TEMPO.CO, Jakarta - Arswendo Atmowiloto meninggal pada Jumat petang, 19 Juli 2019. Arswendo disemayamkan di Rumah Duka di Komplek Kompas B-2, Jalan Damai, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan.
Misa requiem sekaligus pelepasan jenazah Paulus Arswendo Atmowiloto akan dilakukan di Gereja St. Matius Penginjil, Paroki, Bintaro, Pondok Aren pada pukul 10.00 nanti. Jenazah kemudian dimakamkan di Sandiego Hills, Karawang, Jawa Barat.
Pada Agustus nanti rencananya Arswendo Atmowiloto akan meluncurkan sebuah novel berjudul Barabas Diuji Segala Sisi. Novel yang belum sempat dirilis ini menceritakan tentang seorang penjahat berjuluk Kalajengking Tampan yang berubah jalan hidupnya karena Yesus.
Barabas, Novel Arswendo Atmowiloto yang akan terbit pada Agustus 2019. Foto: Istimewa
Dari nukilan cerita yang tertera di belakang sampul novel Barabas, tertulis tokoh ini adalah seorang terpidana mati yang mendapatkan kebebasan lantaran masyarakat Roma lebih memilih menyalibkan Yesus. Penyamun yang dibesarkan secara liar itu tak pernah tahu Yesus-lah sosok yang akan mengubah jalan hidupnya, atau jalan kematiannya ke jalan hidup.
Barabas menjadi pendoa dan bicara dengan Bunda Maria, kemudian menuliskannya dengan penuh hormat. Novel karya Arswendo Atmowiloto ini sejatinya bukan berkisah tentang agama tertentu, melainkan tentang persaudaraan antarmanusia dan kepasrahan pada Tuhan.