TEMPO.CO, Jakarta - Film Nussa merupakan karya kolaborasi studio animasi The Little Giantz dan Visinema Pictures. Mengisahkan seorang anak cerdas berusia sembilan tahun bernama Nussa yang berpartisipasi dalam kompetisi sains di sekolah untuk membanggakan ayahnya.
Nussa mengalami berbagai kendala, salah satunya adalah roket buatannya gagal. Kehadiran anak baru di sekolahnya, Jonni membuat Nussa tersaingi. Seluruh teman-temannya mengalihkan ke Jonni yang berhasil membuat roket canggih.
Film Nussa menghadirkan berbagai macam pembelajaran untuk seluruh kalangan, baik anak-anak maupun dewasa. Film ini sengaja menampilkan persoalan kehidupan sehari-hari yang ringan namun bermakna. Dari berbagai konflik yang dihadirkan, banyak pesan moral yang bisa didapat. Mulai sifat pantang menyerah, percaya diri, bertanggung jawab, hingga berpikir kreatif.
"Film ini kita sebut Nussa Untuk Semua karena ingin memberikan rasa nostalgia, bukan hanya kita sebagai anak tapi mungkin di masa mendatang kita juga akan jadi orang tua dan menjadi kakek nenek yang bisa menceritakan hal-hal baik untuk cucu-cucu kita," kata Produser film Nussa, Anggia Kharisma di XXI Plaza Senayan, Jakarta pada Jumat, 8 Oktober 2021.
Tidak hanya untuk diri sendiri tetapi setiap perbuatan yang dilakukan juga harus memikirkan orang lain. Film Nussa memperlihatkan bagaimana seharusnya kita memperlakukan orang lain dengan baik. Menyadarkan masing-masing individu bahwa setiap tidak ada yang sempurna di dunia ini.
Bagi orang tua, film Nussa juga akan tetap relevan. Hal ini karena film Nussa memperlihatkan hubungan anak dengan orang tua. Film Nussa dapat menjadi refleksi bagi para orang tua dalam mendidik dan bersikap kepada anak. Menunjukkan bagaimana pentingnya peran orang tua terhadap masa depan anak.
Film Nussa memang sedikit berbeda dengan serialnya. Di film ini, penonton akan dapat melihat bagaimana sosok Abba, ayah Nussa yang tidak pernah terlihat di serial. Sisi lain dari Nussa juga sengaja ditampilkan di film ini. Nussa ditampilkan dengan berbagai emosi yang biasa ditunjukkan oleh anak-anak seusianya. Berbagai emosi itulah yang tidak pernah dimunculkan dalam serial-serialnya.
Sejak awal film hingga akhir, penonton akan dibuat tertawa, penasaran, hingga terharu. Animasinya yang begitu detail juga semakin memanjakan mata penonton. Sutradara film Nussa, Bony Wirasmono sangat memperhatikan visual dan teknologi yang digunakan dalam film yang diputar di festival BIFAN di Korea Selatan ini.
"Kami bahkan memperkuat dan mengembangkan beberapa teknologi baru yang berbeda dari serial Nussa. Salah satunya seperti menggunakan teknologi hair-system, di mana setiap helai rambut karakter film Nussa dibuat satu persatu. Sebagai contoh, untuk karakter Abdul saja, dibutuhkan sekitar 200 ribu helai rambut demi mendapatkan visual yang terbaik. Saya berani bilang, kualitas animasi film Nussa adalah yang terbaik yang pernah saya kerjakan," kata Bony dalam siaran pers yang diterima pada Sabtu, 9 Oktober 2021.
Anggia Kharisma berharap film ini dapat menjadi pilihan penonton Indonesia untuk kembali ke bioskop. Selain menghibur, ia berharap film ini dapat memberikan dampak positif untuk masyarakat. "Film Nussa kami buat dengan tampilan animasi yang menarik. Selain itu, NUSSA juga memiliki banyak pesan untuk semua kalangan. Mulai dari rasa bersyukur, ikhlas, persahabatan, hingga eksistensi keluarga. Harapannya, film Nussa tidak hanya menjadi hiburan pilihan bagi keluarga Indonesia, tetapi juga menghadirkan edukasi,” kata Anggia.
Film Nussa akan tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 14 Oktober 2021. Penonton tetap harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di bioskop pilihan Anda. Hanya mereka yang berusia di atas 12 tahun dengan kategori kuning dan hijau pada aplikasi pedulilindungi saja yang dapat memasuki area bioskop.
Baca juga: Antusiasme Masyarakat Makin Tinggi, Film Nussa Tambah Jadwal Penayangan Spesial