TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan daya tarik Indonesia sebagai tempat produksi film internasional bisa semakin besar seiring meningkatkan kualitas orang-orang berbakat di dunia film. Hal ini disampaikannya dalam peresmian kerjasama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Netflix dalam rangka pengembangan kapasitas insan perfilman Indonesia.
"Harapan kami di Kemendikbud adalah agar Indonesia jadi tempat syuting paling laku di dunia," kata Nadiem. Karena itu, menurut dia, harus ada perbauran antara tim lokal dengan orang-orang film terbaik dari berbagai penjuru dunia untuk meningkatkan kemampuan.
Senada dengan Nadiem, sutradara Timo Tjahjanto mengatakan program kerjasama tersebut bisa meningkatkan kualitas film di Indonesia. Sutradara Si Buta dari Gua Hantu itu mencontohkan apa yang terjadi di industri perfilman Meksiko.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dan Managing Director Netflix Asia-Pacific Kuek Yu Chuang meresmikan kerjasama dalam konferensi pers di Gedung A Kemdikbud, Jakarta Pusat pada Kamis, 9 Januari 2020. Tempo/Halida Bunga
"Alfonso Cuaron, Guillermo del Toro Gómez, mereka belajar di Amerika semua, tetapi setelah sukses di Amerika mereka justru balik lagi ke negara mereka, ke Meksiko, dan membuat film di sana," katanya.
Timo pun menyebut sutradara Peter Jackson dari Selandia Baru telah membuat kampung halamannya jadi lokasi populer untuk syuting film Hollywood. "Visi yang Menteri Nadiem bilang sangatlah bagus dan tunas kecil bisa dimulai dari program Netflix ini," kata dia.