadi Aktor

Bagaimana Byeon Woo Seok jatuh bangun membangun kariernya di dunia seni peran?


Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

5 hari lalu

Ilustrasi artificial intelligence (AI). (Antara/Pixabay)
Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

Deepfake video palsu yang dibuat menggunakan perangkat lunak digital


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

17 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


Byun Yo Han Pemeran Pavane For a Dead Princess, Film Adaptasi Novel

17 hari lalu

Byun Yo Han. Dok. Disney+ Hotstar
Byun Yo Han Pemeran Pavane For a Dead Princess, Film Adaptasi Novel

Aktor Byun Yo Han akan membintangi film Pavane for a Dead Princess yang diadaptasi dari novel karya Park Min Gyu


Profil dan Perjalanan Karier Babe Cabita: Stand Up Comedy, Aktor, Bisnis Kuliner

19 hari lalu

Babe Cabita saat berkolaborasi untuk film The King's Man. Foto: Istimewa
Profil dan Perjalanan Karier Babe Cabita: Stand Up Comedy, Aktor, Bisnis Kuliner

Babe Cabita menjuarai Stand Up Comedy Indonesia pada 2013, membintangi sejumlah judul film, hingga kini memiliki usaha kuliner.