TEMPO.CO, Jakarta - Tiga hari sebelum ditangkap, komika, Coki Pardede, mencuitkan hal tentang kematian dan tanggapannya atas berita pengamen cilik yang viral. Ia mencuitkan pendapatnya di akun Twitternya pada 29 Agustus 2021.
Coki, yang bernama asli Reza Pardede, ditangkap di kediamannya, di Cisauk, Tangerang Selatan pada Rabu, 1 September 2021. Saat digeledah, Satuan Reserse Narkoba Polres Tangerang Kota menemukan sabu yang diakui miliknya. Saat ini, Coki masih diperiksa polisi untuk pengembangan kasus ini.
Saat menuliskan opininya mengenai kematian dan tentang roda kehidupan seseorang, ia mengandaikan dirinya sendiri. Misalnya saat mencuitkan tentang kematian, pilihan yang diinginkan Coki adalah dikremasi daripada dikubur.
"Kalau sudah mati, jelas, kremasi. 1. Gue ga perlu makam, karena gak ada juga yang ziarah atau mengenang. Kalau mau mengenang, lihat impact tindakan dan komedia gue aja. Lebih berasa. 2. Menghemat lahan yang makin dikit, kasihan tanah dan berat ngolah plastik, mayat gue urusan api kremasi aja," cuitnya.
Coki Pardede (Wikipedia)
Pria yang kerap berpartner dengan Tretan Muslim saat melawak itu kemudian membuat cuitan lanjutan. "3. Musuh gue ga punya kesempatan tuk merusak makam gue sebagai bentuk balas dendam karena sebal sama konten gue. 4. Abunya ditaruh di vas tuk hiasan ruang tamu dan pemicu obrolan atau sebar di gunung supaya gue nyatu dengan angin. Dan manusia hirup gue. Ada sedikit Coki di dalam tubuh kita," cuitnya.
Coki kemudian menanggapi berita yang viral tentang kisah pengamen cilik. Menurut dia, jalan karier seorang pesohor seharusnya bertahap dan butuh perjuangan, bukan instan.
"Viral, terkenal, jadi artis. Abis itu balik lagi jadi pengamen. Loncat beberapa level sebelum waktunya. Cepat atau lambat pasti balik. Ke tempat yang seharusnya. Makanya namanya jenjang karier, karena ada sebuah urutan tuk naik. Bukan loncat. Gravitasi ngeri."
Coki Pardede, selama ini dikenal sebagai komika yang kerap melemparkan candaan gelap atau dark joke. Tak jarang, candaannya kerap memicu kejengkelan yang melihat atau membacanya. Misalnya saat ia membuat guyonan tentang virus Corona dikaitkan dengan Tahun Baru Imlek pada 25 Januari 2020. “Gong Xi Fa Cai!! Apakah di Tiongkok pas angpao di buka isinya Virus Corona?,” tulisnya.
Cuitan Coki Pardede itu dijawab oleh Ernest Prakasa. “A dark joke is still a joke. Kalo dark doang tapi kaga ada lucunya, menurut gw sih jatohnya cuma cari sensasi,” tulis Ernest.
Baca juga: Coki Pardede Dikabarkan Ditangkap, Ernest Prakasa: Jadi Pelajaran yang Lain