TEMPO.CO, Jakarta - Spider-Man: Lotus, film penggemar yang dirilis pada 10 Agustus di YouTube, memicu kontroversi sebelum keluar. Film yang disutradarai oleh Gavin J. Konop dan dibintangi oleh aktor Warden Wayne sebagai pemeran utama, menghadapi reaksi keras karena masa lalu mereka yang rasis.
Pertama kali diumumkan pada Agustus 2021, Spider-Man: Lotus adalah film gagasan penggemar, diproduksi sebagai proyek nirlaba, tanpa masukan sama sekali dari Marvel Studios atau Sony Pictures.
Film ini dibuat tak lama setelah kematian Gwen Stacy. Plot menemukan Peter Parker mempertimbangkan untuk meninggalkan kehidupan Spider-Man yang telah diubah untuk selamanya. Namun, Parker berubah pikiran setelah dia menerima surat dari seorang anak yang sakit. Bocah itu meminta untuk bertemu Spider-Man sebelum kematiannya.
Ketika menerima reaksi dari Andrew Garfield dan sutradara Jon Watts, film ini mendapat pujian dari pembaca komik di seluruh dunia. Banyak yang mengenalinya sebagai inspirasi dari komik, "The Kid Who Collects Spider-Man". Awalnya dicetak di Amazing Spider-Man #248, yang dianggap sebagai salah satu cerita Spider-Man terbaik yang pernah ditulis. Film ini juga mendapat dorongan dengan pengumuman dukungan dari aktor Andrew Garfield dan sutradara Jon Watts.
Film tersebut sebelumnya sangat ditunggu penonton, tapi saat ini film tersebut menghadapi reaksi balik dari mereka semua.
Awal mula dianggap rasis
Keterlibatan Warden Wayne dengan film tersebut menambah kontroversi. Rekan penulis dan pemeran utama film tersebut dituduh rasis oleh pengguna Twitter @Thnnnder pada Juni 2022.
Pengguna membagikan serangkaian tangkapan layar yang menampilkan komentar rasis yang dibuat oleh Warden di media sosialnya. Sementara banyak kesalahan seperti itu ternyata dibuat-buat, Warden mengaku telah membuat komentar tersebut.
Menanggapi tuduhan tersebut, Warden membuka Twitter-nya dan mengunggah pengakuan yang panjang. Merasa bertanggung jawab, dia mengaku sudah berubah. Kata dia, sikap dan pemikiran rasisnya dulu akibat dari pola asuhnya di rumah yang konservatif.
Pengguna Twitter lainnya Berkmanboom, memperburuk kontroversi setelah membagikan tangkapan layar dari beberapa pernyataan rasis, homofobik, dan seksis yang dibuat sutradara Gavin J. Konop. Unggahan itu sudah dihapus, tapi sudah membuat sitausi tambah runyam.
Sutradara film tersebut, Konop menanggapi kontroversi tersebut dalam sebuah video YouTube di mana dia mengatakan bahwa tuduhan tersebut sebagian benar. Dia menyalahkan pengalaman sekolah menengahnya atas komentar tersebut. Seperti Warden, dia mengaku sudah berubah dan menebus kesalahannya.
Kontroversi merugikan
Kontroversi yang viral tersebut memberikan konsekuensi. Seluruh tim VFX atau visual effects dari film tersebut keluar dari proyek bersama-sama. Artis Max Aurnhammer membahas hal yang sama dalam video YouTube. "Film itu tidak lagi selaras dengan apa yang diwakili Spider-Man sebagai karakter," katanya.
Masalah lain kemudian muncul. Orang-orang yang mendanai film tersebut menuntut uang mereka kembali.
Ada juga spekulasi bahwa Disney dan Sony dapat mengambil tindakan hukum terhadap film Spider-Man: Lotus, setelah kontroversi tersebut.
YAHOO! | HINDUSTAN TIMES
Pilihan Editor: Demi Kesehatan Mental, Tom Holland Vakum dari Media Sosial