Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arswendo Atmowiloto Tak Sempat Nikmati Karya Terakhirnya, Barabas

image-gnews
Pemakaman sastrawan Arswendo Atmowiloto di Sandiego Hills Karawang, Jawa Barat. TEMPO | Hisyam Luthfiana
Pemakaman sastrawan Arswendo Atmowiloto di Sandiego Hills Karawang, Jawa Barat. TEMPO | Hisyam Luthfiana
Iklan

TEMPO.CO, Karawang - Paulus Arswendo Atmowiloto meninggal pada Jumat petang, 19 Juli 2019. Dia dimakamkan di Pemakaman San Diego Hill, Karawang Sabtu siang, 20 Juli 2019.

Putri bungsu Arswendo, Caecilia Tiara mengatakan ayahnya masih menyelesaikan sebuah karya hingga saat-saat terakhir hidupnya. "Beliau telah merampungkan novel berjudul Barabas. Itu adalah karya terakhirnya. Sedang diproduksi dan segera terbit," kata Caecilia Tiara saat ditemui Tempo seusai pemakaman.

Tiara mengatakan novel Barabas ditulis dengan penuh perjuangan. Saat menulis novel itu, kata Caecilia, kesehatan Arswendo tengah menurun. "Meski begitu, beliau selalu menyempatkan menulis. Entah di lembaran kertas atau di laptop. Beliau selalu menulis," ucap Caecilia mengenang.

Barabas rencananya akan terbit pada 19 Agustus 2019 mendatang. Di masa terakhir hidupnya, Arswendo Atmowiloto menulis karya yang religius. "Barabas terinspirasi dari kisah Alkitab. Barabas adalah seorang pemberontak yang ditahan kemudian diselamatkan Yesus dari hukuman mati," katanya.

Barabas, Novel Arswendo Atmowiloto yang akan terbit pada Agustus 2019. Foto: Istimewa

Meski begitu, Arswendo tetap pribadi yang jenaka hingga hari-hari terakhirnya. Menurut Caecilia, Arswendo kerap berkumpul bersama anak cucunya di kamar. "Kami bernyanyi, bercanda, dan berdoa. Bahkan saat bapak drop, kami berupaya terus membuat bapak bahagia," kata Caecilia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kejenakaan Arswendo Atmowiloto tercermin dari sejumlah karyanya. Misalnya tiga novel yang bercerita tentang masa hidupnya di Lapas Cipinang, yaitu Menghitung hari (1993) Khotbah di Penjara (1994), Surkumur, Medukur, dan Plekunyun (1995).

Pemakaman sastrawan Arswendo Atmowiloto di Sandiego Hills Karawang, Jawa Barat. TEMPO | Hisyam Luthfiana

Tiga novel itu tidak bercerita tentang kemuraman penjara, melainkan berbagai kisah lucu. "Bapak memang orangnya senang humor, hidup itu tidak selalu serius. Tapi ketika waktunya tegas, bapak juga bisa tegas," kata Caecilia.

Seusai upacara pemakaman, putra pertama Arswendo Atmowiloto, Sonny Wibisono berpesan kepada kerabat, saudara, dan kawan-kawan Arswendo bahwa ayahnya ingin dikenang dengan penuh syukur dan gembira. "Karena bapak pergi dengan tenang dan gembira," kata Sonny.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Arswendo Atmowiloto, Menulis hingga Akhir Hayat, Apa saja Karyanya yang Terkenal?

22 Juli 2024

Istri Arswendo Atmowiloto, Agnes Sri Hartini (tengah) memberikan penghormatan terakhir saat pemakaman di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat, Sabtu, 20 Juli 2019.  Arswendo Atmowiloto meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker prostat.TEMPO/Hisyam Luthfiana
Kisah Arswendo Atmowiloto, Menulis hingga Akhir Hayat, Apa saja Karyanya yang Terkenal?

Arswendo Atmowiloto melahirkan banyak karya terkenal, ia terus menulis hingga kesehatannya menurun.


Ringgo Agus Rahman Tak Mau Anaknya Jadi Generasi Sandwich Seperti di Film 1 Kakak 7 Ponakan

4 Juli 2024

Yandy Laurens (tengah), sutradara film 1 Kakak 7 Ponakan, dalam konferensi pers yang digelar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa, 2 Juli 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Ringgo Agus Rahman Tak Mau Anaknya Jadi Generasi Sandwich Seperti di Film 1 Kakak 7 Ponakan

Film 1 Kakak 7 Ponakan memberikan pelajaran berharga bagi Ringgo Agus Rahman mengenai generasi sandwich.


Tak Hanya di Film 1 Kakak 7 Ponakan, Chicco Kurniawan Jadi Generasi Sandwich di Keluarga

4 Juli 2024

Cast dari film 1 Kakak 7 Ponakan (dari kiri) Fatih Unru, Kawai Labiba, Chicco Kurniawan, Amanda Rawles, dan sutradara Yandy Laurens saat ditemui usai konferensi pers film di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa, 2 Juli 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Tak Hanya di Film 1 Kakak 7 Ponakan, Chicco Kurniawan Jadi Generasi Sandwich di Keluarga

Aktor Chicco Kurniawan merasa emosional saat membaca skenario 1 Kakak 7 Ponakan, karena tema generasi sandwich dekat dengan pengalaman hidupnya.


Hidupkan Kembali Sinetron '90-an, Yandy Laurens Garap Film 1 Kakak 7 Ponakan

3 Juli 2024

Tim produksi beserta cast film 1 Kakak 7 Ponakan yang terdiri dari; Yandy Laurens (sutradara), Lavesh Samtani (produser), Suryana Paramita (produser), Chicco Kurniawan, Amanda Rawles, Fatih Unru, Freya JKT48, Ahmad Nadif, Kawai Labiba, Ringgo Agus Rahman, Niken Anjani, Kiki Narendra, dan Maudy Koesnadi dalam konferensi pers yang digelar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa, 2 Juli 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Hidupkan Kembali Sinetron '90-an, Yandy Laurens Garap Film 1 Kakak 7 Ponakan

Yandy Laurens kembali mengadaptasi karya Arswendo Atmowiloto melalui film 1 Kakak 7 Ponakan yang membahas tentang generasi sandwich.


Teater Musikal Keluarga Cemara akan Bawakan 30 Lagu dan Live Musik saat Pentas

1 Juni 2024

Teater Musikal Keluarga Cemara. Foto: Visinema.
Teater Musikal Keluarga Cemara akan Bawakan 30 Lagu dan Live Musik saat Pentas

Pertunjukan panggung musikal Keluarga Cemara akan membawakan sekitar 30 lagu saat pentas secara langsung.


Cerita Anggia Kharisma di Balik Penggarapan Pertunjukan Teater Musikal Keluarga Cemara

31 Mei 2024

Jajaran produser dan pemeran Panggung Pertunjukan Musikal Keluarga Cemara saat Konferensi Pers di El Profesor, Urban Forest, Jakarta Selatan pada Kamis, 30 Mei 2024. Foto: Istimewa| Keluarga Cemara
Cerita Anggia Kharisma di Balik Penggarapan Pertunjukan Teater Musikal Keluarga Cemara

Penggarapan pertunjukan panggung Keluarga Cemara itu, kata Anggia, berawal dari diskusinya bersama Cristian Immanuell, yang saat ini menjadi produser.


Asri Welas Dukung Pertunjukan Musikal Keluarga Cemara yang Akan Tayang Juni 2024

17 Mei 2024

Teater Musikal Keluarga Cemara. Foto: Visinema.
Asri Welas Dukung Pertunjukan Musikal Keluarga Cemara yang Akan Tayang Juni 2024

Asri Welas merupakan salah-satu aktor yang bermain di film Keluarga Cemara pada 2018 dan sekuelnya di 2022.


Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

3 Mei 2024

Teater Musikal Keluarga Cemara. Foto: Visinema.
Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.


Jejak Karya Arswendo Atmowiloto: Ada Serial Keluarga Cemara yang Fenomenal

27 November 2022

Nama Arswendo Atmowiloto semakin dikenal luas setelah mendirikan Production House dan memproduksi sinetron populer Keluarga Cemara hingga Satu Kakak Tujuh Keponakan. Dok TEMPO/Usman Iskandar
Jejak Karya Arswendo Atmowiloto: Ada Serial Keluarga Cemara yang Fenomenal

Arswendo Atmowiloto juga dikenal sebagai penulis skenario serial TV apik. Yang fenomenal adalah serial TV Keluarga Cemara.


Mengenang 74 Tahun Arswendo Atmowiloto: Novelis dan Pengarang Serba Bisa Sejak 1980-an

26 November 2022

Arswendo Atmowiloto. TEMPO//Nurdiansah
Mengenang 74 Tahun Arswendo Atmowiloto: Novelis dan Pengarang Serba Bisa Sejak 1980-an

Arswendo Atmowiloto dikenal sebagai pengarang serba bisa dan sebagian besar karyanya berupa novel.