Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rhoma Irama dan Ahmad Albar Berkisah Konflik Fans Musik Dangdut dan Rock

Reporter

image-gnews
Rhoma Irama di grand final LIDA 2018. Tabloidbintang.com
Rhoma Irama di grand final LIDA 2018. Tabloidbintang.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 1970-an, musik di Indonesia diokupasi oleh dua genre musik seperti rock dan dangdut. Seperti yang diketahui, ketika itu dangdut digawangi Rhoma Irama dan Soneta, sedangkan musik rock yang terdepan God Bless. Kedua jenis musik ini juga memiliki fans militannya masing-masing dari seluruh kalangan masyarakat Indonesia.

Lebih lanjut, ketika dua musik ini merajai panggung-panggung pertunjukan di Indonesia, acap kali terjadi konfrontasi antara kedua fans dari masing-masing band. Berdasarkan fenomena tersebut, kedua pelaku sejarah musik Dangdut dan Rock—Rhoma Irama dan Ahmad Albar (God Bless)—menceritakan kejadian tersebut melalui kanal Rhoma Irama Official.

Dari video yang berjudul Bisikan Rhoma #11: Achmad Albar Ogah Main Film Sama Rhoma, Ada Apa Nih?, Raja Dangdut itu mengungkapkan pada era 1970-an para penggemar Dangdut dan Rock konflik yang dipicu dari salahsatu majalah musik. “Hal ini dikarenakan ada ujaran kebencian—terhadap musik dangdut—dari salah satu oknum rocker,” ujar musisi yang disebut King of Dangdut.

Dalam kasus tersebut Ahmad Albar juga menanggapi peristiwa itu merupakan salah satu agenda adu domba. “Mungkin ketika itu mencari sensasi, karena wartawan ketika itu mengadu domba supaya ada berita,” ujar penyanyi yang terkenal dengan gaya rambut afronya pada awal era 1970-an.

Dengan konflik horizontal antara fans musik dangdut dan rock, benturan fisik acap kali terjadi ketika konser-konser tersebut dihelat. Hal ini dibuktikan dari beberapa konser Rhoma Irama yang berlangsung di Bandung dan Banyuwangi. “Ketika kami bermain di bandung—yang notabene menjadi sarangnya musik Rock—tepatnya di Lapangan Tegalega, terjadi hujan batu disana, bahkan polisi tidak berani melerai kejadian tersebut,” ujar Rhoma Irama.

Walaupun detik ini masalah tersebut sudah tidak terjadi, Rhoma mengungkapkan bahwa ada aktor di balik menyatunya kedua fans dari kedua musik yang merajai panggung hiburan Indonesia. Japto Soelistyo Soerjosoemarno yang ketika itu menjadi salah seorang tokoh pemuda yang terafiliasi pada organisasi masyarakat Pemuda Siliwangi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Japto mengungkapkan ketika itu ia dan kameradnya yang acap kali melakukan pertunjukan musik. Japto memiliki gagasan untuk menyatukan kedua musik tersebut di dalam satu panggung. “Ketika ngumpul bareng temen-temen kenapa gak kita jadikan satu nih—musik Rock dan Dangdut. Ini musik terjadi kelas, musik dangdut dianggap seperti musik orang bawah,” ujar Japto.

Menurut Japto Soelestyo Soerjosoemarno, terjadinya gap antara kedua jenis musik ini terjadi karena komunikasi dan pengenalan dari kedua jenis musik. Japto menjelaskan bahwa musik dangdut tidak hanya dikonsumsi oleh rakyat dengan kelas sosial bawah saja, lebih dari itu dangdut juga dinikmati oleh kalangan kelas menengah hingga kelas atas. Dan, pertunjukan bersama di malam tahun baru 1975 antara Rhoma Irama dan Soneta dengan Ahmad Albar dan God Bless menyudahi perseteruan antargenre musik itu.

GERIN RIO PRANATA 

Baca: Sandiaga Uno Minta Endorsement Rhoma Irama agar Dangdut jadi Warisan Budaya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Lagu Jhonny Iskandar yang Populer

4 hari lalu

Jhonny Iskandar. Foto: Instagram/@jhony.isk
5 Lagu Jhonny Iskandar yang Populer

Lagu Bukan Pengemis Cinta menjadi salah satu yang mengangkat karier Jhonny Iskandar


11 Fakta Menarik Lamb of God, Band Kesukaan Jokowi yang Bakal Tampil di Hammersonic 2024

14 hari lalu

Grup band metal Amerika, Lamb of God
11 Fakta Menarik Lamb of God, Band Kesukaan Jokowi yang Bakal Tampil di Hammersonic 2024

Bukan kali pertama, Lamb of God pernah tampil di Indonesia. Band itu juga digemari Presiden Jokowi


Band Indie Korea The Poles, Merilis Album Mini Terbaru

25 hari lalu

Band indie Korea The Poles. FOTO/instagram
Band Indie Korea The Poles, Merilis Album Mini Terbaru

Band indie Korea Selatan, The Poles merilis album mini terbaru Anomalies in the Oddity Space


Deretan Lagu Lebaran dari Ismail Marzuki sampai Bimbo dan Rhoma Irama

33 hari lalu

Ismail Marzuki (Wikipedia)
Deretan Lagu Lebaran dari Ismail Marzuki sampai Bimbo dan Rhoma Irama

Lagu-lagu lebaran identik dengan hari kemenangan, berikut deretan lagu Lebaran karya Ismail Marzuki sampai Bimbo dan Rhoma Irama.


Vokalis FireHouse Meninggal, 5 Hal tentang C.J. Snare

35 hari lalu

C.J. Snare, vokalis Firehouse. Instagram
Vokalis FireHouse Meninggal, 5 Hal tentang C.J. Snare

Vokalis band rock Amerika Serikat FireHouse C. J. Snare, vokalis band rock asal Amerika Serikat, meninggal pada Jumat, 5 April 2024


Katalog Musik Kiss Dibeli Pophouse, Mengenali Perusahaan Hiburan Ini

38 hari lalu

Potret grup band heavy metal, Kiss yang juga diabadikan oleh Norman Seeff sekitar tahun 70 hingga 80an. Norman mengabadikan sejumlah potret musisi dunia saat mereka berada di puncak popularitas. boredpanda.com
Katalog Musik Kiss Dibeli Pophouse, Mengenali Perusahaan Hiburan Ini

Pophouse Entertainment perusahaan hiburan mengembangkan merek musik, podcast, pertunjukan panggung. Terbaru, membeli katalog musik Kiss


Lewat Film Djenderal Kantjil, Sako Academy Kenalkan Sosok Usmar Ismail

46 hari lalu

Poster film Djenderal Kantjil. Foto: Wikipedia.
Lewat Film Djenderal Kantjil, Sako Academy Kenalkan Sosok Usmar Ismail

Sako Academy menyelenggarakan pemutaran film yang diproduseri oleh Usmar Ismail di Kota Bukittinggi. Film yang diputar berjudul Djenderal Kantjil.


Album Baru Pearl Jam, Dark Matter

19 Februari 2024

Pearl Jam tampil di festival musik
Album Baru Pearl Jam, Dark Matter

Album baru Pearl Jam berjudul Dark Matter berisi 11 lagu


Pameran Retrospektif: 50th God Bless Digelar, Mulai 17 Februari - 1 Maret 2024

16 Februari 2024

Personil God Bless, Ahmad Albar (kiri), Ian Antono (tengah), Abadi Soesman (kedua dari kiri), dan eks personil God Bless, Eet Sjahranie (kedua dari kiri) berpose saat pembukaan Pameran Retrospektif 50 Tahun God Bless di Galeri Nasional, Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024. Pameran Restrospektif ini digelar dalam rangka memperingati 50 tahun perjalanan grup rock legendaris tersebut. Pameran ini menampilkan karya-karya dan pencapaian God Bless yang berkelindan di seputar musik, desain, dan seni rupa dalam kurun waktu setengah abad. Selain presentasi objek dan informasi yang dirangkai dari beragam sudut pandang, pameran ini juga menawarkan pengalaman interaktif agar publik dapat menyelami lebih dalam dunia rock yang dibangun oleh God Bless. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pameran Retrospektif: 50th God Bless Digelar, Mulai 17 Februari - 1 Maret 2024

God Bless merayakan 50 tahun pencapaian di industri musik Tanah Air dengan pameran khusus yang akan berlangsung dua pekan.


Sama-sama Kampanye Akbar di Jawa Timur, Anies Datangkan Rhoma Irama, Prabowo Dimeriahkan Denny Caknan

9 Februari 2024

Sama-sama Kampanye Akbar di Jawa Timur, Anies Datangkan Rhoma Irama, Prabowo Dimeriahkan Denny Caknan

Anies Baswedan dan Prabowo Subianto sama-sama menggarap Jawa Timur dalam kampanye akbar Jumat hari ini, 9 Februari 2024.