TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Agnez Mo memberikan tanggapan kedua kali pasca cupilikan video bahwa dia mengaku tidak berdarah Indonesia viral. Ia mempertanyakan berbagai pihak yang tidak mengunggah bagian yang menyatakan bahwa kebudayaan Indonesia mempengaruhi karir keartisannya.
"Kebudayaan Indonesia banyak mempengaruhi musik saya, video musik saya, bahkan lagu Long as I Get Paid, Overdose itu dipengaruhi oleh tari Jaipong, tarian tradisional Indonesia, dan saya berharap bisa memperkenalkan kebudayaan negara saya ke dunia," kata Agnez Mo saat mengunggah video lanjutan wawancaranya dengan Kevan Kenney di Youtube Build Series pada Rabu dinihari, 27 November 2019.
Di dalam keterangan unggahan video cuplikan ini, penyanyi berusia 33 tahun ini mengungkapkan kekecewaannya. "Mengapa kalian tidak potong dan edit bagian ini? Shame on you untuk orang-orang yang hanyaingin menyebarkan kebencian dengan memelintir kata-kata dan niat saya," ucapnya di awal keterangan unggahan itu.
Sebelumnya, dalam wawancara dengan Kevan Kenney yang tayang pada 22 November 2019, Agnez Mo menyatakan bahwa ia tidak berdarah Indonesia. "Sebenarnya saya berdarah Jerman, Jepang, dan Cina. Saya hidup sebagai orang Kristen di negara mayoritas muslim." katanya. Ia juga menegaskan bahwa ia tidak bilang tidak merasa memiliki Indonesia karena ada orang-orang yang menerima dan memilikinya.
Agnez menjelaskan, soal darah, ia tak bisa menyangkalnya. "Saya tidak bisa memilih darah atau DNA saya, tapi saya membela negara saya. Saya selalu ada dan tidak ada seorang pun yang bisa mengambilnya," ucapnya.
Penyanyi yang pernah berkolaborasi dengan Chris Brown ini menyatakan ia mencintai para pendukungnya. "Untuk orang-orang yang ingin salah paham, saya mencintai dan memaafkanmu," ujarnya.