TEMPO.CO, Jakarta - Festival musik Hammersonic 2024 telah merilis para penampil yang akan menyapa pecinta musik genre metal dan rock. Festival musik ini akan digelar selama dua hari pada 4 hingga 5 Mei 2024 di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta Utara. Salah satu headliner yang ditunggu-tunggu adalah band asal Amerika Serikat Lamb of God yang lagunya sudah khatam bagi pecinta musik cadas Indonesia. Melalui laman resminya, festival musik metal terbesar se-Asia Tenggara ini juga menghadirkan As I Lay Dying, Cradle Of Filth, Suicide Silence, ATREYU, Misery Index, Converge, Suffocation, dan masih banyak lagi.
Lamb of God dikenal sebagai band yang punya banyak penggemar di Indonesia. Sudah beberapa kali band metal itu tampil di Indonesia, bahkan digemari Presiden Jokowi. Apa saja fakta-faktanya?
1. Bukan Konser Pertama
Bukan kali pertama, Lamb of God pernah tampil di Festival Hammersonic. Tepatnya pada Hammersonic edisi 2015 Lamb of God hadir bersama 34 band asing dan lokal lainnya. Lamb of God sebagai band puncak dijadwalkan tampil pukul 23.30 WIB pada festival tersebut.
2. Naik daun karena Jokowi
Lamb of God naik daun di Indonesia setelah Presiden Joko Widodo menggunakan kaosnya. Peristiwa ini berlangsung pada Rock in Solo 2012. Jokowi yang kala itu menjabat Wali Kota Solo datang pada acara puncak dengan menggunakan kaos Lamb of God berwarna merah.
3. Dibentuk pada 1990
Lamb of God adalah band beraliran groove metal (evolusi dari thrash metal) yang dibentuk pada 1990. Band Lamb of God dikenal sebagai New Wave of American heavy metal. Semula, band ini bernama Burn the Priest. Lamb of God digawangi oleh Randy Blythe (vokal), Mark Morton (gitar), Willie Adler (gitar), John Campbell (bass), dan Chris Adler (drum).
4. Berganti Nama
Dikutip dari Last.fm, Burn the Priest berganti nama menjadi Lamb of God pada 2000. Lamb of God kemudian menandatangani kontrak rekaman dengan Prosthetic Records. Debut pertama band ini, New American Gospel, dirilis pada 2000. Tiga tahun berikutnya, Lamb of God merilis album As The Palaces Burn dan DVD Terror and Hubris yang memasuki Billboard Music DVD Charts di #32.
5. Dibesut Di Virginia Commonwealth University
Awal mula berdiri Lamb Of God ketika Mark Morton, Chris Adler dan John Campbell tinggal di lantai yang sama di Virginia Commonwealth University. Setelah lulus, Morton pindah ke Chicago untuk mengejar gelar master, namun band terus berlanjut. Gitaris baru, Abe Spear, menggantikan Morton dan menambahkan Randy Blythe pada vokal. Morton kembali ke band, yang segera merilis album self-titled setelahnya. Abe kemudian meninggalkan grup dan digantikan saudara laki-laki Chris Adler, Willie Adler .
6. Lahirkan banyak album
Dikutip dari Fandom, Lamb of God telah merilis delapan album studio, satu album live, satu album kompilasi, dan tiga DVD. Penjualan kumulatif band ini setara dengan hampir dua juta di Amerika Serikat. Pada 2007 band ini menerima nominasi Grammy untuk album Sakramen. Lamb of God juga melakukan tur dengan Ozzfest dua kali dan muncul di The Unholy Alliance Tour milik Slayer pada 2006.
7. Tampil Di Sejumlah Festival
Mereka juga telah tampil di banyak festival besar di seluruh dunia. Di antaranya termasuk Download Festival dan Sonisphere Festival di Inggris, Soundwave Festival dan Gigantour. Pada 2008-2010 mereka melakukan tur bersama Metallica dalam World Magnetic Tour. Lamb of God juga bermain di panggung utama pada Mayhem Festival 2010.
8. Alasan Nama Lamb of God
Dikutip dari Loudwire, ada dua alasan perubahan nama dari Burn the Priest ke Lamb of God. Pertama, karena band mendapatkan Will untuk menggantikan pemain gitar menjelang awal perubahan nama. Kala itu, band secara keseluruhan juga mengambil langkah besar untuk perubahan. Kedua, mendapat banyak kritik atas nama Burn the Priest. Terlebih, nama Burn the Priest mematikan karier dan dipandang berpotensi menyinggung serta membatasi peluang mereka.
9. Didedikasikan Lagu Melawan Leukemia
Pada 14 November 2016, Lamb of God rilis EP baru berjudul "The Duke", yang menampilkan dua lagu baru dari rekaman VII: Sturm und Drang dan tiga lagu live. Judul lagu ini didedikasikan untuk penggemar dan teman vokalis Randy Blythe, Wayne Ford, yang meninggal setelah 5 tahun berjuang melawan leukemia. Selain rilisan baru, beberapa anggota band melelang instrumen mereka, menandatangani CD, buku lirik, dan rekaman emas untuk mengumpulkan uang bagi Masyarakat Leukemia dan Limfoma.
10. Merilis Album Dengan Nama Burn the Priest
Pada 18 Mei 2018, Lamb of God merilis album cover, Legion: XX dengan nama asli mereka Burn the Priest. Ini adalah album pertama band ini dengan nama Burn the Priest sejak album mereka pada 1999.
11. Dirilis Untuk Guitar Hero
Pada 2006, versi cover dari single pertama dari album "Laid to Rest" ditampilkan sebagai lagu di Guitar Hero II.1. Versi aslinya kemudian dirilis untuk Guitar Hero Smash Hits pada 2009. Versi aslinya juga tersedia sebagai konten yang dapat diunduh untuk Rock Band.2, sebagaimana dikutip dari Jango.com.
KHUMAR MAHENDRA | MARIA RITA HASUGIAN
Pilihan Editor: Jokowi Beli Tiket Termurah Konser Lamb of God